Hati-Hati! Password dan PIN Smartphone anda dapat diketahui melalui kamera dan microfon
13 November 2013
0
comments
Para peneliti memperingatkan PIN atau kode pengaman
untuk telepon cerdas bisa diketahui dengan menggunakan kamera dan
mikrofon dari telepon itu sendiri.
Progam itu melihat wajah pemilik lewat kamera dan mendengarkan bunyi ketika di papan lewat mikrofon ketika ditulis.
Uji coba dilakukan atas perangkat telepon cerdas jenis Google Nexus dan Samsung Galaxy S3.
"Kami mencoba bahwa kamera, yang biasanya digunakan untuk percakapan konferensi dan pengenalan wajah bisa digunakan untuk kejahatan," seperti disebutkan dalam laporan yang ditulis bersama oleh Prof Ross Anderson dan Laurent Simon.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, mikrofon digunakan untuk mendeteksi 'sentuhan' ketika pemilik memasukkan PIN.
"Kalau Anda mengembangkan aplikasi pembayaran, sebaiknya Anda sadar bahwa risikonya ada." Prof Ross Anderson.
Kamera kemudian memperkirakan kecenderungan dari telepon ketika pemilik melakukan hal tersebut dan menghubungkannya dengan posisi dari nomor yang dipencet oleh tangan.
"Kami melihat bagaimana wajah Anda tampak bergerak ketika Anda menggoyangkan telepon Anda dengan mengetik," jelas Prof Anderson, guru besar pengamanan teknologi dari Uinversitas Cambridge.
"Mengejutkan kami bahwa hal itu bekerja," tambahnya.
Ketika berupaya menemukan PIN dengan empat angka, maka tingkat keberhasilan PIN Skimmer mencapai lebih dari 50% setelah lima kali percobaan, sementara keberhasilan untuk delapan angka menapai 60% setelah 10 percobaan.
Banyak telepon cerdas yang menggunakan nomor kode untuk memblokir telepon mereka namun menggunakan banyak aplikasi, termasuk untuk perbankan internet.
Hal itu meningkatkan pertanyaan seberapa banyak aplikasi yang sebaiknya tersedia di telepon karena pengamanan PIN bisa dilacak.
Salah satu saran untuk meningkatkan pengamanan adalah menggunakan angka yang lebih banyak walau ada risiko tidak bisa diingat dengan gampang oleh pemiliknya.
Salah satu langkah drastis yang bisa ditempuh adalah dengan menggunakan sidik jari dan pengenalan wajah.
Bagaimanapun, Prof Anderson memperingatkan bahwa sebaiknya pemilik sadar akan risiko yang dihadapinya.
"Kalau Anda mengembangkan aplikasi pembayaran, sebaiknya Anda sadar bahwa risikonya ada."
AP/Reuters/bbc