Anak Muda

LONDON - Penembakan terhadap warga kulit hitam Inggris, Mark Duggan, dinilai menjadi pemicu kerusuhan yang terjadi di Inggris. Namun tersiar kabar, paman dari Mark Duggan adalah pimpinan mafia yang sudah tewas pada 2005 lalu.

Desmond 'Dessie' Noonan, yang merupakan paman dari Mark Duggan, adalah seorang mafia yang sangat ditakuti. Dirinya pun diduga aktif dalam aktivitas kriminal di Kota Manchester.

Duggan tewas ditusuk oleh bandar narkoba pada 2005 lalu. Demikian seperti dikutip Daily Mail, Sabtu (13/8/2011).

Noonan sebelumnya adalah seorang penjaga bar dan sempat masuk ke dalam film dokumenter tentang Gangster. Noonan, dalam film dokumenter itu menyatakan bahwa dirinya adalah mafia yang kuat.

"Kami memiliki banyak orang yang loyal di sekeliling kami. Bila seseorang berpikir dapat menangkap salah satu anggota kami, mereka konyol dan bahkan sangat konyol," ujar Noonan.

Pria keturunan Irlandia itu sudah aktif dalam dunia bawah tanah Kota Manchester sejak 1990 silam, dan juga sempat muncul di pengadilan.

Menurut penyelidikan yang dilakukan oleh Kepolisian Inggris, sebuah pistol milik Duggan ditemukan, dan pistol itu terbungkus oleh kaos kaki.

Para anggota mafia selalu menembakkan pistolnya yang berbalut kaos kaki untuk menyulitkan tim forensik kepolisian dalam melakukan penyidikan.

Duggan juga dinyatakan sering mengunjungi pamannya saat dirinya masih duduk di bangku sekolah. Guru Duggan, Boyan Yordanov, menyatakan Duggan bukan merupakan anak yang baik saat duduk di bangku sekolah.

"Duggan sering menyerang setiap anak-anak di taman bermain, mereka semua takut pada Duggan. Pada suatu saat, Duggan membawa pisau ke sekolah dan salah satu guru menemukannya, Duggan pun dihukum," ujar Yordanov.

Dalam beberapa tahun ini, Duggan diduga menjadi anggota senior dari genk The Star yang menguasai Tottenham. Genk tersebut dituding sering melakukan aksi kekerasan, pengancaman dan perdagangan narkotik.

Mulai dari tudingan itulah polisi di Inggris mulai mengawasi gerak-gerik dari Mark Duggan. Kematian Mark Duggan telah meninggalkan sebuah tragedi kerusuhan di negara Eropa tersebut.

Kerusuhan terjadi di Tottenham dan juga menyebar ke kota-kota besar lainnya di Inggris.