Astaga! Grup Hacker LulzSec Dihancurkan Oleh Pemimpinnya Sendiri yang Berkhianat
8 Maret 2012
0
comments
Sabu alias Hector Xavier Monsegur. Foto FOX News
Pria pengangguran berusia 28 tahun ini ternyata memang cukup lici
"Pemerintah federal kita dijalankan oleh para pengecut. Jangan menyerah terhadap orang-orang ini. Lawan balik. Tetap kuat."
Sebetulnya, beberapa member dan hacker lain sudah ada yang merasa curiga dengan gerak-gerik Sabu belakangan ini. Dalam sebuah log diskusi yang dilakukan antara salah satu hacker ternama ber-id virus dan editor Gizmodo Sam Biddle beberapa waktu yang lalu, terlihat bahwa saat itu virus sudah merasakan ada yang tidak beres dengan Sabu. Sabu dikabarkan sempat menghilang dari dunia internet selama satu minggu dengan alasan neneknya meninggal. Saat kembali aktif, Sabu sempat memberi sekumpulan daftar IP kepada virus dan meminta bantuannya untuk mengakses email dari para pemilik IP tersebut. Virus dijanjikan akan menerima imbalan berupa uang jika ia mau bekerja sama. Tapi saat itu --selain karena hubungan keduanya yang memang tidak mulus semenjak dulu-- virus merasa curiga dan memilih menolak tawaran tersebut. Kecurigaannya semakin menjadi-jadi ketika ia menyadari bahwa mulai saat itu, gerakan FBI semakin produktif dengan berhasil menahan beberapa hacker, satu per satu.
Dalam penangkapan yang baru saja dilakukan, identitas para tersangka telah teridentifikasi sebagai berikut:
- Ryan Ackroyd aka Kayla dari London
- Jake Davis aka Topiary dari London
- Darren Martyn aka pwnsauce dari Irlandia
- Donncha O-Cearrbhail aka palladium dari Irlandia
- Jeremy Hammond aka Anarchaos dari Chicago
Lalu apa sebenarnya motifasi Hector melakukan semua ini? Mengapa pria yang dikabarkan oleh FOX News sudah bekerja sama dengan FBI semenjak bulan Juni yang lalu ini tega menghancurkan organisasi serta kepercayaan kawan-kawan seperjuangannya di atas? Ternyata, seorang hacker kawakan pun punya titik kelemahan yang sama dengan kita. Rasa kasih sayang.
FBI mengakui pria ini tidak mudah diajak bekerja sama. Satu-satunya alasan mengapa akhirnya ia tunduk di tangan FBI adalah anak-anaknya. Ia tak ingin meninggalkan mereka dengan pergi ke penjara.