Pengusaha Warnet Mulai Naikkan Tarif Internet
26 Juli 2010
0
comments
Pengusaha warung internet (warnet) yang ada di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, mulai menaikkan tarif. Tarif dinaikkan dengan terpaksa untuk setiap jamnya, ungkap seorang pengusaha warnet, Yakobus Triyatmo, di Makassar.
Hal ini dilakukan untuk menaikkan tarif warnet yang dimiliknya karena takut menderita kerugian pada saat membayar listrik nanti. Pada minggu-minggu pertama kenaikan tarif dasar listrik, tarif warnet memang belum dinaikkan. Akan tetapi karena takut nanti menderita kerugian yang lebih besar, terpaksa tarifnya saya naikkan, ujarnya.
Untuk setiap jam, ia menaikkan tarif penggunaan warnet sebesar Rp500. Jadi, tarif warnet yang diberlakukan saat ini adalah sebesar Rp3.500 per jam, katanya.
Ia mengatakan tidak mau menaikkan tarif warnet terlalu tinggi, dengan pertimbangan persaingan dengan beberapa warnet lain. Kalau dinaikkan terlalu tinggi, bisa saja pelanggan saya akan beralih ke warnet yang lain, ucapnya.
Untuk menjalankan usahanya tersebut, ia menggunakan listrik dengan daya sebesar 2.200 VA, dengan jumlah komputer sebanyak 20 unit.
Ia mengaku, beberapa warnet yang ada di sekitarnya juga sudah menaikkan tarifnya, sehingga usahanya ini masih bisa bersaing dan mempertahankan pelanggan.
Untuk bersaing dengan warnet yang lain, saya juga harus memperhatikan kecepatan untuk mengakses internet, ucapnya.
Ia mengatakan, agar hal tersebut bisa terpenuhi, maka ia harus menggunakan modem dengan kapasitas 2.000 Mbps. Sampai saat ini, meskipun tarif sudah dinaikkan, pelanggan tidak berkurang, karena kecepatan untuk mengakses internet masih memadai, tuturnya.
Untuk setiap jam, ia menaikkan tarif penggunaan warnet sebesar Rp500. Jadi, tarif warnet yang diberlakukan saat ini adalah sebesar Rp3.500 per jam, katanya.
Ia mengatakan tidak mau menaikkan tarif warnet terlalu tinggi, dengan pertimbangan persaingan dengan beberapa warnet lain. Kalau dinaikkan terlalu tinggi, bisa saja pelanggan saya akan beralih ke warnet yang lain, ucapnya.
Untuk menjalankan usahanya tersebut, ia menggunakan listrik dengan daya sebesar 2.200 VA, dengan jumlah komputer sebanyak 20 unit.
Ia mengaku, beberapa warnet yang ada di sekitarnya juga sudah menaikkan tarifnya, sehingga usahanya ini masih bisa bersaing dan mempertahankan pelanggan.
Untuk bersaing dengan warnet yang lain, saya juga harus memperhatikan kecepatan untuk mengakses internet, ucapnya.
Ia mengatakan, agar hal tersebut bisa terpenuhi, maka ia harus menggunakan modem dengan kapasitas 2.000 Mbps. Sampai saat ini, meskipun tarif sudah dinaikkan, pelanggan tidak berkurang, karena kecepatan untuk mengakses internet masih memadai, tuturnya.