Komentar "Maut" Mourinho soal Barca
7 April 2012
0
comments
MADRID,
Duel "El Clasico" antara Real Madrid melawan Barcelona selalu
berlangsung panas, baik di dalam lapangan maupun di luar lapangan. Bahkan, polemiknya bisa berlangsung lama, meski pertandingan sudah berlalu. Itu pula yang terjadi seusai leg kedua perempat final Copa del Rey, Rabu atau Kamis (26/1/2012).
Apalagi,
Madrid kini dilatih Jose Mourinho yang terkenal paling sering
memanaskan suasana dengan pernyataan-pernyataan yang pedas menjelang
atau seusai pertandingan. Tengok
saja bagaimana pernyataan pelatih asal Portugal itu setelah timnya
ditahan imbang 2-2 oleh Barcelona pada pertandingan yang membuat timnya
tersingkir dari Copa del Rey itu.
Dalam
jumpa pers seusai laga, ia ditanya wartawan soal kinerja wasit Fernando
Teixeira Vitienes, tetapi menolak berkomentar. "Saya tidak menyinggung
apa pun," tegas pelatih yang pernah membesut Inter Milan dan Chelsea
itu.
Media-media memang penasaran mengenai komentar kinerja Teixeira karena
dia menganulir gol bek Real, Sergio Ramos, pada menit ke-54 serta
memberi kartu merah kepada Ramos pada menit ke-88.
Namun, komentar Mourinho tidak berhenti sampai di situ.
"Di ruang ganti, saya mendengar (ucapan pemain), 'Mustahil bisa menang
di sini.' Saat turun minum itu, saya tidak banyak berbicara karena kami
tampil begitu bagus," ujar Mourinho.
"Mereka
mencetak gol tanpa melakukan apa pun untuk mendapatkannya, sementara
kami mendapat tiga, empat, atau lima peluang hebat. Saya akan
mengucapkan selamat kepada Barcelona atas kemenangan mereka di Bernabeu,
bukan atas penampilan mereka hari ini (di Camp Nou)," paparnya waktu
itu.
Pernyataan
Mourinho yang pedas soal Barcelona bukan hanya terjadi saat pelatih
berusia 49 tahun tersebut berkiprah di Spanyol. Sebelumnya, Mourinho
juga sering mengeluarkan komentar pedas mengenai Barca baik saat
menangani Inter atau Chelsea. Kolumnis Bleacherreport, Allan Jiang, merangkum beberapa komentar Mourinho soal Barca yang dinilainya paling hipokrit atau munafik.
Mourinho pernah mengeluarkan pernyataan menyakitkan terhadap Lionel Messi dengan menyebut pemain asal Argentina itu pandai berakting saat Chelsea ditekuk 1-2 oleh Barca di ajang Liga Champions pada 22 Februari 2006.
Itu
merupakan kekesalannya terhadap kartu merah yang dijatuhkan wasit
kepada Asier del Horno (bek Chelsea waktu itu) setelah melanggar Messi
pada menit ke-37.
Del
Horno memang memiliki tugas menghentikan laju Messi yang bermain di
sayap kanan. Namun, Del Horno frustrasi hingga harus melakukan tekel
keras yang memaksa wasit memberikan kartu merah.
Saat
itu, Del Horno mencoba menghentikan penetrasi Messi. Namun, Messi tetap
melaju meskipun dibayangi oleh pemain Chelsea lain. Mencapai sudut
lapangan, Messi akhirnya jatuh setelah Del Horno menabrak penyerang asal
Argentina itu. Keduanya terlihat terjatuh. Namun, Mourinho menuding
Messi berpura-pura cedera.
"Bagaimana Anda bisa mengungkapkan kecurangan di Catalan? Apakah Messi bisa dihukum karena aktingnya? Barcelona merupakan kota budaya yang memiliki banyak teater dan anak ini (Messi) telah belajar dengan baik. Dia belajar akting."
"Bagaimana Anda bisa mengungkapkan kecurangan di Catalan? Apakah Messi bisa dihukum karena aktingnya? Barcelona merupakan kota budaya yang memiliki banyak teater dan anak ini (Messi) telah belajar dengan baik. Dia belajar akting."
Namun,
pernyataan Mourinho dinilai munafik. Pasalnya, Del Horno sengaja
berguling-guling untuk menghindari hukuman kartu dari wasit karena dia
sadar aksinya berbahaya.
Mourinho menyebut Barca menang beruntung setelah Madrid dikalahkan 1-3 di lanjutan Liga BBVA, 10 Desember 2011.
"Kemenangan
ini sebagian karena keberuntungan. Gol kedua sangat beruntung. Kami
memiliki peluang menyamakan kedudukan beberapa menit selanjutnya. Bola
seperti masuk, tetapi tidak. Kami juga memiliki sebuah peluang mencetak
gol dan membuat skor 3-2. Beruntung, kiper mereka bisa menepis tembakan
Kaka. Itu mengapa saya percaya keberuntungan bisa membuat perbedaaan."
Anda
tahu apa yang beruntung? Kiper Barcelona Víctor Valdés salah memberikan
umpan dengan menyodorkan bola ke Angel Di Maria yang berada di depan
kotak penalti. Di Maria kemudian berusaha mengirimkan bola kepada Karim
Benzema, tetapi bola membentur Sergio Busquets.
Mesut Oezil berusaha memanfaatkan bola rebound
tersebut. Akhirnya, justru Benzema yang mencetak gol karena bola sempat
membentur pemain Barca dan kemudian jatuh di kaki Benzema. Gol tersebut
membuat Madrid unggul 1-0.
Jika berbicara tentang keberuntungan, kata Allan Jiang, Mourinho tidak perlu meyakinkan dirinya sendiri bahwa keberuntungan bukan bagian dari kesuksesannya ketika membawa Porto menyingkirkan Manchester United dari Liga Champions. Saat itu, dia mengatakan, beruntung gol Paul Scholes dianulir karena offside. Beruntung pula Phil Neville melanggar Edgaras Jankauskas pada masa injury time.Mourinho menyebut Barca pengaruhi wasit
"Saya
melihat pemain Barcelona menekan wasit. Mengapa Barcelona tidak
bertindak seperti juara dan menerima kekalahan dari sebuah tim yang
bermain lebih baik?"
Itu
adalah pernyataan Mourinho saat Inter Milan membekuk Barcelona 3-1.
Namun, pernyataan Mourinho tersebut mengabaikan fakta bahwa gol yang
diciptakan Diego Milito offiside serta seharusnya Barca mendapatkan hadiah penalti saat Dani Alves dilanggar Wesley Sneijder.
Jiang
menilai, komentar Mourinho itu licik. Jika wasit Benquerenca membuat
keputusan-keputusan yang bertentangan dengan Inter Milan, maka kita
semua tahu bahwa Mourinho akan menyebut UEFA dengan pelesetan
"UEFAlona".
Mourinho juga pernah membuat komentar negatif saat timnya, Real Madrid, ditekuk 2-3 oleh Barcelona pada Piala Super Spanyol.
"Apa yang saya katakan bukan kritik. Saya hanya menyatakan fakta bahwa tidak ada ballboys
pada babak kedua, yang merupakan suatu gaya permainan dari tim kecil
ketika mengalami kesulitan. Namun, kami bermain seperti laki-laki dan
tidak cepat jatuh ke tanah saat sedikit berbenturan."
Laga ini memang panas. Pada masa injury time,
terjadi insiden yang diawali tekel brutal Marcel kepada Cesc Fabregas
di depan bangku cadangan pemain. Kontan, hal tersebut memancing reaksi
dari kedua belah pihak. Keributan kecil terjadi dan melibatkan pemain
cadangan, juga ofisial dari kedua kubu. Beruntung kejadian itu dapat
diatasi. Wasit kemudian mengeluarkan kartu merah kepada Marcelo, Oezil,
dan David Villa.
Mourinho menuding UEFA telah melakukan konspirasi saat Chelsea kalah 1-2 dari Barcelona di Liga Champions.
"Ketika
saya melihat Frank Rijkaard masuk ke dalam ruang ganti wasit, saya
tidak percaya. Ketika Didier Drogba mendapatkan kartu merah, saya tidak
terkejut."
Mourinho menuding Rijkaard telah memengaruhi wasit Anders Frisk untuk membuat keputusan yang merugikan Chelsea. Padahal, yang terjadi, Frisk menolak permintaan Rijkaard untuk berbicara soal pertandingan.