Nyepi Usai, Muda-Mudi Ciuman Massal
7 Maret 2011
0
comments
AnakMuda 3007 -Para pemuda dan pemudi di Banjar Kaja, Sesetan, Denpasar, menggelar tradisi unik yang disebut “Omed-omedan”, yang berlangsung turun temurun, yakni ciuman massal yang dilakukan sehari pascanyepi atau “Ngembak Geni”.
Para peserta “Omed-omedan” khusus mereka yang belum menikah, yakni yang berumur mulai 17 hingga 30 tahun atau yang sudah dewasa.
“Sesuai namanya, Omed-omedan berarti saling tarik-menarik yang dalam budaya setempat, sampai saat ini terus kami lestarikan,” ujar Ketua Panitia Bayu Surya Parwita, di sela aksi, Minggu (6/3/2011).
Sebelum acara digelar, lebih dahulu diawali persembahyangan bersama antar peserta Omed-omedan di Pura Banjar guna memohon keselamatan dan kelancaran selama berlangsungnya acara.
Setelah ada aba-aba dari para sesepuh desa, kedua kelompok saling bertemu satu sama lain dan peserta pria yang berada di posisi terdepan harus bisa mencium peserta wanita. Aksi ini semakin seru karena ribuan penonton yang memadati sekitar lokasi Omed-omedan, bersorak menyemangati mereka.
Aksi itu dilakukan berulang-ulang, silih berganti dan setiap peserta pria ataupun wanita menunjuk salah seorang rekan mereka untuk beradu ciuman di barisan terdepan. Mereka semakin bersemangat setelah panitia mengguyurnya dengan air dan diiringi tabuan musik beleganjur.
Konon, menurut cerita warga, suatu waktu pernah kegiatan ini tidak digelar, lantas muncul musibah yang ditandai dua ekor babi saling berperang.
Akhirnya para sesepuh desa sepakat menggelar prosesi Omed-omedan untuk menjauhkan desa dari bencana lebih besar lagi.
Terkait kegiatan itu, Bendesa Pekraman Sesetan I Wayan Meganadha didampingi Penanggung Jawab I Ketut Astawa mengatakan atraksi budaya Omed-omedan merupakan tradisi turun temurun dan ada jauh sebelum masa penjajahan.
“Kami generasi muda ingin melestarikan dan mengkemas kegiatan ini lebih modern lewat festival setelah Nyepi Kami ingin memberikan makna lebih dalam kegiatan budaya ini, tidak sekadar hura-hura,” ucapnya.