Ternyata,Uskup Afsel Nyatakan "Cinta" ke Suu Kyi
22 September 2011
0
comments
Foto : Desmond Tutu & Aung San Suu Kyi (SMH)
NEW YORK - Uskup asal Afrika Selatan (Afsel)
Desmond Tutu menyatakan cintanya pada pahlawan pro-demokrasi Myanmar
Aung San Suu Kyi pada Rabu lalu.
Sambil terkekeh karena hatinya gembira, tokoh anti-apartheid Afsel ini berbicara lewat video dari Kota New York, Amerika Serikat (AS) kepada Suu Kyi yang ada di Myanmar.
"Aku mencintaimu," ujar Uskup Tutu kepada peraih nobel yang baru saja dilepaskan dari tahanan rumah tersebut. Seperti dikutip AFP, Kamis (22/9/2011).
"Saya harus membalas pujian itu dengan mengatakan, aku mencintaimu," ujar Suu Kyi yang membalas perkataan Tutu lewat video yang sedikit buram.
Tutu memuji upaya Suu Kyi yang melakukan perlawanan terhadap junta militer di Myanmar dan ketabahannya saat dirinya berada di rumah tahanan. Tutu juga berbicara tentang moral Suu Kyi.
"Hal yang kau derita adalah belas kasihanmu dan kecantikanmu," ujar Tutu yang akhirnya tertawa.
"Aku bingung, kau begitu mungil dan sopan," tambahnya.
Suu Kyi pun tersenyum hangat setelah mendengar kata-kata Tutu. Tutu lalu mendorong Suu Kyi dalam perjuangannya membawa demokrasi ke Myanmar. Dirinya juga mengatakan, akan berkunjung ke Myanmar ketika Suu Kyi dilantik sebagai Pemimpin Myanmar.
Tutu dan juga Suu Kyi sama-sama merupakan peraih nobel. Presiden Afsel Nelson Mandela juga memberikan pandangan yang baik terhadap Tutu. Tutu merupakan seorang yang tidak pernah takut berpendapat.
Setelah jatuhnya rezim apartheid pada 1994 silam di Afsel, peraih nobel pada tahun 1984 ini sering menggunakan frase kata Rainbow Nation (Bangsa Pelangi) untuk menggambarkan keragaman masyarakat Afsel.
Suu Kyi juga mengatakan, dirinya sangat berambisi menjadi Kepala Pemerintahan Myanmar karena dia menginginkan Tutu berkunjung ke Myanmar.(sumber)
Sambil terkekeh karena hatinya gembira, tokoh anti-apartheid Afsel ini berbicara lewat video dari Kota New York, Amerika Serikat (AS) kepada Suu Kyi yang ada di Myanmar.
"Aku mencintaimu," ujar Uskup Tutu kepada peraih nobel yang baru saja dilepaskan dari tahanan rumah tersebut. Seperti dikutip AFP, Kamis (22/9/2011).
"Saya harus membalas pujian itu dengan mengatakan, aku mencintaimu," ujar Suu Kyi yang membalas perkataan Tutu lewat video yang sedikit buram.
Tutu memuji upaya Suu Kyi yang melakukan perlawanan terhadap junta militer di Myanmar dan ketabahannya saat dirinya berada di rumah tahanan. Tutu juga berbicara tentang moral Suu Kyi.
"Hal yang kau derita adalah belas kasihanmu dan kecantikanmu," ujar Tutu yang akhirnya tertawa.
"Aku bingung, kau begitu mungil dan sopan," tambahnya.
Suu Kyi pun tersenyum hangat setelah mendengar kata-kata Tutu. Tutu lalu mendorong Suu Kyi dalam perjuangannya membawa demokrasi ke Myanmar. Dirinya juga mengatakan, akan berkunjung ke Myanmar ketika Suu Kyi dilantik sebagai Pemimpin Myanmar.
Tutu dan juga Suu Kyi sama-sama merupakan peraih nobel. Presiden Afsel Nelson Mandela juga memberikan pandangan yang baik terhadap Tutu. Tutu merupakan seorang yang tidak pernah takut berpendapat.
Setelah jatuhnya rezim apartheid pada 1994 silam di Afsel, peraih nobel pada tahun 1984 ini sering menggunakan frase kata Rainbow Nation (Bangsa Pelangi) untuk menggambarkan keragaman masyarakat Afsel.
Suu Kyi juga mengatakan, dirinya sangat berambisi menjadi Kepala Pemerintahan Myanmar karena dia menginginkan Tutu berkunjung ke Myanmar.(sumber)
Categories:
Berita,
Kabar-Kabari,
Ngegosip Nih
If You Like This Post, Share it With Your Friends & Peers
0 Comments
