Menikah dengan Robot? Tidak!
18 Februari 2011
0
comments
AnakMuda 3007 -, Jakarta – Pernikahan tampaknya akan terus menjadi polemik di masa depan . Kontroversi tidak hanya terjadi terhadap gay, namun juga antara manusia dan robot. Waduh!
Para peneliti telah mendiskusikan bahwa di masa depan, mungkin pada 2050, cinta sejati bisa terjadi antara manusia dan mesin buatan yang cerdas. Dalam beberapa tahun terakhir, ide pembuatan robot yang tampak seperti manusia, tak seseksi seperti dulu.
“Bidang robotika jauh dari pendekatan atau yang diarahkan pada aplikasi khusus,” kata profesor ilmu komputer St Bonaventure University Anne Foerst di New York. Ia mendapat julukan ‘teolog robot’ karena memegang gelar di bidang teologi sekaligus ilmu komputer dan filsafat.
Dulu, robot dapat dibuat mesin imut bermata seperti Cog, Kismet dan Leonardo untuk menguji batas-batas antara makhluk biologis dan mekanis. Robot seperti Ewok Leonardo buatan MIT bahkan bisa melewati beberapa tes psikologi yang bertujuan mempelajari kognisi sosial pada anak-anak.
Tampaknya, orang-orang yang memberi pendanaan pada penelitian kini lebih tertarik pada hasil dunia nyata dibanding prospek romansa robot. Sebab itulah, penelitian seperti ini banyak yang dihentikan, “Ini sangat menyedihkan karena pada dasarnya anda kini akan mendapatkan aplikasi yang kurang menarik,” lanjutnya.
Isu mengenai pernikahan dengan robot ini bahkan dibawa-bawa ke sebuah pengadilan yang tengah bersidang mengenai UU Pernikahan Gay di Negara Bagian Maryland. Kata kasar ‘robosexuals’ muncul selama kesaksian Kepala Perlindungan Pernikahan di negara bagian tersebut, Robert Broadus.
“Jika RUU ini diabaikan, suatu hari nanti ketika kecerdasan buatan menjadi sangat canggih, manusia akan mempertimbangkan menikah dengan android. Anda bisa tertawa, tapi itu benar,” kata Broadus.
Dengan tujuan apapun, seks dengan robot sudah menjadi kenyataan walaupun robot tersebut hanyalah boneka yang dijunjung tinggi. Mungkin debat akademik atas seks dan perkawinan dengan robot akan kembali dihidupkan pada 2050 atau 2150. Namun, Broadus tak perlu mengkhawatirkan perihal robosexual dalam waktu dekat ini.
Bagaimanapun, pernikahan dengan robot sementara ini hanya bisa kita saksikan melalui tokoh Data di film Star Trek atau robot yang diperankan komedian Robin Williams di Bicentennial Man. Dalam kehidupan nyata? Meski ide itu terlintas, belum ada yang benar-benar melakukannya. [vin/ast]
Para peneliti telah mendiskusikan bahwa di masa depan, mungkin pada 2050, cinta sejati bisa terjadi antara manusia dan mesin buatan yang cerdas. Dalam beberapa tahun terakhir, ide pembuatan robot yang tampak seperti manusia, tak seseksi seperti dulu.
“Bidang robotika jauh dari pendekatan atau yang diarahkan pada aplikasi khusus,” kata profesor ilmu komputer St Bonaventure University Anne Foerst di New York. Ia mendapat julukan ‘teolog robot’ karena memegang gelar di bidang teologi sekaligus ilmu komputer dan filsafat.
Dulu, robot dapat dibuat mesin imut bermata seperti Cog, Kismet dan Leonardo untuk menguji batas-batas antara makhluk biologis dan mekanis. Robot seperti Ewok Leonardo buatan MIT bahkan bisa melewati beberapa tes psikologi yang bertujuan mempelajari kognisi sosial pada anak-anak.
Tampaknya, orang-orang yang memberi pendanaan pada penelitian kini lebih tertarik pada hasil dunia nyata dibanding prospek romansa robot. Sebab itulah, penelitian seperti ini banyak yang dihentikan, “Ini sangat menyedihkan karena pada dasarnya anda kini akan mendapatkan aplikasi yang kurang menarik,” lanjutnya.
Isu mengenai pernikahan dengan robot ini bahkan dibawa-bawa ke sebuah pengadilan yang tengah bersidang mengenai UU Pernikahan Gay di Negara Bagian Maryland. Kata kasar ‘robosexuals’ muncul selama kesaksian Kepala Perlindungan Pernikahan di negara bagian tersebut, Robert Broadus.
“Jika RUU ini diabaikan, suatu hari nanti ketika kecerdasan buatan menjadi sangat canggih, manusia akan mempertimbangkan menikah dengan android. Anda bisa tertawa, tapi itu benar,” kata Broadus.
Dengan tujuan apapun, seks dengan robot sudah menjadi kenyataan walaupun robot tersebut hanyalah boneka yang dijunjung tinggi. Mungkin debat akademik atas seks dan perkawinan dengan robot akan kembali dihidupkan pada 2050 atau 2150. Namun, Broadus tak perlu mengkhawatirkan perihal robosexual dalam waktu dekat ini.
Bagaimanapun, pernikahan dengan robot sementara ini hanya bisa kita saksikan melalui tokoh Data di film Star Trek atau robot yang diperankan komedian Robin Williams di Bicentennial Man. Dalam kehidupan nyata? Meski ide itu terlintas, belum ada yang benar-benar melakukannya. [vin/ast]