Jepang Menemukan Sensor Bokong Untuk Menyalakan Mobil Secara Otomatis

Posted by Unknown 29 Desember 2011 0 comments

Jika dulu kita harus memasang kunci ke dalam lubangnya agar mobil menyala, kini hanya dengan membawanya di kantongpun mesin dapat menyala. Tapi jika kamu merasa hal itupun masih kurang praktis, tunggu hingga sensor biometrik bokong buatan Jepang ini hadir di mobil kesayanganmu.
Teknologi. Banyak hal canggih tercipta dari hasil kemajuannya, dan banyak pula hal aneh yang lahir berkatnya. Apa yang diciptakan oleh ilmuwan Jepang ini saya kira berada di antara keduanya.
Selama ini saya tak pernah tahu bahwa saya ternyata memiliki bokong yang unik, yang mungkin satu-satunya pemilik bokong seperti ini di dunia. Dan begitu juga dengan masing-masing "properti" milik kalian. Menurut ilmuwan Jepang, bokong masing-masing individu ternyata memiliki bentuk dan proporsi yang unik, mirip seperti uniknya sidik jari yang kita miliki. Jadi jika ada sensor untuk sidik jari, mengapa kita tidak punya sensor untuk bokong?
Kedengarannya ini memang seperti sebuah ide yang konyol, tapi coba perhatikan ini. Kita tahu bahwa manusia jaman sekarang menghabiskan banyak waktu hidupnya sambil duduk di kursi. Mulai dari sarapan pagi di kursi makan, berlanjut ke kursi mobil, kursi kantor, kursi taman dan kembali ke sofa empuk di rumah. Lihat? Semuanya menggunakan bokong. Dengan memasang sensor identifikasi bokong ke kursi-kursi itu, kamu akan memiliki, kunci / password otomatis untuk menyalakan mesin mobil atau komputer yang terhubung dengan perangkat sensor. Tak perlu repot-repot olahraga jari, tinggal duduk..ngeeeng.
Nah, setelah kita mengetahui betapa bergunanya sensor ini, sekarang mari kita lihat bagaimana cara alat ini bekerja. Sensor biometrik tersebut, yang saat ini masih dibuat secara built-in di dalam kursi, memiliki 360 titik ukur yang akan menerima informasi mengenai bentuk alami bokong kita dan kemudian mendefinisikannya ke dalam sebuah objek tiga dimensi. Dengan tingkat keakuratan 98%, sebagaimana yang diklaim oleh ilmuwan dari Institut Teknologi Industrial Tokyo, alat ini sepertinya cukup bisa dipercaya.

Meskipun terlihat indah bagaikan daerah pegunungan, gambar di sebelah kanan sebenarnya pola bokong orang di sebelah kiri

Ilmuwan tersebut juga mengakui bahwa sensor biometrik ini tidak semenarik sensor biometrik lainnya seperti sensor yang digunakan untuk mengenali wajah. Tapi menurut mereka, kebanyakan sensor biometrik lainnya mengharuskan penggunanya untuk berdiri, sedangkan penggunaan sensor bokong ini lebih mudah. Alasannya? Karena duduk adalah sebuah insting alami manusia.
Lho, jadi darimana kita mendapat insting untuk berdiri selama ini?

sumber: Dailymail