Ingin Dipeluk Anak, Ibu Bulatkan Tekad Diet
14 Agustus 2013
0
comments
Max
Freeman adalah wanita berusia 42 tahun yang mengalami lonjakan berat
badan akibat tidak mengontrol nafsu makan. Berat badannya mencapai 150
kg.
Awal mula ia menjadi gemuk adalah ketika ia kehilangan sang kakak saat masih remaja akibat kecelakaan sepeda motor. Akhirnya ia menjadi wanita yang suka makan tanpa peduli pada kesehatannya.
Ketika sudah menjadi ibu dua anak, barulah ia menyadari bahwa anak-anaknya tak bisa memeluknya. Sekalipun memeluk, tangan mereka tak cukup panjang untuk melingkar di pinggangnya. Atau mungkin, pinggangnya lah yang terlalu besar untuk dijangkau sang anak.
Miris dengan kenyataan ini, Max pun ingin melakukan perubahan dalam hidupnya. Ia sudah mencoba diet dengan pil pelangsing yang cukup beresiko. Namun beratnya hanya malah naik turun pada usia 20-30an.
Keputusan untuk melakukan operasi lingkar pinggang ia lakukan ketika anak-anaknya tak lagi bisa memeluknya akibat ukuran tubuh yang terlalu besar. Operasi ini dilakukan secara bertahap dan setiap kali Max mengalami penurunan berat badan, ia memotret dirinya sendiri.
Foto-foto tersebut memberinya motivasi untuk menjaga berat badannya ketika akhirnya ia bisa menurunkan berat badan hingga 44 kg selama 18 bulan. Meski operasi ini lebih menyakitkan daripada diet yang ia lakukan sebelumnya, namun ia merasa lebih baik.
Max juga mengubah pola makannya karena ia tak mau kembali ke bentuk tubuhnya yang dulu. Berkat operasi dan makan sehat, kini anak-anaknya bisa memeluk Max sebagaimana yang dia inginkan.
“Kedua anakku bisa memelukku sekarang. Menyenangkan sekali. Dan aku berharap bisa menjadi contoh bagi mereka,” ujarnya.
Kini ia makan 3 kali sehari dengan porsi kecil. Tak lupa mengonsumsi snack sehat dan melakukan olahraga sore dengan anak-anaknya.
Awal mula ia menjadi gemuk adalah ketika ia kehilangan sang kakak saat masih remaja akibat kecelakaan sepeda motor. Akhirnya ia menjadi wanita yang suka makan tanpa peduli pada kesehatannya.
Ketika sudah menjadi ibu dua anak, barulah ia menyadari bahwa anak-anaknya tak bisa memeluknya. Sekalipun memeluk, tangan mereka tak cukup panjang untuk melingkar di pinggangnya. Atau mungkin, pinggangnya lah yang terlalu besar untuk dijangkau sang anak.
Miris dengan kenyataan ini, Max pun ingin melakukan perubahan dalam hidupnya. Ia sudah mencoba diet dengan pil pelangsing yang cukup beresiko. Namun beratnya hanya malah naik turun pada usia 20-30an.
Keputusan untuk melakukan operasi lingkar pinggang ia lakukan ketika anak-anaknya tak lagi bisa memeluknya akibat ukuran tubuh yang terlalu besar. Operasi ini dilakukan secara bertahap dan setiap kali Max mengalami penurunan berat badan, ia memotret dirinya sendiri.
Foto-foto tersebut memberinya motivasi untuk menjaga berat badannya ketika akhirnya ia bisa menurunkan berat badan hingga 44 kg selama 18 bulan. Meski operasi ini lebih menyakitkan daripada diet yang ia lakukan sebelumnya, namun ia merasa lebih baik.
Max juga mengubah pola makannya karena ia tak mau kembali ke bentuk tubuhnya yang dulu. Berkat operasi dan makan sehat, kini anak-anaknya bisa memeluk Max sebagaimana yang dia inginkan.
“Kedua anakku bisa memelukku sekarang. Menyenangkan sekali. Dan aku berharap bisa menjadi contoh bagi mereka,” ujarnya.
Kini ia makan 3 kali sehari dengan porsi kecil. Tak lupa mengonsumsi snack sehat dan melakukan olahraga sore dengan anak-anaknya.