Perang Besar Yang Terlupakan [PICS +++]

Posted by Unknown 12 April 2010 0 comments
he Battle of Tarakan


Spoiler for Battle of Tarakan:
Keadaan industri minyak Tarakan adalah salah satu pemicu Perang Pasifik yang terabaikan. Fakta sejarah ini terkubur oleh sudut pandang sejarah Perang Dunia II dari sisi Amerika.

PULAU Tarakan di Kalimatan Timur bisa disebut sebagai "Pearl Harbour"-nya Indonesia. Drama pertempuran berdarah yang terjadi di pulau kecil ini adalah bagian penting sejarah Indonesia. Tetapi, sejarah itu terlupakan begitu saja.
tahun 1942, pasukan Jepang berhasil merebut pulau ini dari tangan kolonialis Belanda.

Tarakan pun kembali berdarah-darah dan bagaikan neraka, ketika pasukan sekutu merebut kembali pulau ini yang baru saja dikuasai Jepang selama beberapa tahun.

Pembahasan Perang Pasifik selama ini hanya seputar Pearl Harbor, perebutan Iwo Jima, kembalinya MacArthur ke Philipina, hingga bom atom Hirosima dan Nagasaki. Sejarah ala Paman Sam ini menggambarkan Amerika bangkit dari korban kekejaman agresor menjadi pahlawan perang.

Tarakan adalah daratan pertama Nusantara yang diserbu bala tentara Jepang pada dini hari, 11 Januari 1942. Diawali dengan serangan udara pesawat Jepang terhadap posisi pertahanan pasukan Belanda yang lebih dahulu menguasai di sana.

Sekitar 20 ribu serdadu Kekaisaran yang dimotori Pasukan Kure, pasukan elit angkatan laut Jepang, mendarat di pantai timur Tarakan dalam dua kelompok.
Pihak Belanda berusaha bertahan, meski tanpa harapan untuk bisa mengusir tentara Nipon. Bermodalkan 1.300 serdadu Batalion VII KNIL, segelintir kapal perang ringan, pesawat tempur dan bomber.

Tak ketinggalan, para pegawai perusahaan minyak BPM (Bataafsche Maatschapij) juga dilibatkan sebagai milisi untuk membantu tentara Belanda.
Pulau kecil yang kaya minyak itu pun akhirnya bagaikan neraka. Sebelum pasukan Jepang mendarat, terlebih dahulu tentara Belanda membakar ladang-ladang minyak di Tarakan agar lawannya tidak mendapatkan pasokan bahan bakar.

Dalam pertempuran tak seimbang itu, Belanda akhirnya kalah telak. Sebagian tentaranya tewas terbunuh, dan beberapa lainnya menjadi tawanan. Tak sedikit pula korban di pihak sipil.

Pada gilirannya terjadilah balas dendam terhadap Jepang. Lagi- lagi Tarakan menjadi neraka bagi pasukan yang menguasainya. Pasukan sekutu yang berintikan tentara Australia dengan bantuan Amerika Serikat (AS) mulai menggempur posisi Jepang di Tarakan.

Menjelang Perang Pasifik berakhir, tepat 1 Mei 1945, Tarakan digempur oleh 20 ribu serdadu Australia melawan 2.000 angkatan laut Jepang. Drama kemanusiaan babak kedua terjadi di sana.

Gempuran pasukan sekutu terhadap pasukan Jepang, secara simultan juga dilakukan di wilayah-wilayah yang dikuasi, mulai dari Malaya, Pattani, Philipina, Hongkong sampai wilayah Jepang sendiri. Hal ini menyebabkan bantuan dari negara induknya semakin sulit. Pasukan Jepang di Tarakan pun harus berjuang sendiri di tengah gempuran pasukan Australia yang telah lama menyimpan dendam kesumat. Pasukan sekutu yang sebelumnya berhasil diusir Jepang dari berbagai wilayah pendudukan di Asia, kembali bangkit.

Di Tarakan, pasukan Jepang tidak hanya kalah jumlah, tetapi teknologi persenjataan juga sudah ketinggalam dari yang dimiliki pasukan sekutu. Tetapi, jiwa patriotisme tentara Jepang yang pantang menyerah terhadap lawan, menjadikan di pihak tentara Australia banyak jatuh korban.
Sampai berakhirnya perang di Tarakan, lebih dari 2.000 tentara dari berbagai kebangsaan, tewas di sana. Dari pihak Australia, sekitar 230 tentaranya tewas dan dimakamkan di Tarakan. Ini merupakan sebuah tragedi bagi negeri Kangguru itu.

Kabar memilukan bagi rakyat Australia terjadi ketika Letnan Thomas Derrick tewas di tangan penembak gelap tentara Jepang yang bersembunyi di hutan belantara Tarakan.

Derrick dikenal sebagai sosok pemberani, pernah bertempur di Afrika, Papua, dan akhirnya gugur di Tarakan menjelang perang dunia kedua berakhir.

Korban dari pihak Jepang sendiri juga cukup besar. prajurit Jepang tewas saat merebut Tarakan dari tangan Belanda hingga pertempuran terakhir dengan pasukan Australia. Tarakan, sebuah pulau kecil yang kaya minyak. Tarakan pernah menjadi surga bagi kolonialis Belanda. Dari perut bumi Tarakan, selama bertahun-tahun Belanda mengisap kekayaan alam yang melimpah di sana. Begitu juga Jepang tatkala berhasil merebut pulau itu.

Namun, Tarakan juga pernah menjadi neraka bagi mereka tatkala mempertahankan pulau ini. Tarakan pernah menjadi ladang pembantaian bagi kedua pasukan. Lantas akankah kawasan perairan timur Kalimantan di sekitar perairan Tarakan akan kembali membara. Kawasan ini tiba-tiba kembali memanas menyusul sengketa di perairan Blok Ambalat yang kaya minyak, antara Indonesia dan Malaysia.

Perairan timur Kalimantan, termasuk Tarakan, memang telah lama diketahui sebagai sumber minyak bumi yang menggiurkan siapa saja.
Keadaan industri minyak Tarakan adalah salah satu pemicu Perang Pasifik yang terabaikan. Fakta sejarah ini terkubur oleh sudut pandang sejarah Perang Dunia II dari sisi Amerika.

Kepulauan Nusantara, termasuk Asia Tenggara, pada dekade 1930- 1940 merupakan sumber utama bahan mentah bagi negara industri kapitalis Barat maupun Jepang. Bahan mentah, terutama pasokan bahan bakar minyak sangat vital bagi industri dan mesin perang mereka di Asia-Pasifik.
Tak pelak lagi, konfrontasi berujung pada perang terbuka di Pasifik memang ditujukan untuk menguasai sumber daya alam, terutama minyak. Sasaran utama tersebut meliputi ladang-ladang minyak di Kalimantan Timur, Palembang di Sumatera dan Cepu di Jawa Tengah.

Akankah kawasan perairan timur Kalimantan akan menjadi medan pertempuran kembali oleh kaum industri-kapitalis untuk mendapatkan pasokan minyak dari wilayah ini.

Akankah pula kawasan ini menjadi neraka kembali ketika sengketa Blok Ambalat harus diselesaikan dengan cara-cara konfrontasi. 
 
PERANG TARAKAN 11-12 Januari 1942

BELANDA
Panglima = Lieutenant Colonel S. de Waal
Kekuatan = Lebih dari 1.300
Korban = Hampir semua terbunuh atau di eksekusi ketika menjadi tahanan

Units

Tarakan Local Command

* Tarakan Garrison Battalion (7th KNIL Infantry Battalion)
o Motorised detachment with 7 armored cars

* 3 Coastal Artillery Regiment(?)
- Two mobile coastal artillery batteries (total of 3 × 75 mm guns and 2 × 70 mm guns)
- Five fixed coastal artillery batteries (total of 2 × 120 mm guns, 10 × 75 mm guns and 3 × 37 mm guns)
-Two AA batteries (total of 4 × 40 mm guns and 4 × 20 mm guns)
- Four AA machine gun platoons (each with 3 × 12.7 mm HMG)

* Two engineer platoons
* Mobile Auxiliary First Aid Platoon


JEPANG
Panglima = Shizuo Sakaguchi, Kyohei Yamamoto (Right Wing Unit)
Kekuatan = Lebih dari 6.600
Korban = 255 terbunuh

Spoiler for Shizuo Sakaguchi:


Units
Sakaguchi Detachment

* HQ 56th Regimental Group
* Tankette

tankette adalah jenis kendaraan tempur lapis baja bersenjata ringan dibuat menyerupai tank kecil seukuran mobil, terutama ditujukan untuk mendukung infanteri ringan atau pengintaian. Bahasa sehari-hari mungkin juga hanya berarti sebuah "tank kecil "....

Spoiler for 56th Regimental Group:

pendaratan 56th Regimental Group di Kragan, Rembang, Jawa Tengah

Spoiler for Tankette:


Pasukan
>> 146th Infantry Regiment (+)
+ I Battalion, 56th Field Artillery Regiment
+ 1 Company, 56th Engineer Regiment
+ 2 Company, 56th Transport Regiment
* Infantry elements, 2nd Kure Special Naval Landing Force
* 2nd Oilfield Construction Unit
* 5th Airfield Construction Unit


PERANG TARAKAN 1 MEI, 1945

Australia dan Amerika
Paglima = Brigadir David Whitehead (Aussie)
Kekuatan = 15,532
Korban = Lebih 250 tewas, dan 669 terluka

Spoiler for Brigadir David Whitehead:

Whitehead (Kanan) dengan Jenderal Blamey di Taraken, 8 May 1945.


Jepang
Panglima = Mayor Tadai Tokoi
Kekuatan = 2.200
Korban = 1,540 tewas

PHOTO

01. Photo Satelit pulau Tarakan
Spoiler for Tarakan Island:


02. Ladang minyak di Tarakan sebelum invasi Jepang.
Spoiler for Ladang Minyak:


03. Tentara Jepang yang berjaga di Pulau Tarakan, 1942. Foto itu diambil tidak lama setelah Jepang menduduki pulau itu.
Spoiler for Jepang di Tarakan:


04. Kapal perang Jepang di depan Pulau Tarakan, Januari 1942. Asap mengepul di atas pulau berasal dari ladang minyak, yang dibakar oleh Belanda.
Spoiler for Kapal Jepang di Tarakan:


05. Kerusakan kilang minyak setelah penghancuran sendiri oleh pasukan Belanda, Januari 1942.
Spoiler for Self Destruction:


06. Pergerakan pasukan Sekutu selama pertempuran Tarakan pada tahun 1945.
Spoiler for Pergerakan Sekutu:


07. Warga sipil Tarakan di sebuah kompleks Sekutu pada 1 Mei 1945.
Spoiler for Warga Sipil Tarakan:


08. Pendaratan tentara Sekutu di Tarakan.
Spoiler for Pendaratan Sekutu:


09. Landing Ship Tank membawa Wing RAAF 64 mendekati Pulau Tarakan pada 1 Mei 1945.
Spoiler for Landing Ship Tank:


10. Tentara Australia mengibarkan bendera pada tiang bambu di Gunung Lingkas, Tarakan. 1 Mei 1945.
Spoiler for Pengibaran Bendera Australia:


11. Anggota Skuadron Komando Kavaleri Australia menaikkan bendera Australia diatas pulau Sadau (dekat Pulau Tarakan) pada tanggal 30 April 1945. Ini adalah pertama kalinya tentara Australia telah merebut wilayah non-Australia selama Perang Pasifik.
Spoiler for pengibaran bendera:


12. Anggota Resimen 2/7th memuat 25 Pounder Gun di Pulau Sadau pada 1 Mei 1945.
Spoiler for Pulau Sadau:


13. A 25 Pounder gun in action, Tarakan 1 May 1945
Spoiler for A 25 Pounder gun:
[


14. LST di Red Beach mengikuti arahan awal.
Spoiler for LST:


15. Pendaratan Pasukan Sekutu di Pulau Tarakan.
Spoiler for Allied Landing:


16. Sebuah Tank Matilda II dari Resimen lapis baja 2/9th Australia menembakkan Howitzer 3" ke posisi Jepang di Tarakan pada tanggal 20 Mei 1945.
Spoiler for Matilda II:


17. Tentara Australia bersiap untuk membakar kemudian mengubur mayat seorang tentara Jepang, 25 Mei 1945.
Spoiler for Mayat Jepang:


18. Penduduk Desa Juata menuju ke kamp NICA setelah meninggalkan desa mereka pada 9 Mei.
Spoiler for penduduk Desa Juata:


19. Insyinyur RAAF dan warga sipil Tarakan yang bekerja di lapangan terbang Tarakan pada 10 Mei 1945.
Spoiler for Konstruksi Tarakan:


20. Warga sipil Tarakan yang bekerja untuk membangun lapangan terbang di Tarakan, 14 Mei 1945.
Spoiler for Konstruksi Tarakan:


21. Di atas kapal, Pelabuhan Morotai, Kepulauan Halmahera. 26 April 1945. Sersan Hardy Flight, termenung menatap dari railing sebuah Landing Ship yang membawa engineers of No. 61 AIRFIELD CONSTRUCTION WING RAAF dan pasukan Australia ke Tarakan.
Spoiler for Sersan Hardy Flight:


22. Perjalanan tentara Australia dari Morotai ke Pulau Tarakan.
Spoiler for Tarakan:
 
Comments
0 Comments

0 comments:

Posting Komentar

Jangan Lupa Bermurah Hati Memberikan Sepatah Dua Kata di Komentar Ya !!!

Blog Archive

Label

Adsense (4) ANeH Euy (4497) AntiVirus (33) BerBloG RiA (213) BerDownload Ria (233) Berita (4584) Bola (213) Cerita (2007) Cybercrime (27) Entertainment (1630) Fashion (303) Fenomenal (1254) Film (470) Forum (11) Gadget (363) Gambar (3461) Games (167) Hot Celebs (355) Internet (504) Justin Bieber (61) Kesehatan (941) Kriminal (427) Lucu (1042) Misterius (1055) Musik (487) Ngegosip Nih (1232) Olahragara Yuk (911) Otomotif Nih (409) Sains (853) Sejarah (921) Seksologi (145) Serba-Serbi (4392) Teknologi (1165) Tentang Admin (7) Tips (1481) TV Online (2) Unik (632) Video (1457) Wisata (348) Zodiak (31)