Gambar Kekejaman Penjara Abu Ghraib, Baghdad Yang Belum Dipublikasi Sebelumnya
22 Januari 2014
0
comments
Penjara
Pusat di Baghdad, Irak, yaitu Penjara Abu Ghraib yang terletak 32 km di
sebelah barat Baghdad merupakan penjara yang amat ditakuti oleh para
militan yang penganggu keamanan di Irak.
Penjara yang dibangun oleh kontraktor asal Inggris pada tahun 1950-an tersebut kini digunakan oleh pasukan multinasional di bawah pimpinan Amerika Serikat untuk menahan para militan dan pelaku terorisme di Irak. Para teroris yang ditahan disana merupakan anggota kelompok teror Al Qaeda.
Saat ini diperkirakan masih ada sekitar 10.000-an tahanan di penjara
tersebut. Para tahanan, khususnya narapidana terorisme kerapkali
mendapat perlakuan keji di luar batas kemanusiaan oleh para sipir yang
merupakan tentara NATO pimpinan Amerika Serikat.
Masih banyak yang belum tahu mengenai kekejaman yang didapat oleh para napi, namun baru-baru ini akhirnya beberapa foto kekejaman pasukan NATO terhadap para tahanan dipublikasikan di dunia maya dan mendapat banyak tanggapan kemarahan.
Perang memang selalu mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan.
(Twitter, Al Jazeera, Al Arabiya)
Seorang tahanan dipaksa buang air kecil di selasar
Sungguh terlalu, seorang tahanan diikat lehernya bagaikan hewan.
Penjara yang dibangun oleh kontraktor asal Inggris pada tahun 1950-an tersebut kini digunakan oleh pasukan multinasional di bawah pimpinan Amerika Serikat untuk menahan para militan dan pelaku terorisme di Irak. Para teroris yang ditahan disana merupakan anggota kelompok teror Al Qaeda.
Para tahanan ditelanjangi, sedangkan sipir memperlakukan mereka bagai bahan lelucon
Serang tahanan yang ditelanjangi terkapar setelah mendapatkan penyiksaan
Tidak cukup ditelanjangi, tahanan lainnya diborgol dan dipasung ke teralis
Masih banyak yang belum tahu mengenai kekejaman yang didapat oleh para napi, namun baru-baru ini akhirnya beberapa foto kekejaman pasukan NATO terhadap para tahanan dipublikasikan di dunia maya dan mendapat banyak tanggapan kemarahan.
Perang memang selalu mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan.
(Twitter, Al Jazeera, Al Arabiya)