'Peluncuran Google Buzz Tidak Bertanggungjawab'
30 Maret 2010
0
comments
Google Buzz (dailymail)
Jakarta - Google kembali mendapat kritik pedas soal layanan jejaring barunya, Google Buzz. Seorang pejabat lembaga pemerintah Amerika Serikat menuding Google tidak bertanggung jawab saat meluncurkan Buzz.
Pasalnya, Google merilis Buzz tanpa berkonsultasi dahulu dengan usernya sehingga ada informasi personal yang disebar tanpa izin. Hal ini seharusnya tidak dilakukan oleh sebuah perusahaan pemimpin pasar teknologi.
"Tidak ada user yang dihubungi sebelum Google memutuskan secara sepihak apa yang akan dilakukan terhadap data mereka. Peluncuran Google Buzz tidak bertanggung jawab," ucap Pamela Jones Harbour, anggota Federal Trade Commission.
Menanggapi pernyataan ini, Brian Richardson selaku juru bicara Google mengklaim bahwa tranparansi terhadap user adalah isu utama bagi perusahaan mereka.
"Saat menyadari bahwa secara tidak sengaja kami membuat banyak user tidak senang, kami segera mengembangkan produk untuk menyelesaikan masalah mereka,
Google Buzz dikomplain karena layanan ini otomatis mengkoneksi pengguna dengan kontak yang sering ia kirimi email dan chat. Padahal belum tentu user ingin berteman dengan seseorang, hanya karena seseorang itu kerap berkirim email dengan mereka
Bahkan sempat ada gugatan hukum dari seorang wanita terkait masalah itu. Namun akhirnya, fitur itu dihentikan oleh Google.
Pasalnya, Google merilis Buzz tanpa berkonsultasi dahulu dengan usernya sehingga ada informasi personal yang disebar tanpa izin. Hal ini seharusnya tidak dilakukan oleh sebuah perusahaan pemimpin pasar teknologi.
"Tidak ada user yang dihubungi sebelum Google memutuskan secara sepihak apa yang akan dilakukan terhadap data mereka. Peluncuran Google Buzz tidak bertanggung jawab," ucap Pamela Jones Harbour, anggota Federal Trade Commission.
Menanggapi pernyataan ini, Brian Richardson selaku juru bicara Google mengklaim bahwa tranparansi terhadap user adalah isu utama bagi perusahaan mereka.
"Saat menyadari bahwa secara tidak sengaja kami membuat banyak user tidak senang, kami segera mengembangkan produk untuk menyelesaikan masalah mereka,
Google Buzz dikomplain karena layanan ini otomatis mengkoneksi pengguna dengan kontak yang sering ia kirimi email dan chat. Padahal belum tentu user ingin berteman dengan seseorang, hanya karena seseorang itu kerap berkirim email dengan mereka
Bahkan sempat ada gugatan hukum dari seorang wanita terkait masalah itu. Namun akhirnya, fitur itu dihentikan oleh Google.