Inilah Alasan Kenapa Indomaret dan Alfamart Selalu Berdekatan
Posted by Unknown
8 Agustus 2011
0
comments
Djoko menjual kepemilikannya di jaringan Alfa Supermarket kepada Carefour. Selanjutnya dana hasil transaksi itu digunakan Djoko untuk fokus mengelola minimarket Alfamart dan Alfamidi.
Di luar dugaan, pertumbuhan Alfamart luar biasa. Saat ini sudah
mencapai lebih dari 2.779 gerai, seperti hendak mengimbangi pertumbuhan
jumlah gerai Indomaret – pesaing utamanya – yang juga tumbuh pesat.
Sejak dirintis 1988, kini jaringan Indomaret mencapai 3.134 gerai.
Sebenarnya selain Alfamart dan Indomaret masih
banyak pemain minimarket lain. Sebut saja Circle K, Starmart, Yomart,
AMPM, dan beberapa nama lainnya (termasuk pemain lokal). Namun,
yang tampak di mata masyarakat adalah adu kuat antara Alfamart dan
Indomaret. Maklum, kedua merek minimarket ini sangat agresif menggarap
pasar hingga ke kawasan perumahan. Saking ketatnya bersaing, mereka
seperti tak peduli dengan kedekatan lokasi toko. Dalam radius 10 meter,
gampang sekali dijumpai toko Alfamart berhadapan dengan Indomaret.
Malahan, di beberapa tempat ada satu gerai Indomaret diapit dua
Alfamart. Boleh jadi ini jurus Alfamart untuk menekan Indomaret yang
rata-rata gerainya lebih luas dibanding Alfamart.
Alfamart .
Saat ini sudah mencapai lebih dari 2.779 gerai seperti hendak
mengimbangi pertumbuhan jumlah gerai Indomaret- pesaing utamanya yang
juga tumbuh pesat.
Indomaret pun tak mau kalah set dari Alfamart.
Tak puas dengan 3.134 gerainya, tahun ini Indomaret berencana menambah
sekitar 900 gerai lagi. Target itu mengalami kenaikan lebih- kurang
250 gerai dibanding tahun 2008 yang penambahan gerainya berkisar 650
toko. “Kami akan teruskan ke Aceh. Jadi, tahun ini total gerai kami
akan menjadi 4.000 an toko. Kami buka di Palembang dan Bali, “ujar
Laurensius Tirta Widjaja, Direktur Pemasaran PT Indomarco Prismatama (IP),
pengelola jaringan minimarket Indomaret. Saat ini gerai Indomaret di
Bali mencapai 50 toko dan di Medan 42 toko. Lauren mengklaim pihaknya
adalah pionir di kedua wilayah itu.
Alfamart bertekad
meningkatkan porsi waralabanya dari 23 % menjadi 30 %, sehingga member
peluang lebih besar pada investor untuk membesarkan Alfamart hingga ke pelosok.
Dalam
hal penentuan lokasi gerai Indomaret, metodenya relative fleksibel. Di
Jakarta misalnya, diplot dulu daerah utara, selatan, barat dan timur.
Kemudian dipilah lagi per kecamatan dan kabupaten. Nah, di tiap
kecamatan dibuka kesempatan pembukaan dua-tiga toko. Bila dalam
perkembangannya kinerja gerai-gerai itu bagus, akan ditambah lagi
kesempatan pembukaan gerai lainnya. Kendati begitu, manajemen IP tidak
asal buka saja, tapi bernegosiasi dulu dengan pemilik waralaba Indomaret
yang lama di daerah itu, akankah layak atau tidak apabila ditambah
gerai baru lagi.
Lauren menambahkan sekarang banyak gerai
Indomaret yang jaraknya sangat dekat dengan pesaing terdekatnya. “Tapi,
bukan kami sesumbar lho. Toko kami tidak bisa head to head dengan satu
toko. Sebab mind set orang, Indomaret sudah besar, sehingga tidak bisa
satu-satu. Akibatnya, kompetitor membuka dua-tiga toko untuk bersaing
dengan satu toko kami,“ ungkapnya. “Kalau kami ikut membalas dengan
membuka banyak gerai, itu kan namanya kanibalisme dan tidak efisien.
Kami harus lebih smart dalam hal itu. Apalagi ini bisnis waralaba. Jadi
kami punya perhitungan skala ekonominya,“ Lauren menjelaskan.
Meningkatkan pola kerja sama waralaba
adalah strategi lain yang dilancarkan minimarket untuk ekspansi. Dalam
hal ini Alfamart bertekad meningkatkan porsi waralabanya dari 23%
menjadi 30%, sehingga memberi peluang lebih besar pada investor untuk
membesarkan Alfamart hingga ke pelosok. Adapun Indomaret mengaku hendak
meningkatkan inovasi produknya. Salah satunya kini dikembangkan dalah
meluncurkan kartu multifungsi. Smart card ini tidak hanya berfungsi
untuk belanja, tapi juga untuk membayar tagihan telepon, listrik,
cicilan motor dan mobil. Sekadar mengingatkan, saat ini jaringan
Indomaret yang menggunakan system waralaba berjumlah
1.300 gerai. Dengan nilai investasi Rp. 250-300 Juta pergerai, Lauren
menilai, bisnis waralaba ini tidak main-main. Investor dan manajemen IP
sendiri mengaku serius mengelolanya, sehingga tingkat kegagalan
sebagaimana diklaim Lauren 5%.
Perkembangan yang menarik juga
bisa dilihat dari sisi merek produk yang dijajakan. Rupanya tak hanya
hypermarket yang jeli membuat private label. Pengelola Jaringan minimarket pun
mengembangkan private label untuk menambah portofolio produknya dengan
harga miring dibanding produk serupa dari merek-merek terkenal. “kami
juga punya produk dengan merek sendiri, tapi angkanya masih terbilang
kecil. Yaitu sekitar 4 % dari total stock keeping unit yang jumlahya
mencapai 5 ribu item,“ ujar Heryanto.
Di luar bisnis
utamanya, kalangan minimarket juga cukup kreatif mengoptimalkan sumber
pendapatan lainnya. Alfamart yang omset tiap gerainya diklaim Henryanto
rata-rata mencapai Rp 8,5 juta/hari mendapat gross margin kurang-lebih
12%. Ada revenue tambahan Alfamart dari penyewaan
gondola, lapak di teras depan toko, dan listing fee. Sayangnya,
petinggi perusahaan ritel yang Januari 2009 lalu go public itu enggan
membeberkan berapa nilai nominal income tambahannya.
Strategi serupa pun ditempuh Indomaret dengan
menyewakan gondola atau lapaknya ke mitra bisnis. “Untuk listing fee,
masih kami patok di bawah Rp.10 juta per item produk. “ ujar Lauren
seraya mengklaim rata-rata omset gerai Indomaret (yang biasanya dikelola
8-10 karyawan)per hari mencapai Rp.9-10 juta.
Ke depan,
kalangan pelaku bisnis minimarket tampaknya bertekad melipatgandakan
bisnisnya, Indomaret misalnya ingin menjadi one stop shopping dan
service. “nanti kami juga akan mengembangkan konsep pengiriman uang
person to person dengan memanfaatkan jaringan toko Indomaret,“ kata
Lauren menyebut salah satu contoh program masa depan.
Ya,
sebagaimana diungkapkan Djoko Susanto, bisnis minimarket itu bisnis
marathon. Tidak bisa sebuah perusahaan pengelola jaringan minimarket
merasa cukup dengan 100-200 toko, lalu menganggapnya sudah untung.”
Modal akan terus digulirkan untuk ekspansi,” kata founder Alfamart itu.