5 Ketakutan Pria dalam Bercinta
16 Juni 2012
0
comments
foto:ilustrasi
Jakarta - Bukan wanita saja yang mengalami beberapa ketakutan
saat berhubungan seksual dengan pasangan mereka. Namun laki-laki
ternyata juga mengalami hal sama, mereka pun memiliki ketakutan ketika
bercinta.
Ketakutan itu karena pria adalah makhluk yang
memiliki ego tinggi, termasuk dalam hal bercinta. Mereka takut gagal
memberikan kepuasan.
Ini berkaitan dengan kinerja seksual mereka,
posisi seks, ejakulasi, orgasme yang memuaskan, dan bertindak liar di
tempat tidur seringkali berakhir membunuh gairah mereka.
"Pria
selalu berhubungan seks dan seksualitas dengan ego mereka dan mereka
tidak pernah ingin gagal. Ini adalah ketakutan terbesar dalam diri
mereka yang mengubah kecemasan kinerja. Kecemasan ini menyebabkan
seorang pria gagal untuk melakukan baik di tempat tidur," ujar seksolog
Dr Deepak Arora seperti dilansir time of india.
Berikut lima ketakutan yang seringkali menjadi kecemasan pria ketika melakukan hubungan seksual dengan pasangannya.
1. Tidak bisa memberikan kepuasan
Pria
kadang berpikir wanita selalu ingin ukuran penis besar sehingga
memberikan kepuasan. Pikiran itu terus membuatnya khawatir apakah ukuran
organ vitalnya sesuai dengan yang diinginkan pasangannya dan dapat
memberikan kepuasaan.
Pria takut bahwa ukurannya tidak bisa memberikan kepuasan kepada pasangannya.
“Ini
seperti lingkaran setan, karena semakin dia berpikir tentang hal ini,
ia akan didorong oleh kecemasan kinerja dan justru kemungkinan untuk
tidak bisa memberikan kepuasaan justru lebih besar, kinerja di tempat
tidur tergantung pikiran pada saat itu. Anda harus nyaman dengan tubuh
wanita Anda untuk merasakan hubungan yang kuat. Lakukan perlahan-lahan
dan mantap dengan membangkitkan bagian-bagian sensitifnya daripada
mengkhawatirkan tentang ukuran," tandas konsultan hubungan Dr Gitanjali
Sharma.
2. Ejakulasi dini
Hubungan seksual
seharusnya adalah bagaimana keduanya baik Anda dan pasangan Anda saling
merasakan kenikmatan bercinta. Terkadang pria selalu berpikir melakukan
segala upaya untuk menyenangkan pasangan wanitanya, tanpa disadari
justru mereka yang lebih dahulu merasakan kenikmatan.
Ini adalah ketakutan sangat umum bahwa pria menyadari bahwa mereka menderita ejakulasi.
"Secara
medis, jika seorang pria mampu menahan ejakulasinya selama minimal satu
menit sebenanya ia bukanlah penderita ejakulasi dini. Namun terkadang
mereka salah akan pemahaman ini dan akhirnya membuat salah arah. Mereka
berpikir bahwa mereka tidak mampu berhubungan seks untuk jangka waktu
lama. Hal ini menciptakan rasa tidak aman tentang pasangan wanita,” kata
dr Arora.
3. Berpikir tidak bisa membuat pasangannya hamil
Ini
akan memberikan ketakutan sebagai pria, ia menderita impotensi sehingga
tidak bisa memberikan keterununan kepada pasangannya. Kekhawatiran yang
terus-menerus tentu akan mempengaruhi performa seksual mereka.
Dr
Arora mengatakan kualitas sperma yang bisa membuahkan tidak hanya
tergantung dari performa seksualitas tapi juga dari gaya hidup yang
dijalani.
4. Sejumlah gaya bercinta kurang meningkatkan gairan pasangan
Sehingga
tak heran pria kemudian mempelajari berbagai teknik dalam film porno
untuk kemudian dipraktekkan dengan pasangannya. Namun justru banyak
sekali pasangan wanita tidak menanggapi positif dan menilai kurang tepat
karena mungkin justru terlalu berlebihan.
"Pria sering
membandingkan kinerja seksual mereka dengan adegan porno untuk kemudian
dipraktekan kepada pasangan mereka dan rasa takut bahwa mereka mungkin
kurang berpengalaman justru kemudian membuat mereka panik,"ujar Dr
Gitanjali Sharma.
Ia mengatakan, pria harus memahami bahwa yang
akan dilakukannya di tempat tidur tidak ada hubungannya dengan
pengalaman apapun. Ini adalah hubungan mental dengan pasangan yang dapat
eksis bahkan tanpa mengambil inspirasi apapun dari tindakan porno.
5. Masturbasi di masa lalu
Beberapa
penelitian menyatakan bahwa masturbasi dilakukan selama masa kecil atau
masa remaja seseorang tidak berdampak pada kehidupan seks seseorang di
tahun kemudian. Namun ternyata kekhawatiran itu menyelimuti pikiran
sebagian pria.
Pria sering menyalahkan kebiasaan masturbasi mereka
ketika ternyata kinerja seksual mereka bersama pasangan saat ini tidak
berjalan maksimal. Akhirnya ketakutan tidak logis itu justru malah
berdampak besar pada kualitas seksual itu sendiri.
"Masturbasi
tidak membahayakan, tapi rasa bersalah masturbasi lebih berbahaya, dan
ini hanya karena kurangnya pendidikan seks. Setiap pria sehat masturbasi
beberapa kali dalam hidupnya dalam berbagai tahapan usia, tidak ada
yang perlu dikhawatirkan,” kata Dolter Arora.