Suporter Malaysia Takut ke Senayan
29 Desember 2010
0
comments
AnakMuda 3007 -, Kuala Lumpur - Banyak suporter tim nasional Malaysia urung menonton langsung leg kedua final Piala AFF Suzuki Cup Indonesia melawan Malaysia di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, malam ini. Alasannya, mereka tak yakin keamanannya bakal terjamin.
"Saya tak mau cari penyakit untuk nonton timnas bermain di Gelora Bung Karno," kata Fahrizal, warga Kuala Lumpur, kepada Tempo tadi malam. "Tahu sendirilah, orang Indonesia bisa melakukan apa saja. Mendemo presidennya saja, mereka tidak takut," ujarnya.
Pengurus Selangor Supporter Fan Club, Mohd. Hairi, khawatir antusiasme suporter Indonesia yang terlalu besar bisa menimbulkan kericuhan. "Nampaknya pendukung Indonesia berharap sekali piala AFF kali ini bisa mereka dapatkan," kata Hairi.
Kekhawatiran itu pulalah yang menjadi salah satu pertimbangan Malaysia untuk hanya mengirim 500 orang. Jumlah tersebut amat sedikit jika dibandingkan dengan suporter Indonesia, yang mencapai 15.500 orang, saat leg pertama di Kuala Lumpur.
Ketua Asosiasi Sepak Bola Malaysia Azzuddin Ahmad mengatakan, dari 500 orang, 300 di antaranya warga Malaysia yang ada di Indonesia. “Yang 200 sudah ada kesepakatan dengan PSSI, sebagai reciprocal, karena kita telah mengalokasikan 15.500 tiket kepada pendukung Indonesia (saat bertanding di Malaysia)," katanya.
Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Dato Ahmad Shabery Cheek, membenarkan
bahwa antusiasme warga Malaysia untuk ke Senayan amat minim. "Untuk kali ini, tidak akan seramai orang Indonesia yang menonton kemarin itu."
Kepolisian Republik Indonesia memprediksi pertandingan kali ini bakal lebih rawan daripada pertandingan sebelumnya. Kekalahan telak Indonesia oleh Malaysia dan antusiasme suporter dikhawatirkan bakal membuat mereka mudah tersulut emosinya, bahkan tidak tertutup kemungkinan mengancam suporter Malaysia.
Namun polisi menjamin keamanan mereka. “Pasti polisi mengamankan, mereka itu kan tamu negara,” kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya Komisaris Besar Baharudin Djafar. Rombongan suporter Malaysia juga dikawal polisi sejak dari Bandara Soekarno-Hatta hingga Gelora Bung Karno. “Pulang pun tetap kami kawal,” katanya.
"Saya tak mau cari penyakit untuk nonton timnas bermain di Gelora Bung Karno," kata Fahrizal, warga Kuala Lumpur, kepada Tempo tadi malam. "Tahu sendirilah, orang Indonesia bisa melakukan apa saja. Mendemo presidennya saja, mereka tidak takut," ujarnya.
Pengurus Selangor Supporter Fan Club, Mohd. Hairi, khawatir antusiasme suporter Indonesia yang terlalu besar bisa menimbulkan kericuhan. "Nampaknya pendukung Indonesia berharap sekali piala AFF kali ini bisa mereka dapatkan," kata Hairi.
Kekhawatiran itu pulalah yang menjadi salah satu pertimbangan Malaysia untuk hanya mengirim 500 orang. Jumlah tersebut amat sedikit jika dibandingkan dengan suporter Indonesia, yang mencapai 15.500 orang, saat leg pertama di Kuala Lumpur.
Ketua Asosiasi Sepak Bola Malaysia Azzuddin Ahmad mengatakan, dari 500 orang, 300 di antaranya warga Malaysia yang ada di Indonesia. “Yang 200 sudah ada kesepakatan dengan PSSI, sebagai reciprocal, karena kita telah mengalokasikan 15.500 tiket kepada pendukung Indonesia (saat bertanding di Malaysia)," katanya.
Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Dato Ahmad Shabery Cheek, membenarkan
bahwa antusiasme warga Malaysia untuk ke Senayan amat minim. "Untuk kali ini, tidak akan seramai orang Indonesia yang menonton kemarin itu."
Kepolisian Republik Indonesia memprediksi pertandingan kali ini bakal lebih rawan daripada pertandingan sebelumnya. Kekalahan telak Indonesia oleh Malaysia dan antusiasme suporter dikhawatirkan bakal membuat mereka mudah tersulut emosinya, bahkan tidak tertutup kemungkinan mengancam suporter Malaysia.
Namun polisi menjamin keamanan mereka. “Pasti polisi mengamankan, mereka itu kan tamu negara,” kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya Komisaris Besar Baharudin Djafar. Rombongan suporter Malaysia juga dikawal polisi sejak dari Bandara Soekarno-Hatta hingga Gelora Bung Karno. “Pulang pun tetap kami kawal,” katanya.
Jangan Lupa Berikan Komentarnya dan Cek Rate Artikelnya ya Teman-teman anak muda