Hujan Meteor Quadrantids Awali Tahun Baru 2012
29 Desember 2011
0
comments
Langit di malam pergantian tahun tak hanya dimeriahkan aneka cahaya kembang api. Hujan meteor juga akan menyemarakkan langit dengan kilauan meteornya. Hujan meteor Quadrantids akan menjadi hujan meteor pertama di 2012.
“Hujan meteor Quadrantids ini tergolong rutin setiap tahun. Fenomena ini cukup singkat, dari tanggal 1 hingga 5 Januari. Puncaknya sekitar tanggal 3 atau tanggal 4 Januari,” ujar Profesor Riset Astronomi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin dalam perbincangan dengan detikcom, Kamis (29/12/2010).
Hujan meteor Quadrantids tergolong kuat. Saat puncak, dalam satu jam bisa terlihat 100 hingga 120 meteor. Artinya dalam satu menit bisa tampak 1-2 meteor.
“Problemnya adalah saat Januari di Indonesia sedang musim hujan, sehingga bisa terkendala saat akan melihat hujan meteor ini,” sambung Djamaluddin.
Fenomena ini bisa dilihat dengan mata telanjang. Di awal hujan meteor ini, perkiraan kasarnya diharapkan ada 10 meteor per jam.
Dari konstelasi mana nama Quadrantids? Space.com menyebut Quadrantids berasal dari konstelasi yang tak lagi ada, Quadrans Muralis. Quadrans ini dijadikan instrumen para astronom di masa lalu untuk mengukur posisi di langit. Yang memberi nama konstelasi ini adalah astronom Prancis Jerome Lalande pada 1795. Quadrans Muralis terdiri dari sekelompok bintang samar antara bagian atas Bootes dan Biduk Besar.
Komet yang menjadi asal hujan meteor ini belum teridentifikasi secara pasti. Ada yang menyebut hujan meteor ini dari komet dan ada yang menyebut dari asteroid. Beberapa orang berpendapat hujan meteor ini berasal dari sebuah komet yang diamati para astronom dari China, Korea, dan Jepang pada 1490.
Hujan meteor Quadrantids bisa dilihat di belahan langit utara. Fenomena ini cukup populer lantaran produksi meteornya yang cukup banyak. Saat terjadi, meteor terpancar ke berbagai arah laksana kembang api. Produksi meteor yang banyak dikarenakan sebaran debu komet atau asteroid terkonsentrasi pada sabuk atau jalur debu yang relatif sempit. Sabuk ini dilintasi Bumi dalam waktu 5 hari. Ketika memasuki pusat sabuk komet maka akan menyebabkan produksi meteor maksimal.
Semoga sepanjang malam tanggal 1 hingga 5 Januari 2012 mendatang cuaca cukup bersahabat. Bila cuaca cerah, mata tak terhalang saat menatap langit dan bebas polusi cahaya maka kemungkinan melihat hujan meteor ini akan cukup besar. (Sumber: Detik.com)