Manusia yang Mencapai Usia 256 Tahun
9 Agustus 2015
0
comments
Li Ching-Yuen atau Li Ching-Yun yang wafat 6 Mei 1933, adalah seorang tabib, ahli bela diri dan penasehat taktis dari Tiongkok. Li tinggal di provinsi Sichuan di Tiongkok dimana umur panjang melambangkan kebesaran seseorang. Pada saat usianya 10 tahun, ia sudah berkelana ke Kansu, Shansi, Tibet, Annam, Siam, dan Manchuria untuk mengumpulkan tanaman obat. Ia terus mengumpulkan tanaman obat hingga berumur 100 tahun.
Seperti yang dikutip dari versesofuniverse.blogspot.com, Beberapa sumber mengatakan bahwa Li telah menguburkan 23 Istri dan pada saat meninggalnya ia hidup bersama istri ke 24. Dari ke-24 istrinya, Li memiliki anak cucu hingga 11 generasi dan berjumlah sekitar 200 orang. Ia memiliki kuku yang panjang sekitar 6 inci. Walapun usianya sudah 200 tahun lebih, namun dalam pandangan orang-orang ia kelihatan seperti seseorang yang berusia 60 tahun-an.
Menurut Li, ia lahir tahun 1736. Namun pada tahun 1930, seorang profesor dari departemen pendidikan universitas Chengdu yang bernama Wu Chung Chieh menemukan sebuah catatan dari kerajaan Tiongkok yang memberikan ucapan selamat kepada Li Ching Yun atas ulang tahunnya yang ke-150 tahun. Ucapan selamat itu diberikan pada tahun 1827. Apabila pada tahun 1827 ia berulang tahun ke-150, maka itu berarti catatan kerajaan menunjukkan bahwa Li lahir pada tahun 1677 dan saat meninggal pada tahun 1933, ia berumur 256 tahun. Fantastis!
Pada saat kematiannya, ucapan dukacita untuk Li dipublikasikan oleh media-media ternama dunia, termasuk The New York Times dan Times Magazine.
Apabila ia lahir tahun 1736 sesuai pengakuannya, berarti ia meninggal pada usia 197 tahun, jauh lebih lama dibandingkan dengan orang tertua yang pernah tercatat yaitu Jeanne Louise Calment dari Perancis yang meninggal pada tahun 1997 di usia 122 tahun 164 hari. Sebelumnya, di Tiongkok juga pernah tercatat adanya seorang yang bernama Chen Jun yang dipercaya meninggal pada usia 443 tahun.
Selama hidupnya, Li dikenal sebagai seorang herbalis dan ahli kungfu. Pada tahun 1749 ketika ia berumur 71 tahun, ia pindah ke kota Kai Xian untuk bergabung dengan pasukan Tiongkok sebagai pelatih kungfu dan penasehat militer.
Kisah hidupnya kemudian mengalir seperti sebuah kisah dari film-film silat yang kita tonton. Salah seorang murid Li, yaitu Master Tai Chi bernama Da Liu menceritakan kisah ini. Pada saat Li berusia 130 tahun, ia berjumpa dengan seorang pertapa di sebuah gunung yang kemudian mengajarinya Jiulong Baguazhang (sembilan naga delapan diagram telapak tangan) dan Qigong (tenaga dalam) dengan instruksi pernapasan khusus, pergerakan dan cara mengkoordinasikannya dengan suara spesifik serta rekomendasi makanan. Da Liu mengatakan bahwa Mr.Li dapat memiliki umur panjang karena ia secara teratur melakukan latihan-latihan tersebut setiap hari, secara teratur, dengan benar dan dengan tulus selama 120 tahun. Sampai saat ini, para praktisi Jiulong Baguazhang modern mengakui bahwa pengetahuan yang mereka peroleh berasal langsung dari Li.
Pada tahun 1933, ia meninggal dunia. li pernah berkata kepada seorang sahabat, “Aku telah menyelesaikan semua hal yang harus diselesaikan di dunia ini, sekarang aku akan pulang.” Li Chung Yun meninggal tidak lama setelah itu.
“Jagalah agar hatimu tetap tenang, duduklah seperti kura-kura, berjalanlah dengan riang seperti merpati dan tidurlah seperti seekor anjing.” Itulah kalimat nasehat yang diberikan oleh Li Chung Yun ketika seorang kepala suku bernama Wu Pu Fei mengundangnya ke rumah dan menanyakan rahasia umur panjangnya.