Empat Dalih Nurdin
28 Desember 2010
0
comments
AnakMuda 3007 -, Jakarta - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia Nurdin Halid punya empat dalih kenapa Timnas Indonesia kalah melawan Malaysia dalam pertandingan leg pertama melawan Malaysia di Stadion Bukit Jalil, Minggu (26/12). Dalih pertama karena sinar leser. Sorotan sinar laser, kata, Nurdin, menyebabkan tim Merah Putih kalah.
Sinar laser, kata Nurdin, tentu juga sangat mengganggu pemain-pemain Indonesia. Sebenarnya, menurut Nurdin, pihak Indonesia sebelumnya sudah mengingatkan kepada otoritas Malaysia bahwa jika ada gangguan laser ke pemain maka pertandingan harus dihentikan.
Nurdin mengatakan pertandingan yang sempat dihentikan sementara itu, karena Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Malarangeng mendapat telepon dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang menonton di kediamannya. "Setelah mendapat telepon dari Presiden, Menpora langsung memberitahu ke saya agar protes, dan saya melakukan itu ke wasit," ujarnya Senin (27/12).
Ia menganggap masalah sorotan laser itu menjadi penyebab pemain-pemain Indonesia kehilangan konsentrasi. "Setelah pertandingan dilanjutkan, konsentrasi pemain kita jadi buyar," katanya.
Menurut Nurdin sinar laser itu menggunakan alat yang canggih yang tidak dimiliki oleh sembarang orang. "Bukan orang biasa yang melakukannya," ujarnya. Nurdin membantah keras adanya rumor yang menyebutkan bahwa asalnya sinar dari penonton Indonesia.
Dalih kedua, seusai pertandingan diketahui adanya sesuatu serbuk yang berada di areal gawang Markus Haris Maulana. Persisnya serbuk apa, Nurdin mengaku belum tahu. Yang jelas, serbuk itu menyebabkan gatal-gatal di kulit.
"(Pelatih) Widodo dan tim dokter bilang, serbuk itu menyebabkan alergi, gatal-gatal. Bahkan Markus sampai bengkak-bengkak," kata Nurdin seusai menonton latihan timnas di Kompleks Gelora Bung Karno. Menurut Nurdin, temuan kasus serbuk itu akan diteliti lebih lanjut untuk kemudian diperkarakan. "Kita protes ke Malaysia."
Dalih ketiga, adanya petasan dari lemparan penonton yang masuk ke lapangan. "Hampir mengenai Okto. Itu semua sangat mengganggu pemain kita. Sangat berpengaruh terhadap mental dan psikologis pemain," ujarnya.
Dan dalih keempat, lama bus jemputan panitia buat Tim Indonesia. Ini sudah dirasakan, menurut Nurdin, sejak rombongan timnas sejak baru tiba di bandara Kuala Lumpur. Saat itu rombongan sangat lama menunggu bus panitia yang akan membawa ke hotel. "Jadi sejak awal kita sudah mendapat teror dari tuan rumah," kata Nurdin.
Berbagai kasus itu, Nurdin melanjutkan, sudah diprotes oleh PSSI secara lisan dan tertulis. "Besok akan dibahas lebih jauh meskipun tidak akan mempengaruhi hasil pertandingan. Surat protes resmi sudah dilayangkan tadi pagi," ujar dia.
Namun ia mengaku tetap optimistis tim Merah Putih bisa meraih juara. "Perjuangan kita belum selesai, kita masih memiliki peluang yang sama besarnya juga. Yang penting penonton kita nanti tidak melakukan perbuatan-perbuatan seperti itu. Kita harus tetap sportif," ujarnya.
Sinar laser, kata Nurdin, tentu juga sangat mengganggu pemain-pemain Indonesia. Sebenarnya, menurut Nurdin, pihak Indonesia sebelumnya sudah mengingatkan kepada otoritas Malaysia bahwa jika ada gangguan laser ke pemain maka pertandingan harus dihentikan.
Nurdin mengatakan pertandingan yang sempat dihentikan sementara itu, karena Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Malarangeng mendapat telepon dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang menonton di kediamannya. "Setelah mendapat telepon dari Presiden, Menpora langsung memberitahu ke saya agar protes, dan saya melakukan itu ke wasit," ujarnya Senin (27/12).
Ia menganggap masalah sorotan laser itu menjadi penyebab pemain-pemain Indonesia kehilangan konsentrasi. "Setelah pertandingan dilanjutkan, konsentrasi pemain kita jadi buyar," katanya.
Menurut Nurdin sinar laser itu menggunakan alat yang canggih yang tidak dimiliki oleh sembarang orang. "Bukan orang biasa yang melakukannya," ujarnya. Nurdin membantah keras adanya rumor yang menyebutkan bahwa asalnya sinar dari penonton Indonesia.
Dalih kedua, seusai pertandingan diketahui adanya sesuatu serbuk yang berada di areal gawang Markus Haris Maulana. Persisnya serbuk apa, Nurdin mengaku belum tahu. Yang jelas, serbuk itu menyebabkan gatal-gatal di kulit.
"(Pelatih) Widodo dan tim dokter bilang, serbuk itu menyebabkan alergi, gatal-gatal. Bahkan Markus sampai bengkak-bengkak," kata Nurdin seusai menonton latihan timnas di Kompleks Gelora Bung Karno. Menurut Nurdin, temuan kasus serbuk itu akan diteliti lebih lanjut untuk kemudian diperkarakan. "Kita protes ke Malaysia."
Dalih ketiga, adanya petasan dari lemparan penonton yang masuk ke lapangan. "Hampir mengenai Okto. Itu semua sangat mengganggu pemain kita. Sangat berpengaruh terhadap mental dan psikologis pemain," ujarnya.
Dan dalih keempat, lama bus jemputan panitia buat Tim Indonesia. Ini sudah dirasakan, menurut Nurdin, sejak rombongan timnas sejak baru tiba di bandara Kuala Lumpur. Saat itu rombongan sangat lama menunggu bus panitia yang akan membawa ke hotel. "Jadi sejak awal kita sudah mendapat teror dari tuan rumah," kata Nurdin.
Berbagai kasus itu, Nurdin melanjutkan, sudah diprotes oleh PSSI secara lisan dan tertulis. "Besok akan dibahas lebih jauh meskipun tidak akan mempengaruhi hasil pertandingan. Surat protes resmi sudah dilayangkan tadi pagi," ujar dia.
Namun ia mengaku tetap optimistis tim Merah Putih bisa meraih juara. "Perjuangan kita belum selesai, kita masih memiliki peluang yang sama besarnya juga. Yang penting penonton kita nanti tidak melakukan perbuatan-perbuatan seperti itu. Kita harus tetap sportif," ujarnya.
Jangan Lupa Berikan Komentarnya dan Cek Rate Artikelnya ya Teman-teman anak muda