MENGINTIP KE DALAM PESAWAT AIR FORCE ONE PESAWAT KEPRESIDENAN USA

Posted by Unknown 6 September 2010 0 comments

Kalau tidak aral melintang, sebentar lagi salah satu pesawat yang tergolong istimewa bakal mendarat di Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdana Kusuma, Jakarta. Air Force One, demikian namanya.

Sebetulnya Air Force One bukanlah merujuk pada teknis sebuah pesawat, melainkan nama sandi untuk pesawat milik Angkatan Udara AS (US Air Force) yang dinaiki oleh Presiden Amerika. Jadi semua pesawat milik AS yang misalnya dalam keadaan darurat dinaiki sang presiden, maka namanya menjadi “Air Force One”. Nama sandi ini berfungsi untuk membedakan antara pesawat yang sedang dinaiki Presiden Amerika dengan yang tidak.

Demikian juga ketika Presiden Amerika melakukan perjalanan darat, nama sandinya dikenal dengan “Army One”. Sementara ketika sedang naik Helikopter (milik US Marine), maka nama sandinya adalah “Marine One”.

Meski begitu pemerintah AS tetap memiliki kendaraan khusus presiden untuk setiap nama sandi. Kendaraan-kendaraan ini rutin digunakan Presiden Amerika dan kemudian dikenal masyarakat dengan sebutan Marine One (helikopter), Army One (Kendaraan lapis baja), dan Air Force One (pesawat udara).

Seluk Beluk Air Force One

Pemerintah AS mulai berpikir memiliki pesawat kepresidenan ketika masa Presiden Theodore Roosevelt pada dekade 1910-an. Saat itu, tugas-tugas Presiden Amerika sudah semakin kompleks dan dibutukan sebuah pesawat khusus untuk menunjang kinerjanya.

Namun pada masa itu, industri pesawat terbang belum berkembang pesat. Baru pada era 30-an produksi pesawat mulai bergeliat, termasuk pesawat perang.

Pesawat khusus pertama yang diusulkan untuk digunakan presiden adalah pesawat VIP transport C-87A. Pada tahun 1943 pesawat bernomor 41-24159 dengan nama Guess Where II ini digunakan sebagai transportasi VIP Presiden Roosevelt.

Sekarang, pesawat Air Force One ada dua buah, semuanya buatan Boeing. Jenisnya adalah 740-200 bermesin jumbo jet dengan nomor seri VC-25A. Dua pesawat ini nyaris identik, baik warna, dan bentuknya. Bedanya terletak pada nomor di ekornya, yakni 28000 dan 29000.

Masing-masing pesawat memiliki empat mesin jet elektrik CF6-80C2B1. Batas kecepatannya antara 630 dan 700 mil per jam dengan maksimal ketinggian terbang adalah 45.100 kaki. Air Force One membawa 53.611 galon bahan bakar dan mampu mengelilingi setengah dunia tanpa mengisi bahan bakar dalam sekali terbang.

Spesifikasi Air Force One tak berbeda banyak dengan pesawat komersial Boeing 740 yang lain. Hanya saja kompartemen pesawat di desain sedemikian rupa untuk menunjang pekerjaan Presiden Amerika, tak heran pesawat ini sering disebut “The Flying White House”.

Sebagai pesawat kepresidenan, Air Force One memang menjadi transportasi udara yang megah, aman, dan canggih. Pesawat ini adalah ujung tombak simbol kedigdayaan AS di udara. Di dalam pesawat, Presiden AS dan segenap stafnya masih bisa menjalankan tugas sehari-hari. Pesawat ini menyediakan berbagai fasilitas kelas satu untuk tetap bisa menjalankan komando pemerintahan, meskipun dunia sedang diguncang perang nuklir misalnya.

Jika di Gedung Putih Presiden bekerja di Ruang Oval, maka di dalam Air Force One, ruang kerja presiden bernama Presidential Suite yang terletak di bagian depan pesawat. Di area ‘milik’ presiden ini tersedia kamar tidur, kamar mandi dan ruang santai. Layaknya sebuah kantor, para para staf senior presiden juga diberikan ruang keja sendiri-sendiri. Selain itu terseda juga ruang rapat yang cukup besar untuk membahas isu-isu penting.

Di dalam Air Force One terdapat ruangan ruang pers yang disediakan bagi para jurnalis yang ikut meliput kegiatan Presiden Amerika. Tentu saja ruangan ini tidak kalah nyaman karena disediakan tempat buat rileks serta tempat untuk bekerja.

Soal layanan multimedia juga tak kalah canggihnya, Air Force One telah dilengkapi 85 saluran sambungan telepon, radio dua-arah, mesin faksimili, dan jaringan internet wireless berkecapatan tinggi. Tak perlu khawatir koneksi internet atau telepon terganggu, karena sudah didesain anti sadap dan anti jamming, serta telah terkoneksi langsung dengan jaringan satelit tanpa perlu melalui Base Tranceiver Station (BTS).

Di segala penjuru kompartemen Air Force One, tersedia 19 televisi yang dapat menyiarkan hampir semua saluran televisi dunia, tentu saja tanpa khawatir gambar jelek karena gangguan sinyal.

Karena begitu komplitnya peralatan elektronik yang terpasang, terdapat jaringan kabel saja sebagian dari berat pesawat adalah berupa kabel. Jeroan pesawat ini terlilit kabel sepanjang yang mencapai 238 mil panjangnya. Panjang kabel ini sanggup melilit dua pesawat Boeing 747-200. Bahkan kabel itu bukanlah kabel biasa, karena telah diberi pelapis khusus sehingga aman dari serangan pulsa elektromagnet (EMP/Electro Magnet Pulse) atau gelombang kejut yang dipancarkan ledakan nuklir.

Soal keamanan, jangan ditanya. Mungkin Air Force One adalah pesawat teraman yang ada di dunia. Baik dari ancaman dari luar maupun dari dalam. Mereka yang boleh naik pesawat ini selain presiden adalah para staf dan pejabat-pejabat penting Amerika. Mereka menerapkan standar keamanan tingkat tinggi, mulai dari tim medis yang profesional dengan alat-alat kesehatan yang canggih, kebersihan makanan pun dipantau selama 24 jam penuh.

Dalam prosedur penerbangan mereka juga punya standar baku yang ketat. Sebelum Air Force One terbang, persiapan menyeluruh dilakukan atas pesawat ini. Semua perangkat pesawat dicek, bahkan kabarnya para kru pesawat yang memang sudah terpilih, akan diinapkan selama berhari-hari di Andrew Air Force Base sebelum hari keberangkatan.

Beberapa hari sebelum Air Force One mendarat di suatu tujuan, Angkatan Udara AS lebih dulu mengirim sebuah pesawat kargo C141 Starlifter. Pesawat ini memuat, van untuk para pengawal, mobil kepresidenan, serta perlengkapan persenjataan. Saat berada di udara pun, Air Force One akan dikawal oleh sedikitnya dua pesawat tempur.

Untuk menjaga keamanan, menjelang pendaratan Air Force One, seluruh penerbangan di lokasi pendaratan akan di bersihkan. Tak ada sebuah pesawat pun yang boleh mendarat sebelum Air Force One mendarat dengan mulus. Kadang pembersihan jalur penerbangan ini memakan waktu minimal setengah jam atau lebih. Karena repotnya prosedur penerbangan Air Force One, tak heran pesawat ini jarang mendarat di bandar udara komersial melainkan di pangkalan udara. [kabarinews.com]
Jangan Lupa Berikan Komentarnya ya Teman-teman anak muda
Comments
0 Comments

0 comments:

Posting Komentar

Jangan Lupa Bermurah Hati Memberikan Sepatah Dua Kata di Komentar Ya !!!

Blog Archive

Label

Adsense (4) ANeH Euy (4497) AntiVirus (33) BerBloG RiA (213) BerDownload Ria (233) Berita (4584) Bola (213) Cerita (2007) Cybercrime (27) Entertainment (1630) Fashion (303) Fenomenal (1254) Film (470) Forum (11) Gadget (363) Gambar (3461) Games (167) Hot Celebs (355) Internet (504) Justin Bieber (61) Kesehatan (941) Kriminal (427) Lucu (1042) Misterius (1055) Musik (487) Ngegosip Nih (1232) Olahragara Yuk (911) Otomotif Nih (409) Sains (853) Sejarah (921) Seksologi (145) Serba-Serbi (4392) Teknologi (1165) Tentang Admin (7) Tips (1481) TV Online (2) Unik (632) Video (1457) Wisata (348) Zodiak (31)