Kisah Agensi Pengumpul Alay
22 Januari 2013
0
comments
Pernah menonton acara Dahsyat di layar kaca? Salah satu program andalan RCTI tersebut punya ciri khas, bintang tamu yang beraksi selalu dikelilingi para penonton. Mereka berpolah layknya pemandu sorak. Berjoget-joget sesekali ikut menyanyi.
banyak sebutan bagi mereka yang khusus datang ke stasiun televisi untuk menjadi penonton lalu dibayar. Alay, audiens, atau crowd.
menurut wikipedia Alay adalah sebuah istilah yang merujuk pada sebuah fenomena perilaku remaja di Indonesia. "Alay" merupakan singkatan dari "anak layangan"atau "anak lebay". Istilah ini merupakan stereotipe yang menggambarkan gaya hidup norak atau kampungan. Selain itu, alay merujuk pada gaya yang dianggap berlebihan dan selalu berusaha menarik perhatian. Alay merupakan sekelompok minoritas yang mempunyai karakterisitik unik di mana penampilan dan bahasa yang mereka gunakan terkadang menyilaukan mata
Tugas para penonton tersebut adalah mengikuti skenario yang sudah tersedia. Kadang-kadang hanya duduk manis mendengarkan pengisi acara. Atau, berjoget-joget dengan koreografi seragam. Sampai, kalau dibutuhkan, harus mau berteriak histeris untuk meramaikan acara.
Tak disangka, hal itu menjadi ladang pekerjaan baru. Selain bagi para pemandu sorak bayaran, juga untuk para pengelola jasa penyediaan penonton. Agensi, biasa mereka disebut, bertugas menyediakan sumber daya manusia untuk berbagai genre program televisi, mulai dari acara pengajian, acara musik, acara realitas, hingga gelar wicara.
~Source~