Kelingking Gadis Berusia 30 Ribu Tahun Terkait Orang Papua Nugini
26 Desember 2010
0
comments
AnakMuda 3007 -, Jakarta - Sebuah tulang jari kelingking perempuan yang dimasukkan ke dalam penyimpanan setelah ditemukan di sebuah gua Siberia dua tahun lalu menunjukkan keberadaan spesies manusia prasejarah yang sebelumnya tidak diketahui.
Garis keturunan spesies itu dapat bertahan hidup hari ini pada beberapa orang di Papua Nugini dan pulau-pulau terdekat, kata para ilmuwan.
Sebuah laporan tentang penemuan jari itu diterbitkan dalam edisi 23 Desember dari jurnal ilmiah Nature.
Antropolog mengatakan jari berusia 30.000-50.000 tahun itu adalah bukti dari populasi baru hominid yang mereka sebut Denisovans. Nama ini berasal dari gua di Siberia selatan di mana tulang jari ditemukan.
Ahli genetika mengatakan jari itu mungkin milik seorang perempuan berusia 6-7 tahun.
"Ceritanya luar biasa. Ini seperti hadiah Natal yang mengejutkan," kata Carles Lalueza Fox, seorang ahli paleontologi Spanyol yang tidak terlibat dalam penelitian, saat dikutip dalam artikel online.
3 miliar huruf materi genetik dari jari anak itu menunjukkan bahwa populasi manusia purba zaman es lebih beragam daripada yang diperkirakan sebelumnya. Selain itu, perbandingan gennya terhadap manusia modern menunjukkan bahwa penduduk Melanesia di Papua Nugini dan berbagai pulau Pasifik Selatan mewarisi sebanyak 5 persen dari DNA mereka dari Denisovans.
Penelitian gen dilakukan di Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology di Leipzig, Jerman.
Denisovans, kata para ilmuwan, lebih erat terkait dengan Neanderthal daripada manusia modern. Penemuan di Siberia itu menunjukkan mereka mungkin telah tinggal di sebuah petak wilayah yang luas di Asia dan cenderung bercampur dengan nenek moyang manusia modern yang bermigrasi ke timur dari Afrika.
Garis keturunan spesies itu dapat bertahan hidup hari ini pada beberapa orang di Papua Nugini dan pulau-pulau terdekat, kata para ilmuwan.
Sebuah laporan tentang penemuan jari itu diterbitkan dalam edisi 23 Desember dari jurnal ilmiah Nature.
Antropolog mengatakan jari berusia 30.000-50.000 tahun itu adalah bukti dari populasi baru hominid yang mereka sebut Denisovans. Nama ini berasal dari gua di Siberia selatan di mana tulang jari ditemukan.
Ahli genetika mengatakan jari itu mungkin milik seorang perempuan berusia 6-7 tahun.
"Ceritanya luar biasa. Ini seperti hadiah Natal yang mengejutkan," kata Carles Lalueza Fox, seorang ahli paleontologi Spanyol yang tidak terlibat dalam penelitian, saat dikutip dalam artikel online.
3 miliar huruf materi genetik dari jari anak itu menunjukkan bahwa populasi manusia purba zaman es lebih beragam daripada yang diperkirakan sebelumnya. Selain itu, perbandingan gennya terhadap manusia modern menunjukkan bahwa penduduk Melanesia di Papua Nugini dan berbagai pulau Pasifik Selatan mewarisi sebanyak 5 persen dari DNA mereka dari Denisovans.
Penelitian gen dilakukan di Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology di Leipzig, Jerman.
Denisovans, kata para ilmuwan, lebih erat terkait dengan Neanderthal daripada manusia modern. Penemuan di Siberia itu menunjukkan mereka mungkin telah tinggal di sebuah petak wilayah yang luas di Asia dan cenderung bercampur dengan nenek moyang manusia modern yang bermigrasi ke timur dari Afrika.
Jangan Lupa Berikan Komentarnya dan Cek Rate Artikelnya ya Teman-teman anak muda