Ini Manfaat Lain dari Orgasme
4 Juli 2014
0
comments
Tak
perlu diragukan lagi jika orgasme menciptakan kepuasan pribadi dan
memperkuat ikatan antar-pasangan. Tapi, sebuah penelitian terbaru
mengungkapkan orgasme juga bisa meningkatkan kualitas komunikasi. Sensasi kepuasan tersebut adalah hasil dari penglepasan hormon oxytocin,
yang juga dikenal dengan istilah “hormon cinta” yang meningkatkan rasa
saling percaya dan menciptakan suasana hati yang nyaman.
Saat hormon oxytocin berlimpah, kadar dari hormon stres kortisol berkurang atau bahkan mungkin menghilang, juga mengurangi perasan tidak enak dan tidak nyaman yang ada sebelumnya.
Berdasarkan penelitian, efek dari kombinasi dua perubahan hormon yang signifikan ini menciptakan suasana hati dan pikiran yang memudahkan pembicaraan ke arah yang positif dan juga suatu keadaan yang menempatkan pasangan merasa nyaman untuk mengungkapkan sesuatu hal yang bersifat rahasia.
Menurut Amanda Denes, asisten profesor di University of Connecticut dan ketua penelitian, “Komunikasi setelah orgasme cenderung terkait erat dengan kepuasan sexual dan kepuasan hubungan. Karena alasan ini, percakapan di atas bantal (setelah orgasme), punya peran vital dalam menjaga keintiman setiap pasangan.”
Walaupun percakapan ini mungkin masih sedikit di bawah pengaruh alkohol, intinya tetap sama: orgasme tetap meningkatkan keintiman antar-pasangan.
Berdasarkan para peneliti, pasangan yang mabuk karena baru saja mengonsumsi minuman beralkohol cenderung membocorkan atau mengungkapkan hal-hal yang mereka tak akan ungkapkan saat mereka berada pada kondisi normal, tapi apa yang mereka ungkapkan cenderung positif dan bermanfaat.
Dalam penelitian ini, 253 individu di kisaran usia 18 sampai 45 tahun berpartisipasi dan ditanya tentang komunikasi mereka dengan pasangan sebelum melakukan hubungan sex dan kebanyakan adalah pasangan yang belum menikah. Para peneliti meminta peserta yang disurvei menjelaskan aktivitas sexual mereka tentang semua yang berhubungan dengan aktifitas "di bawah perut", lalu mengirim data peserta pada sebuah catatan harian online tempat mereka dan pasangan diminta untuk mengirimkan blog tentang aktivitas sexual mereka 2 jam setelah berhubungan sex. Lalu, mereka juga ditanya tentang pengalaman mereka saat berhubungan sex setelah mengonsumsi alkohol, keintiman, isi percakapan, dan aktivitas sex itu sendiri. Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Communication Monographs.
- See more at: http://www.asatunews.com/sex/2014/07/03/ini-manfaat-lain-dari-orgasme#sthash.QsDio40n.dpuf
Saat hormon oxytocin berlimpah, kadar dari hormon stres kortisol berkurang atau bahkan mungkin menghilang, juga mengurangi perasan tidak enak dan tidak nyaman yang ada sebelumnya.
Berdasarkan penelitian, efek dari kombinasi dua perubahan hormon yang signifikan ini menciptakan suasana hati dan pikiran yang memudahkan pembicaraan ke arah yang positif dan juga suatu keadaan yang menempatkan pasangan merasa nyaman untuk mengungkapkan sesuatu hal yang bersifat rahasia.
Menurut Amanda Denes, asisten profesor di University of Connecticut dan ketua penelitian, “Komunikasi setelah orgasme cenderung terkait erat dengan kepuasan sexual dan kepuasan hubungan. Karena alasan ini, percakapan di atas bantal (setelah orgasme), punya peran vital dalam menjaga keintiman setiap pasangan.”
Walaupun percakapan ini mungkin masih sedikit di bawah pengaruh alkohol, intinya tetap sama: orgasme tetap meningkatkan keintiman antar-pasangan.
Berdasarkan para peneliti, pasangan yang mabuk karena baru saja mengonsumsi minuman beralkohol cenderung membocorkan atau mengungkapkan hal-hal yang mereka tak akan ungkapkan saat mereka berada pada kondisi normal, tapi apa yang mereka ungkapkan cenderung positif dan bermanfaat.
Dalam penelitian ini, 253 individu di kisaran usia 18 sampai 45 tahun berpartisipasi dan ditanya tentang komunikasi mereka dengan pasangan sebelum melakukan hubungan sex dan kebanyakan adalah pasangan yang belum menikah. Para peneliti meminta peserta yang disurvei menjelaskan aktivitas sexual mereka tentang semua yang berhubungan dengan aktifitas "di bawah perut", lalu mengirim data peserta pada sebuah catatan harian online tempat mereka dan pasangan diminta untuk mengirimkan blog tentang aktivitas sexual mereka 2 jam setelah berhubungan sex. Lalu, mereka juga ditanya tentang pengalaman mereka saat berhubungan sex setelah mengonsumsi alkohol, keintiman, isi percakapan, dan aktivitas sex itu sendiri. Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Communication Monographs.
- See more at: http://www.asatunews.com/sex/2014/07/03/ini-manfaat-lain-dari-orgasme#sthash.QsDio40n.dpuf
Tak
perlu diragukan lagi jika orgasme menciptakan kepuasan pribadi dan
memperkuat ikatan antar-pasangan. Tapi, sebuah penelitian terbaru
mengungkapkan orgasme juga bisa meningkatkan kualitas komunikasi. Sensasi kepuasan tersebut adalah hasil dari penglepasan hormon oxytocin,
yang juga dikenal dengan istilah “hormon cinta” yang meningkatkan rasa
saling percaya dan menciptakan suasana hati yang nyaman.
Saat hormon oxytocin berlimpah, kadar dari hormon stres kortisol berkurang atau bahkan mungkin menghilang, juga mengurangi perasan tidak enak dan tidak nyaman yang ada sebelumnya.
Berdasarkan penelitian, efek dari kombinasi dua perubahan hormon yang signifikan ini menciptakan suasana hati dan pikiran yang memudahkan pembicaraan ke arah yang positif dan juga suatu keadaan yang menempatkan pasangan merasa nyaman untuk mengungkapkan sesuatu hal yang bersifat rahasia.
Menurut Amanda Denes, asisten profesor di University of Connecticut dan ketua penelitian, “Komunikasi setelah orgasme cenderung terkait erat dengan kepuasan sexual dan kepuasan hubungan. Karena alasan ini, percakapan di atas bantal (setelah orgasme), punya peran vital dalam menjaga keintiman setiap pasangan.”
Walaupun percakapan ini mungkin masih sedikit di bawah pengaruh alkohol, intinya tetap sama: orgasme tetap meningkatkan keintiman antar-pasangan.
Berdasarkan para peneliti, pasangan yang mabuk karena baru saja mengonsumsi minuman beralkohol cenderung membocorkan atau mengungkapkan hal-hal yang mereka tak akan ungkapkan saat mereka berada pada kondisi normal, tapi apa yang mereka ungkapkan cenderung positif dan bermanfaat.
Dalam penelitian ini, 253 individu di kisaran usia 18 sampai 45 tahun berpartisipasi dan ditanya tentang komunikasi mereka dengan pasangan sebelum melakukan hubungan sex dan kebanyakan adalah pasangan yang belum menikah. Para peneliti meminta peserta yang disurvei menjelaskan aktivitas sexual mereka tentang semua yang berhubungan dengan aktifitas "di bawah perut", lalu mengirim data peserta pada sebuah catatan harian online tempat mereka dan pasangan diminta untuk mengirimkan blog tentang aktivitas sexual mereka 2 jam setelah berhubungan sex. Lalu, mereka juga ditanya tentang pengalaman mereka saat berhubungan sex setelah mengonsumsi alkohol, keintiman, isi percakapan, dan aktivitas sex itu sendiri. Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Communication Monographs.
- See more at: http://www.asatunews.com/sex/2014/07/03/ini-manfaat-lain-dari-orgasme#sthash.QsDio40n.dpuf
Saat hormon oxytocin berlimpah, kadar dari hormon stres kortisol berkurang atau bahkan mungkin menghilang, juga mengurangi perasan tidak enak dan tidak nyaman yang ada sebelumnya.
Berdasarkan penelitian, efek dari kombinasi dua perubahan hormon yang signifikan ini menciptakan suasana hati dan pikiran yang memudahkan pembicaraan ke arah yang positif dan juga suatu keadaan yang menempatkan pasangan merasa nyaman untuk mengungkapkan sesuatu hal yang bersifat rahasia.
Menurut Amanda Denes, asisten profesor di University of Connecticut dan ketua penelitian, “Komunikasi setelah orgasme cenderung terkait erat dengan kepuasan sexual dan kepuasan hubungan. Karena alasan ini, percakapan di atas bantal (setelah orgasme), punya peran vital dalam menjaga keintiman setiap pasangan.”
Walaupun percakapan ini mungkin masih sedikit di bawah pengaruh alkohol, intinya tetap sama: orgasme tetap meningkatkan keintiman antar-pasangan.
Berdasarkan para peneliti, pasangan yang mabuk karena baru saja mengonsumsi minuman beralkohol cenderung membocorkan atau mengungkapkan hal-hal yang mereka tak akan ungkapkan saat mereka berada pada kondisi normal, tapi apa yang mereka ungkapkan cenderung positif dan bermanfaat.
Dalam penelitian ini, 253 individu di kisaran usia 18 sampai 45 tahun berpartisipasi dan ditanya tentang komunikasi mereka dengan pasangan sebelum melakukan hubungan sex dan kebanyakan adalah pasangan yang belum menikah. Para peneliti meminta peserta yang disurvei menjelaskan aktivitas sexual mereka tentang semua yang berhubungan dengan aktifitas "di bawah perut", lalu mengirim data peserta pada sebuah catatan harian online tempat mereka dan pasangan diminta untuk mengirimkan blog tentang aktivitas sexual mereka 2 jam setelah berhubungan sex. Lalu, mereka juga ditanya tentang pengalaman mereka saat berhubungan sex setelah mengonsumsi alkohol, keintiman, isi percakapan, dan aktivitas sex itu sendiri. Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Communication Monographs.
- See more at: http://www.asatunews.com/sex/2014/07/03/ini-manfaat-lain-dari-orgasme#sthash.QsDio40n.dpuf
Saat hormon oxytocin berlimpah, kadar dari hormon stres kortisol berkurang atau bahkan mungkin menghilang, juga mengurangi perasan tidak enak dan tidak nyaman yang ada sebelumnya.
Berdasarkan penelitian, efek dari kombinasi dua perubahan hormon yang signifikan ini menciptakan suasana hati dan pikiran yang memudahkan pembicaraan ke arah yang positif dan juga suatu keadaan yang menempatkan pasangan merasa nyaman untuk mengungkapkan sesuatu hal yang bersifat rahasia.
Menurut Amanda Denes, asisten profesor di University of Connecticut dan ketua penelitian, “Komunikasi setelah orgasme cenderung terkait erat dengan kepuasan sexual dan kepuasan hubungan. Karena alasan ini, percakapan di atas bantal (setelah orgasme), punya peran vital dalam menjaga keintiman setiap pasangan.”
Walaupun percakapan ini mungkin masih sedikit di bawah pengaruh alkohol, intinya tetap sama: orgasme tetap meningkatkan keintiman antar-pasangan.
Berdasarkan para peneliti, pasangan yang mabuk karena baru saja mengonsumsi minuman beralkohol cenderung membocorkan atau mengungkapkan hal-hal yang mereka tak akan ungkapkan saat mereka berada pada kondisi normal, tapi apa yang mereka ungkapkan cenderung positif dan bermanfaat.
Dalam penelitian ini, 253 individu di kisaran usia 18 sampai 45 tahun berpartisipasi dan ditanya tentang komunikasi mereka dengan pasangan sebelum melakukan hubungan sex dan kebanyakan adalah pasangan yang belum menikah. Para peneliti meminta peserta yang disurvei menjelaskan aktivitas sexual mereka tentang semua yang berhubungan dengan aktifitas "di bawah perut", lalu mengirim data peserta pada sebuah catatan harian online tempat mereka dan pasangan diminta untuk mengirimkan blog tentang aktivitas sexual mereka 2 jam setelah berhubungan sex. Lalu, mereka juga ditanya tentang pengalaman mereka saat berhubungan sex setelah mengonsumsi alkohol, keintiman, isi percakapan, dan aktivitas sex itu sendiri. Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Communication Monographs.
Tak
perlu diragukan lagi jika orgasme menciptakan kepuasan pribadi dan
memperkuat ikatan antar-pasangan. Tapi, sebuah penelitian terbaru
mengungkapkan orgasme juga bisa meningkatkan kualitas komunikasi. Sensasi kepuasan tersebut adalah hasil dari penglepasan hormon oxytocin,
yang juga dikenal dengan istilah “hormon cinta” yang meningkatkan rasa
saling percaya dan menciptakan suasana hati yang nyaman.
Saat hormon oxytocin berlimpah, kadar dari hormon stres kortisol berkurang atau bahkan mungkin menghilang, juga mengurangi perasan tidak enak dan tidak nyaman yang ada sebelumnya.
Berdasarkan penelitian, efek dari kombinasi dua perubahan hormon yang signifikan ini menciptakan suasana hati dan pikiran yang memudahkan pembicaraan ke arah yang positif dan juga suatu keadaan yang menempatkan pasangan merasa nyaman untuk mengungkapkan sesuatu hal yang bersifat rahasia.
Menurut Amanda Denes, asisten profesor di University of Connecticut dan ketua penelitian, “Komunikasi setelah orgasme cenderung terkait erat dengan kepuasan sexual dan kepuasan hubungan. Karena alasan ini, percakapan di atas bantal (setelah orgasme), punya peran vital dalam menjaga keintiman setiap pasangan.”
Walaupun percakapan ini mungkin masih sedikit di bawah pengaruh alkohol, intinya tetap sama: orgasme tetap meningkatkan keintiman antar-pasangan.
Berdasarkan para peneliti, pasangan yang mabuk karena baru saja mengonsumsi minuman beralkohol cenderung membocorkan atau mengungkapkan hal-hal yang mereka tak akan ungkapkan saat mereka berada pada kondisi normal, tapi apa yang mereka ungkapkan cenderung positif dan bermanfaat.
Dalam penelitian ini, 253 individu di kisaran usia 18 sampai 45 tahun berpartisipasi dan ditanya tentang komunikasi mereka dengan pasangan sebelum melakukan hubungan sex dan kebanyakan adalah pasangan yang belum menikah. Para peneliti meminta peserta yang disurvei menjelaskan aktivitas sexual mereka tentang semua yang berhubungan dengan aktifitas "di bawah perut", lalu mengirim data peserta pada sebuah catatan harian online tempat mereka dan pasangan diminta untuk mengirimkan blog tentang aktivitas sexual mereka 2 jam setelah berhubungan sex. Lalu, mereka juga ditanya tentang pengalaman mereka saat berhubungan sex setelah mengonsumsi alkohol, keintiman, isi percakapan, dan aktivitas sex itu sendiri. Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Communication Monographs.
- See more at: http://www.asatunews.com/sex/2014/07/03/ini-manfaat-lain-dari-orgasme#sthash.QsDio40n.dpuf
Saat hormon oxytocin berlimpah, kadar dari hormon stres kortisol berkurang atau bahkan mungkin menghilang, juga mengurangi perasan tidak enak dan tidak nyaman yang ada sebelumnya.
Berdasarkan penelitian, efek dari kombinasi dua perubahan hormon yang signifikan ini menciptakan suasana hati dan pikiran yang memudahkan pembicaraan ke arah yang positif dan juga suatu keadaan yang menempatkan pasangan merasa nyaman untuk mengungkapkan sesuatu hal yang bersifat rahasia.
Menurut Amanda Denes, asisten profesor di University of Connecticut dan ketua penelitian, “Komunikasi setelah orgasme cenderung terkait erat dengan kepuasan sexual dan kepuasan hubungan. Karena alasan ini, percakapan di atas bantal (setelah orgasme), punya peran vital dalam menjaga keintiman setiap pasangan.”
Walaupun percakapan ini mungkin masih sedikit di bawah pengaruh alkohol, intinya tetap sama: orgasme tetap meningkatkan keintiman antar-pasangan.
Berdasarkan para peneliti, pasangan yang mabuk karena baru saja mengonsumsi minuman beralkohol cenderung membocorkan atau mengungkapkan hal-hal yang mereka tak akan ungkapkan saat mereka berada pada kondisi normal, tapi apa yang mereka ungkapkan cenderung positif dan bermanfaat.
Dalam penelitian ini, 253 individu di kisaran usia 18 sampai 45 tahun berpartisipasi dan ditanya tentang komunikasi mereka dengan pasangan sebelum melakukan hubungan sex dan kebanyakan adalah pasangan yang belum menikah. Para peneliti meminta peserta yang disurvei menjelaskan aktivitas sexual mereka tentang semua yang berhubungan dengan aktifitas "di bawah perut", lalu mengirim data peserta pada sebuah catatan harian online tempat mereka dan pasangan diminta untuk mengirimkan blog tentang aktivitas sexual mereka 2 jam setelah berhubungan sex. Lalu, mereka juga ditanya tentang pengalaman mereka saat berhubungan sex setelah mengonsumsi alkohol, keintiman, isi percakapan, dan aktivitas sex itu sendiri. Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Communication Monographs.
- See more at: http://www.asatunews.com/sex/2014/07/03/ini-manfaat-lain-dari-orgasme#sthash.QsDio40n.dpuf