Anak Muda

WASHINGTON - Peringatan 10 tahun tragedi 9/11 semakin dekat, dan Amerika Serikat (AS) tengah berupaya meningkatkan pengamanan, terutama di Kota New York, di mana Presiden AS Barack Obama dan mantan Presiden AS George Bush akan berpidato.

Aparat keamanan AS menyatakan, tidak ada laporan intelijen mengenai rencana serangan teroris saat peringatan tersebut. Namun para pejabat masih khawatir akan dokumen rahasia yang ditemukan di markas Osama bin Laden.

Dalam laporan tersebut, Osama merencanakan sebuah serangan pada perayaan 10 tahun 9/11 di New York dan juga Washington. Peningkatan tingkat keamanan pun tampak di setiap jalanan kedua kota tersebut.

"New York masih menjadi target serangan dari para teroris," ujar Juru Bicara Kepolisian New York, Paul J. Browne, seperti dikutip Washington Post, Sabtu (3/9/2011).

Para pejabat AS juga khawatir akan terjadi serangan seperti yang terjadi di Norwegia pada Juli lalu. Serangan yang dilakukan oleh satu orang dapat menewaskan 77 orang. Obama dan istrinya juga akan menghadiri perayaan 10 tahun tragedi 9/11 di Pennsylvania dan di Pentagon.

"Kalian mengerti, bila seseorang memiliki ideologi kebencian, dirinya akan dapat menciptakan kerusakan dan sulit untuk menangkap seorang pelaku," ujar Obama.

Di New York, aparat kepolisian membentuk zona beku yang akan memblokade seluruh akses yang dapat dilalui. Para warga yang akan kembali ke apartemennya juga akan dikawal oleh petugas kepolisian. Penembak jitu juga ditempatkan di atas gedung di dekat World Trade Center (WTC).
Sumber