Menjadi orang lanjut usia (lansia) di Jepang sangat beruntung karena pemerintahnya sangat memperhatikan kesejahteraan dengan memberi banyak tunjangan. Gara-gara itu pula yang membuat banyak lansia yang mati di Jepang disembunyikan keluarganya hingga puluhan tahun.

Bertahun-tahun pemerintah Jepang memiliki data jumlah lansia di atas usia 100 tahun (1 abad) cukup banyak. Orang tua di Jepang banyak yang panjang umur karena kombinasi antara diet yang sehat dengan kemajuan teknologi kesehatan.

Jepang tercatat sebagai salah satu negara dengan jumlah lansia paling banyak. Perbandingan jumlah lansia berusia di atas 65 tahun di negara tersebut mencapai 20 persen dari jumlah penduduk secara keseluruhan. Jumlah lansia berumur 100 tahun pun bukan hal yang langka.

Namun data penduduk termuktahir mengungkapkan hal yang mengejutkan. Hampir 200 lansia di atas 100 tahun yang tercatat dan diberi tunjangan selama ini ternyata fiktif alias sudah meninggal lama tanpa dilaporkan.

Pendataan ulang ini dilakukan menyusul penemuan sebuah mumi di Tokyo akhir bulan lalu, yang diperkirakan telah meninggal 30 tahun lalu. Mumi itu diyakini sebagai seorang kakek yang saat ini masih terdaftar sebagai lansia berusia 111 tahun.

Kasus itu akhirnya membongkar bahwa banyak kematian lansia berusia di atas 100 tahun yang tidak didaftarkan. Jumlahnya bahkan mencapai 200 orang, sebagian besar di antaranya berada di wilayah barat kota Kobe yakni sebanyak 105 orang.

Jumlah itu meliputi 21 lansia yang menurut data lama telah berusia di atas 113 tahun (rekor resmi manusia tertua di Jepang saat ini). Salah satunya adalah seorang nenek berusia 125 tahun, yang tidak diketahui kabarnya sebab alamat lama yang terdaftar kini telah berubah menjadi taman kota.

Dugaan terkait banyaknya kematian lansia yang tidak didaftarkan oleh keluarganya kini mengarah pada motif untuk mendapatkan keuntungan.

Mumi yang ditemukan di Tokyo pertengahan bulan lalu itu misalnya, masih menerima tunjangan yang totalnya mencapai 9,5 juta yen sejak kematian istrinya 6 tahun lalu. Sekitar 2,7 yen di antaranya telah ditarik dari rekening yang bersangkutan beberapa pekan sebelum mumi tersebut ditemukan.

Pihak yang berwenang saat ini tengah melakukan investigasi terkait dugaan adanya unsur kesengajaan untuk menyembunyikan kematian itu hingga 30 tahun lamanya.

"Tidak mungkin melacak satu persatu apakah seseorang masih hidup atau sudah meninggal, kecuali ada keluarganya yang melaporkan. Sementara tunjangan pensiun hanya diberikan untuk yang masih hidup," ungkap Midori Kotani, peneliti senior dari Dai-ichi Life Reseach Institute Inc seperti dikutip dari Telegraph, Kamis (12/8/2010).

Populasi lansia berusia di atas 100 tahun di Jepang memang mengalami peningkatan tajam dalam 10 tahun terakhir. Berdasarkan data bulan September 2009, jumlahnya naik 3 kali lipat hingga mencapai 40.399 jiwa yang didominasi jenis kelamin perempuan yakni 87 persen.