Wamena Mencekam -Dilempar Batu, Gigi Kapolres Rontok
4 Oktober 2010
0
comments
Bandar udara Wamena, Papua
JAYAPURA, KOMPAS.com — Kondisi Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya di Provinsi Papua, Senin (4/10/2010), masih belum berangsur normal. Pihak muspida sedang berdialog dengan pimpinan Dewan Adat Papua (DAP) mengenai kerusuhan dan penyerangan terhadap Markas Polsek KP3 Udara Bandara Wamena pagi tadi.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Wachyono, Senin siang, mengatakan, penyerangan ini menyebabkan Kepala Polres Wamena AKBP I Gede Sumerta Jaya terkena lemparan katapel dan batu. "Satu gigi Kapolres tanggal dan bibir berdarah karena terkena lemparan katapel dan batu," ucapnya.
Dijelaskan, kejadian bermula ketika sekitar pukul 08.25 WIT di Bandara Wamena ada anggota Polsek KP3 Udara sedang memeriksa barang berisi pakaian dan atribut satgas (dulu petapa atau penjaga tanah adat) DAP. Namun, belum sempat memeriksa, tiba-tiba Markas Polsek KP3 Udara diserang oleh 50 anggota DAP.
Markas Polsek KP3 Udara dirusak. Akhirnya, anggota polisi mengeluarkan tembakan peringatan dan mempertahankan diri. "Anggota kami juga ikut mengejar dengan dipimpin langsung Kapolres. Saat itu Kapolres kena katapel dan lemparan batu," ucapnya.
Ia mengatakan, hingga kini muspida setempat sedang berdialog dengan DAP untuk meluruskan masalah dan menangani kasus ini.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Wachyono, Senin siang, mengatakan, penyerangan ini menyebabkan Kepala Polres Wamena AKBP I Gede Sumerta Jaya terkena lemparan katapel dan batu. "Satu gigi Kapolres tanggal dan bibir berdarah karena terkena lemparan katapel dan batu," ucapnya.
Dijelaskan, kejadian bermula ketika sekitar pukul 08.25 WIT di Bandara Wamena ada anggota Polsek KP3 Udara sedang memeriksa barang berisi pakaian dan atribut satgas (dulu petapa atau penjaga tanah adat) DAP. Namun, belum sempat memeriksa, tiba-tiba Markas Polsek KP3 Udara diserang oleh 50 anggota DAP.
Markas Polsek KP3 Udara dirusak. Akhirnya, anggota polisi mengeluarkan tembakan peringatan dan mempertahankan diri. "Anggota kami juga ikut mengejar dengan dipimpin langsung Kapolres. Saat itu Kapolres kena katapel dan lemparan batu," ucapnya.
Ia mengatakan, hingga kini muspida setempat sedang berdialog dengan DAP untuk meluruskan masalah dan menangani kasus ini.
Jangan Lupa Berikan Komentarnya ya Teman-teman anak muda