Awas! Ada 40 Titik Rawan Pungli Oknum Polantas
25 Oktober 2011
0
comments
Ilustrasi (Foto: Reuters)
Ketua Presedium Indonesia Police Watch Neta S Pane mengatakan, di Direktorat Lalu Lintas ada dua hal yang dijadikan ajang untuk menggendutkan perut sendiri.
Pertama, penindakan terhadap pelanggar. Kedua, jasa pelayanan registrasi dan identifikasi seperti pengurusan Surat Izin Mengemudi (SIM), STNK, dan BPKB.
"Ini sering disalahgunakan oleh atasan untuk menjadikan sebagai ATM. sehingga kalau ada kegiatan di Kepolisian Lalu Lintas sering diminta memback up segala sesuatunya," ujarnya saat dihubungi okezone, Selasa (25/10/2011).
Di Jakarta, kata dia, IPW menemukan sedikitnya 40 titik yang dijadikan oknum polisi untuk menjebak pengendara dan melakukan pungutan liar.
"Itu selama awal 2010 sampai sekarang tapi mereka selalu berpindah-pindah," tukasnya.
Dia mengatakan, 40 titik yang kerap dijadikan ajang pungutan liar terjadi hampir diseluruh jalur Bus TransJakarta. Selain itu, di underpass seperti di Pasar Minggu dan Jalan Pramuka pun tak luput dari aksi tersebut.
"Kenapa saya katakan menjebak, karena mereka bukannya mengurai kemacetan malah berdiri ramai-ramai diujung jalan akhirnya pengendara yang tidak tahu, masuk kemudian dijebak," terangnya.
Seharusnya, kata Neta, kalau polisi memang ingin mengurai kemacetan dan memberikan imbauan ke masyarakat, berdiri di depan jalan. Hal serupa bukan baru-baru ini terjadi dan masyarakat pun sudah banyak yang mengeluh.
"Padahal polisi sudah mendapat remunerasi tapi aksi pungli masih terus terjadi," sesalnya.