Teknologi Menghidupkan Mayat
9 Februari 2015
0
comments
Seseorang yang sudah meninggal dapat hidup kembali
Menghidupkan yang meninggal? Mungkin
pertanyaan itu akan dijawab 'tidak' dengan cepat, apabila seseorang
bertanya kepada kita. Tetapi ternyata menghidupkan kembali seseorang
yang sudah meninggal merupakan hal yang mungkin dan bisa untuk
dilakukan, mengingat kecanggihan alat kesehatan sekarang ini.
Penelitian membuktikan bahwa ketika
seseorang dinyatakan meninggal oleh para dokter (karena jantungnya sudah
berhenti berdetak), belum tentu manusia tersebut benar-benar sudah
meninggal. Hal ini dikarenakan sel otak tidak langsung mati ketika
jantung pasien tersebut berhenti berdetak. Penelitian mengatakan kembali
bahwa di dalam kasus yang ekstrim sel tubuh manusia dapat bertahan
hingga 17 hari walau tanpa adanya asupan oksigen ke dalam tubuh
tersebut.
Hal ini sudah dibuktikan oleh seorang
wanita di Jepang yang berusaha untuk bunuh diri dengan menegak banyak
pil dan berlari ke hutan. Keesokan harinya ia ditemukan tewas oleh
seorang pejalan kaki dengan keadaan jantung tidak lagi berdetak dan suhu
tubuh 20 derajat celcius. Ketika dibawa ke rumah sakit terdekat, para
dokter tidak langsung memulangkan perempuan tersebut untuk dikuburkan,
tetapi memasangkan perempuan tersebut dengan mesin yang bernama extra-corporeal membrane oxygenation
(ECMO). Mesin ini bertindak seperti paru-paru dan jantung tambahan
untuk perempuan ini. Dengan keajaiban yang ada, jantung perempuan
tersebut kembali berdetak beberapa jam kemudian. Ternyata suhu hutan
tempat ia ditemukan juga membantu tubuhnya agar tidak membusuk seperti
ketika berada di suhu panas. Hingga sekarang perempuan tersebut hidup
bahagia bersama anak dan suaminya.
Kasus tersebut membuktikan bahwa
menghidupkan orang yang telah meninggal merupakan hal yang mungkin di
dunia kesehatan saat ini. Menurut Parnia dalam bukunya yang berjudul Erasing Death mengatakan bahwa ada beberapa tahap untuk menghidupkan menusia kembali. Tahap-tahap tersebut adalah:
1.) Menghidupkan kembali jantung
Defibrillators khusus dapat meningkatkan
kesuksesan dengan memonitori CPR di tempat. Alat ini dapat membantu
secara audio dan visual untuk meningkatkan kinerja dokter, sepertu
memerintahkannya untuk menekan lebih keras atau memberikan beberapa
waktu dalam setiap tekanan. Banyak dokter yang tidak menggunakan alat
ini padahal alat ini sangat penting dalam melakukan CPR.
2.) Menggunakan mesin ECMO
Selama dokter melakukan CPR untuk
mengembalikan detak jantung sang pasien, mesin ECMO seharusnya
terpasang. Mesin ini akan mengganti darah sang pasien dengan darah yang
terkandung oksigen didalamnya. Menurut BBC Future, tingkat keberhasilan
menghidupkan manusia kembali dengan menggunakan alat ini di Jepang dan
Korea adalah 90%.
Menghidupkan manusia kembali merupakan
hal yang mungkin terjadi di dunia kesehatan saat ini, tetapi hal ini
merupakan hal yang baru di dunia kesehatan. Seorang dokter belum tahu
secara pasti harus berapa lama menunggu dan berusaha untuk membuat
jantung pasien tersebut berdetak sendiri. Cara ini sendiri masih
diteliti lagi oleh para ilmuan kesehatan.