Demo Tuntut SBY Mundur Ricuh di Bogor
20 Oktober 2010
0
comments
REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR--Aksi demonstrasi mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Keluarga Besar Mahasiswa UIKA di depan Universitas Ibnu Kholdun (UNIKA), di Jalan Kemang Raya Km 2 Kedung Badak Bogor, Rabu (20/10) sekitar pukul 9.00 WIB, berakhir ricuh.
Puluhan mahasiwa yang berorasi menuntut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terlibat dorong mendorong dengan polisi yang menjaga aksi. Pasalnya, mahasiswa berupaya menghentikan satu mobil tanki minyak Pertamina melintas.
Akibatnya, seorang mahasiswa bernama Mahdu, tertendang kaki pelaku yang diduga aparat. Tak hanya itu, mahasiswa semester lima salah satu fakultas di UIKA itu juga sempat jatuh di selokan yang ada di depan kampus tersebut.
Karena tak terima, rekan-rekan Mahdu pun langsung menghampiri polisi yang ada. Adu mulut dengan polisi tak terelakkan. Seseorang rekan Mahdu bahkan sempat berteriak tak terima dengan perlakuan polisi. ''Kami lihat saja siapa pelakunya. Ada buktinya kok di kamera,'' ujar lelaki itu.
Peristiwa ricuh ini tak berlangsung lama. Aparat polisi mengatakan mungkin terjadi ketidaksengajaan. Akhirnya mahasiswa pun kembali ke dalam kampus dan berorasi di dalam kapus.
Sementara itu sebelumnya, sekitar pukul 08.00 WIB, mahasiswa sempat memberhentikan paksa mobil berplat merah yang melintas di depan kampus tersebut yang terdiri dari mobil dinas bernomor polisi Jakarta dan dua bernomor polisi Bogor.
Salah satu mobil yang diketahui dikendarai oleh seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor, sempat disandera oleh mahasiswa. Namun hal ini tak berlangsung lama. Polisi segera mengamankan kejadian tersebut.
Sekitar pukul 10.22 WIB, mahasiswa sempat ribut dengan sesama mahasiswa. Saat itu mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa UIKA hendak keluar kampus guna berorasi di Tugu Kujang, Jalan Pajajaran dengan menggunakan dua mobil angkutan kota (angkot). Namun sayangnya angkot mereka tersendat puluhan anggota HMI yang masih berorasi di depan kampus.
Adu mulut pun tak terelakan. Bahkan satu angkot yang membawa mahasiswa Keluarga Besar Kampus UNIKA sempat dikejar salah satu anggota HMI.
Puluhan mahasiwa yang berorasi menuntut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terlibat dorong mendorong dengan polisi yang menjaga aksi. Pasalnya, mahasiswa berupaya menghentikan satu mobil tanki minyak Pertamina melintas.
Akibatnya, seorang mahasiswa bernama Mahdu, tertendang kaki pelaku yang diduga aparat. Tak hanya itu, mahasiswa semester lima salah satu fakultas di UIKA itu juga sempat jatuh di selokan yang ada di depan kampus tersebut.
Karena tak terima, rekan-rekan Mahdu pun langsung menghampiri polisi yang ada. Adu mulut dengan polisi tak terelakkan. Seseorang rekan Mahdu bahkan sempat berteriak tak terima dengan perlakuan polisi. ''Kami lihat saja siapa pelakunya. Ada buktinya kok di kamera,'' ujar lelaki itu.
Peristiwa ricuh ini tak berlangsung lama. Aparat polisi mengatakan mungkin terjadi ketidaksengajaan. Akhirnya mahasiswa pun kembali ke dalam kampus dan berorasi di dalam kapus.
Sementara itu sebelumnya, sekitar pukul 08.00 WIB, mahasiswa sempat memberhentikan paksa mobil berplat merah yang melintas di depan kampus tersebut yang terdiri dari mobil dinas bernomor polisi Jakarta dan dua bernomor polisi Bogor.
Salah satu mobil yang diketahui dikendarai oleh seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor, sempat disandera oleh mahasiswa. Namun hal ini tak berlangsung lama. Polisi segera mengamankan kejadian tersebut.
Sekitar pukul 10.22 WIB, mahasiswa sempat ribut dengan sesama mahasiswa. Saat itu mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa UIKA hendak keluar kampus guna berorasi di Tugu Kujang, Jalan Pajajaran dengan menggunakan dua mobil angkutan kota (angkot). Namun sayangnya angkot mereka tersendat puluhan anggota HMI yang masih berorasi di depan kampus.
Adu mulut pun tak terelakan. Bahkan satu angkot yang membawa mahasiswa Keluarga Besar Kampus UNIKA sempat dikejar salah satu anggota HMI.
Jangan Lupa Berikan Komentarnya ya Teman-teman anak muda