India Ultimatum Produsen Blackberry
30 Agustus 2010
0
comments
TEMPO Interaktif, New Delhi - India bersikeras akan memblokir layanan Blackberry minggu depan bila perusahaan asal Kanada Research in Motion tidak mengabulkan tuntutan pemerintah India soal akses data demi keamanan.
Pemerintah India meminta RIM untuk bisa mengakses data serta melacak email yang dikirim atau diterima pengguna blackberry di India. Mereka khawatir layanan tersebut disalahgunakan oleh para militan dan menciptakan ketidakstabilan politik.
Eksekutif Research in Motion akan bertemu pejabat pemerintah India untuk kedua kalinya pada Jumat ini, pertemuan ini adalah negosiasi terakhir menjelang batas waktu yang diberikan pemerintah India pada 31 Agustus mendatang.
"Kami hanya menerima solusi yang akan memungkinakan kami menerima intersepsi sah layanan blackberry demi kepentingan keamanan nasional," kata pejabat pemerintah India yang ikut dalam perundingan kepada Reuters.
Pemerintah India, seperti halnya pemerintah Arab Saudi, meminta diberi akses. India telah menetapkan tenggat waktu hingga 31 Agustus tahun ini kepada perusahaan asal Kanada itu.
Selama ini, kelompok gerilyawan berbasis Pakistan memang kerap berbagai layanan komunikasi yang sulit dipantau pemerintah India. Mereka menggunakan BlackBerry, telepon selular, serta percakapan lewat Google Talk dan Skype. Terakhir percakapan teroris itu terdata menggunakan telepon satelit pada serangan di Mumbai pada 2008 yang merenggut 166 korban.
Permintaan India disampaikan setelah perjanjian dengan Arab Saudi, yang menurut seorang sumber, RIM menyetujui untuk memberi pihak berwenang kode untuk pengguna layanan BlackBerry Messenger.
Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Lebanon dan Aljazair juga meminta akses. Gara-gara itu, Harga saham RIM menurun dua persen, dengan terakhir pada 56,44 dolar Kanada di pasar Toronto, Kanada.