Anak Muda

Jakarta - Rencana kedatangan Miss Universe Leila Lopez ke Mapolda Jabar menuai kritik. Meski dibayarkan sponsor, tetap saja uang ratusan juta harus disetor kepada pihak Miss Universe. Padahal akan lebih baik seandainya uang itu diberikan untuk membantu kesejahteraan bintara Polri.

"Kedatangan Miss Universe itu untuk apa? Kalau untuk pencitraan apa malah tidak menjadi blunder. Apa lebih baik uang itu untuk membantu kesejahteraan anggota Polri," kata anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Novel Ali saat dihubungi detikcom, Selasa (4/10/2011).

Namun Novel tidak melarang seandainya Polda Jabar tetap berniat mendatangkan Miss Universe dengan alasan apa pun. Namun sebaiknya dipertimbangkan juga, apakah kedatangan Miss Universe pada 7 Oktober mendatang akan membantu meningkatkan kinerja Polda Jabar.

"Kita lihat, dari tugas pokok Polri menjaga keamanan, pelayanan, dan perlindungan masyarakat. Apakah ada kaitannya dengan Miss Universe. Tapi ya itu terserah mereka saja," terang Novel.

Novel menambahkan, ada baiknya para petinggi kepolisian pun memikirkan tingkat kesejahteraan bintara Polri kala mengundang Miss Universe. Selama ini kepada publik Polri selalu mengeluhkan soal anggaran penyidikan dan kesejahteraan anggotanya.

"Jangan sampai masyarakat jadi antipati dan dampaknya negatif bagi pencitraan Polri," tutur pengajar di Undip Semarang ini.

Pada HL Koran Galamedia Senin (3/10) kemarin, disebutkan jika kedatangan Miss Universe Leila Lopes ke Polda dibayar mahal oleh para perwira menengah Polda Jabar. Mereka harus patungan untuk mengumpulkan dana Rp 750 juta untuk mendatangkan miss universe.

Pihak Bhayangkari Polda Jabar menjelaskan bahwa kedatangan Miss Universe hanya makan malam saja. Uang yang mesti dibayar kepada pihak Miss Universe pun disebutkan dibayari sponsor, bukan saweran para perwira Polda.(sumber)