Film Menebus Impian Klise Impian

Posted by Unknown 16 April 2010 0 comments
image Suara Merdeka CyberNews. Kekuatan sebuah mimpi kembali dihadirkan di film Menebus Impian garapan Hanung Bramantyo. Untuk kali ke sekian, kemahadahsyatan makna mimpi, diceritakan lewat sebuah alur, yang sayangnya sangat bisa dibaca. Memang menjadi klise, tapi di film ini, runutan cerita, keaktoran, dan tentu saja penyutradaraan, menjadi kelebihan yang belum tentu dimiliki film Indonesia kebanyakan.
Klise, karena sebagaimana stereotype seorang tokoh protagonis, yang pada awalnya bukan siapa-siapa, dan tentu saja tidak punya apa-apa, kecuali secuil mimpi untuk mengentaskan orang-orang tercinta dari jurang kemelaratan, akhirnya sampai juga ke tujuannya.
Jalannya, pasti terjal, berliku, dan mendaki. Tapi sutradara, atau penulis skenario mana yang akhirnya tidak memenangkan ihktiar nyaris tak bertepi, yang diidentikkan pada tokoh Nur Kemala (Acha Septriasa). Sebagai gadis ayu, jutek, dan mahasiswi semester akhir, yang beribu seorang pencuci pakaian, Nur adalah cahaya tersembunyi.
Nur yang terus berpikir, dan bergerak dengan berbagai macam cara, untuk menembus kegelapan kemiskinan yang menyandera ibunya (Ayu Diah Pasha), pada awalnya diceritakan tipikal persona yang pragmatis. Yang sudi bekerja, di sesela kesibukan kuliahnya, pada hal-hal yang ''jelas'' saja.
Hingga akhirnya, sebagaimana teori film paling purba, pada sebuah kebetulan, dia bertemu dengan sosok Dian Septiaji (Fedi Nuril). Sosok pria yang juga masih kuliah, tapi telah menggeluti bisnis MLM atau semacamnya, yang telah membuatnya mapan secara finansial. Dari sinilah cerita sebenarnya bermula.
Alur Tunggal
Karena harapan penonton di fokuskan pada perjuangan dua sosok utama, Nur, dan Dian, yang giat berlomba mengentaskan kemiskinan mereka lewat jalur MLM (yang dalam film ini dialuskan bukan sebagai multi level marketing), akhirnya, sangat bisa ditebak, mimpi menjadi kaya raya, terwujud juga.
Sebagai film beralur tunggal, Hanung tidak berani mengambil resiko membuat anak alur, yang mengisahkan cerita tentang para pekerja MLM yang gagal misalnya. Sebagaimana kita maklumi, bisnis ini, tidak hanya membuat cerita sukses pelakunya. Tidak berbilang, bahkan banyak beribu cerita gagal pelaku bisnis MLM.
Namun, di atas itu semua, klise yang dihadirkan sutradara tetap hadir sebagai sebuah tontonan bermartabat. Yang makin meneguhkan keberadaan Hanung, handal sebagai peramu cerita keseharian, yang dekat dengan kehidupan kita. Meski happy endingnya, dari itu ke itu saja.
(Benny Benke/CN15)
Comments
0 Comments

0 comments:

Posting Komentar

Jangan Lupa Bermurah Hati Memberikan Sepatah Dua Kata di Komentar Ya !!!

Blog Archive

Label

Adsense (4) ANeH Euy (4497) AntiVirus (33) BerBloG RiA (213) BerDownload Ria (233) Berita (4584) Bola (213) Cerita (2007) Cybercrime (27) Entertainment (1630) Fashion (303) Fenomenal (1254) Film (470) Forum (11) Gadget (363) Gambar (3461) Games (167) Hot Celebs (355) Internet (504) Justin Bieber (61) Kesehatan (941) Kriminal (427) Lucu (1042) Misterius (1055) Musik (487) Ngegosip Nih (1232) Olahragara Yuk (911) Otomotif Nih (409) Sains (853) Sejarah (921) Seksologi (145) Serba-Serbi (4392) Teknologi (1165) Tentang Admin (7) Tips (1481) TV Online (2) Unik (632) Video (1457) Wisata (348) Zodiak (31)