Anak Muda Yuk Jalan2 Ke Cina di Tahun 1800-an [foto]
10 Agustus 2011
0
comments
Gambar di atas tentu
saja Tembok Besar China, sebuah benteng yang dibangun mulai abad ke-5 SM
hingga abad ke-17. Bagian yang kita lihat hari ini dibangun selama masa
pemerintahan dinasti Ming. Sementara itu, bagian tertua telah
menghilang dan dibangun kembali, menggantikan bahan aslinya. Panjangnya
sekitar 8.851,8 km dengan 2.232 km terdiri dari bukit dan sungai.
Hari ini, China adalah sebuah negara modern yang ramai. Meskipun secara politis berbeda dengan Barat, China mampu bangkit untuk menjadi bangsa yang terkemuka dunia dan siap menjadi kekuatan ekonomi terbesar di muka bumi. Namun, kembali pada kehidupan tahun 1800-an yang sangat berbeda dengan dunia kereta api berkecepatan tinggi, teknologi komunikasi dan outlet McDonalds di kota-kota besar. Mari kita lihat adegan-adegan abad ke-19 yang menunjukkan Cina yang berbeda dengan China yang kita kenal sekarang.
Hari ini, China adalah sebuah negara modern yang ramai. Meskipun secara politis berbeda dengan Barat, China mampu bangkit untuk menjadi bangsa yang terkemuka dunia dan siap menjadi kekuatan ekonomi terbesar di muka bumi. Namun, kembali pada kehidupan tahun 1800-an yang sangat berbeda dengan dunia kereta api berkecepatan tinggi, teknologi komunikasi dan outlet McDonalds di kota-kota besar. Mari kita lihat adegan-adegan abad ke-19 yang menunjukkan Cina yang berbeda dengan China yang kita kenal sekarang.
Pengadilan Qing pada
abad ke-19 sering memberi hukuman dengan menggunakan Bastinade [semacam
cambuk]. dan terkadang sering mengunakan cambuk ini untuk mendapatkan
pengakuan. Ada beberapa orang yang meninggal akibat hukuman cambuk ini
Zhan Shi Chai yang
berkeliling dunia juga dikenal sebagai Chang “Si Raksasa Cina.” Ia
meninggalkan China bersama istrinya yang meninggal pada tahun 1871. Zhan
kemudian menikahi seorang gadis Inggris dan memiliki dua anak. Ia pun
menetap di negeri asal istrinya. Konon, Zhan memiliki tinggi lebih dari 8
kaki dan peti henazahnya dikabarkan sepanjang 8 kaki 6 inci.
Pasukan artkeri
tidaklah mudah didapatkan, baik di cina maupun di negara lain.
Orang-orang dalam foto di atas merupakan tentara bayaran yang disuplai
oleh Inggris. Seperti yang Agan lihat, mereka harus menarik meriam dan
artileri besar dengan tangan.
Gaya rambut pada saat
itu ditangani dengan hadirnya sejumlah piranti, seperti tabung dan
perangkat lainnya. Wanita Tartar tidak terlihat begitu bahagia. Mungkin
karena model rambut yang menyakitkan! John Thomson adalah seorang
fotografer yang sangat terkenal dan gambar di atas kemungkinan modelnya.
Sebuah
foto formal. Wanita-wanita memegang kipas. Satu hal menarik untuk
diperhatikan adalah bagaimana semua yang berpakaian sama dengan gaya
rambut yang sama. Pada tahun 1800-an, foto merupakan hal yang masih baru
dan menarik. Senyuman sangat jarang ditemui di potret keluarga atau
studio, baik di Asia dan Eropa.
Sebuah petunjuk tentang
gaya hidup. Empat istri dalam satu keluarga, misalnya. Terlihat pula footstools kayu yang digunakan oleh keluarga kaya untuk menjaga kaki
dari lantai dingin.
Peking (Beijing) adalah
kota bertembok Tartar. Anak muda dapat melihat dinding panjang yang
tampaknya tak berujung menjauh dari benteng. Bangunan ini diabaikan
hingga 2002. selanjutnya, keputusan dibuat untuk membangun kembali harta
karun peninggalan Dinasti Ming. Satu bagian dengan luas 1,5 km sekarang
dijadikan sebuah taman terbuka.
Seperti yang terlihat
dalam gambar ini, banyak buruh Cina bekerja di tambang emas Afrika
Selatan bersama dengan buruh hitam dan putih. Pekerja Cina telah
meninggalkan tanah air mereka karena kelaparan, kerusuhan sosial dan
politik, lalu menyebarkan budaya mereka di seluruh dunia.
Rajamuda China, Li Hung
Chang, dan Presiden Amerika Serikat, Ulysses S. Grant, bertemu di China
pada 1879. Saat itu Grant melakukan tur dunianya untuk memobilisasi
dukungan.
Sebuah kuil indah yang
berada di hutan yang tenang. Bagi mereka yang menginginkan tempat khusus
untuk berkomunikasi dengan Tuhan, tempat tersebut patut
direkomendasikan.
Kanton dengan labirin airnya. Tampak pegadaian khas China berdiri di bibir sungai.
Apa yang disebut sebagai Perahu Bunga ini sebenarnya merupakan rumah bordil mengambang.
Selanjutnya, Putri Tibet berbalut pakaian adat. Hiasan kepalanya terlihat cukup berat. ada
satu keanehan dalam foto ini, coba agan cari keganjilan dari foto ini!
klo ingin tau jawabannya liat post ke #55
Sebuah gambar luar
biasa menunjukkan mercusuar di Sungai Pearl. Tampaknya mereka digunakan
lebih dari sekedar lampu jalan, tapi juga untuk menunjukkan bahaya.
Ini adalah ruang
pemeriksaan dengan 7.500 “sel” ujian di mana para pelamar makan, tidur,
minum dan mengambil ujian selama beberapa hari. Jika lulus, maka akan
diangkat sebagai pegawai pemerintah atau mengajar.
Potret ini diambil di
Cholon, bagian dari Chochinchina yang sekarang dikenal sebagai Vietnam
bagian selatan. Pada akhir 1800-an, Cholon berada di bawah kendali
Perancis. Keindahan wajah gadis itu cocok dengan bajunya. Ia sebenarnya
seorang aktris dalam rombongan teater Cina.