Kisah Tragis Pemimpin Dunia: Benito Mussolini
25 Oktober 2011
0
comments
Benito Mussolini (Foto: Telegraph)
Lahir di sebuah kota kecil Dovia di Predappio pada 29 Juli 1883 silam, Mussolini tampil sebagai Perdana Menteri Italia yang ke 40. Pria ini juga kerap disapa Il Duce saat dirinya menjabat sebagai perdana menteri. Kekuasaan Mussolini bertahan hingga tahun 1943, sebelum akhirnya tewas dibunuh.
Sebelum menjadi seorang fasis, Mussolini sempat bekerja sebagai seorang jurnalis dari organisasi sosialis di Italia. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, Mussolini pun meyakini paham sosialisme telah gagal. Pada 1919, Mussolini bahkan menyatakan paham sosialis telah mati, dirinya pun langsung mendirikan sebuah gerakan fasis di Italia.
Fasis merupakan ideologi ultranasionalis yang menjunjung tinggi sebuah persatuan. Lewat ideologi fasis, Mussolini berharap akan membangun Italia yang kuat seperti Kekaisaran Roma pada abad pertengahan. Lewat dari gerakannya, Mussolini mendapatkan dukungan dari militer, pengusaha, dan para fraksi ekstrim kanan Italia.
Mussolini pun kerap melakukan pembunuhan politik terhadap oposisinya saat dirinya menjabat sebagai pemimpin pemerintahan Italia. Mussolini juga menjadi target pembunuhan oleh beberapa oposisinya. Pria ini juga menjadi pria yang menyeret Italia dalam Perang Dunia II.
Kematian Mussolini hampir mirip dengan kematian mantan penguasa Libya Moammar Khadafi. Mussolini juga dihakimi oleh massa di Lapangan Milan. Demikian seperti diberitakan Time, Selasa (25/10/2011).
Mussolini juga dipaksa mundur dari kursi perdana menterinya pada 1943 silam setelah Italia mengalami kekalahan dalam perang di Afrika.
Mussolini tengah mencoba untuk melarikan diri dari negaranya bersama para pasukan Jerman, dan juga kekasihnya Clara Petacci. Mereka pun langsung ditangkap oleh para gerilyawan sosialis di Italia. Pemimpin fasis ini pun dihajar oleh massa, ditendang, dipukuli, dan diinjak-injak.
Bersama dengan kekasihnya, Mussolini pun ditembak mati. Namun jasad Mussolini diperlakukan dengan tidak baik, yakni digantung terbalik oleh sebuah pengait daging di Lapangan Milan oleh para penentang fasis.