Heboh...Implan Payudara Menyebabkan Kepanikan di Eropa
21 Desember 2011
0
comments
Kasus terkuaknya kecurangan yang dilakukan oleh produsen implan payudara ketiga terbesar di dunia menimbulkan kepanikan bagi konsumen yang berada di Perancis, kini kepanikan tersebut mulai menjalari warga negara Inggris.
Alexandra Blachère, ketua grup pengaduan. Foto: Reuters
Kepanikan ini menyeruak setelah 50.000 warga Inggris yang memiliki
implan cacat dari produsen PIP diminta untuk waspada. Pihak pemerintah
Perancis saat ini sedang bersiap-siap untuk mengangkat implan bermasalah
tersebut dari seluruh wanita yang memilikinya.
Perusahaan Perancis PIP, yang pernah menjadi produsen implan payudara
ketiga terbesar di dunia ini diduga telah menggunakan bahan silikon
dibawah standar yang berlaku. Implan buatan mereka yang termasuk
termurah yang dapat ditemui di pasaran, diduga mengandung silikon yang
sebenarnya diperuntukan untuk bahan pembuat matras, bukan untuk
keperluan medis. Produk mereka diekspor ke dunia internasional dan saat
ini sudah tercatat sebanyak 8 kasus kanker, dimana satu diantaranya
meninggal, dan ratusan kasus kebocoran implan.Silikon yang perusahaan ini gunakan sebenarnya sudah lolos pengujian oleh badan pemeriksa produk kesehatan MHRA, dimana hasilnya tidak ditemukan adanya zat yang secara potensial dapat memicu timbulnya kanker. Namun begitu, otoritas Perancis mengatakan bahwa kualitas jel yang rendah dapat menjadi faktor yang memperparah penyakit kanker. Perancis sendiri mengatakan akan menanggung biaya operasi pencopotan implan selama waktu pemasangannya dulu dikarenakan faktor kesehatan. Masalahnya, sebanyak 80% operasi yang dilakukan dilandasi oleh faktor kecantikan.
Hasil investigasi oleh pihak Perancis, PIP diduga menggunakan jel silikon yang berharga 10 kali lebih murah dibandingkan jel yang secara resmi diperbolehkan. Dengan cara seperti itu, perusahaan ini telah menghemat pengeluaran sebesar 1 juta euro setiap tahunnya. Semuanya terungkap setelah beberapa dokter melaporkan adanya kerusakan dan kebocoran pada produk perusahaan itu.
Seorang jaksa dari Marseilles yang sedang menginvestigasi kasus ini juga dilaporkan telah menerima surat pengaduan resmi dari 2.172 wanita. Surat-surat serupa juga mulai berdatangan dari Spanyol dan Italia.
sumber: independent.co.uk