Wow...Maret, Harga Pertamax Diprediksi Bakal Capai Rp9.000
7 Januari 2011
0
comments
SPBU Pertamina. |
AnakMuda 3007 -JAKARTA - Pengamat Ekonomi bidang Perminyakan Kurtubi memperkirakan bila harga Pertamax akan terus naik. Bahkan mencapai angka Rp9.000 per liter di bulan Maret 2011.
"Pada bulan Maret nanti diprediksi akan melompat naik yaitu sekira Rp9.000 per liter," tegas Kurtubi saat dihubungi, Kamis (6/1/2011) malam.
Saat itulah, lanjutnya, mulai muncul gejolak sosial ekonomi di masyarakat, karena masyarakat dipaksa menenggak Pertamax yang harganya dua kali lipat harga BBM bersubsidi.
Seperti diketahui, sampai saat ini harga pertamax tercatat naik menjadi Rp7.500 per liter dari sebelumnya Rp7.050 per liter. Sementara harga Pertamax Plus Rp7.900 per liter dari sebelumnya Rp7.450 per liter.
Dia menilai, saat ini lonjakan harga Pertamax belum akan mempengaruhi kestabilan ekonomi di masyarakat. Pasalnya, sampai saat ini sebagian besar masih bergantung pada BBM Bersubsidi.
"Untuk saat ini merangkaknya harga Pertamax belum akan mempengaruhi kestabilan ekonomi di masyarakat, karena konsumen Pertamax saat ini masih sedikit," ungkapnya.
Selanjutnya, Kurtubi menambahkan gejolak-gejolak baru akan timbul setelah adanya pembatasan BBM bersubsidi oleh pemerintah. "Untuk saat ini kenaikan Pertamax belum terlalu terpengaruh terhadap perekonomian, tetapi nanti pada saat pemerintah telah memberlakukan pembatasan BBM," tandasnya.(ade)
"Pada bulan Maret nanti diprediksi akan melompat naik yaitu sekira Rp9.000 per liter," tegas Kurtubi saat dihubungi, Kamis (6/1/2011) malam.
Saat itulah, lanjutnya, mulai muncul gejolak sosial ekonomi di masyarakat, karena masyarakat dipaksa menenggak Pertamax yang harganya dua kali lipat harga BBM bersubsidi.
Seperti diketahui, sampai saat ini harga pertamax tercatat naik menjadi Rp7.500 per liter dari sebelumnya Rp7.050 per liter. Sementara harga Pertamax Plus Rp7.900 per liter dari sebelumnya Rp7.450 per liter.
Dia menilai, saat ini lonjakan harga Pertamax belum akan mempengaruhi kestabilan ekonomi di masyarakat. Pasalnya, sampai saat ini sebagian besar masih bergantung pada BBM Bersubsidi.
"Untuk saat ini merangkaknya harga Pertamax belum akan mempengaruhi kestabilan ekonomi di masyarakat, karena konsumen Pertamax saat ini masih sedikit," ungkapnya.
Selanjutnya, Kurtubi menambahkan gejolak-gejolak baru akan timbul setelah adanya pembatasan BBM bersubsidi oleh pemerintah. "Untuk saat ini kenaikan Pertamax belum terlalu terpengaruh terhadap perekonomian, tetapi nanti pada saat pemerintah telah memberlakukan pembatasan BBM," tandasnya.(ade)
Jangan Lupa Berikan Komentarnya dan Cek Rate Artikelnya ya Teman-teman anak muda