Facebook dan Twitter Cemburu Google Plus Dimanja
31 Januari 2012
0
comments
Situs
web Focus on the User, yang dibuat oleh programmer Facebook, Twitter
dan MySpace. Ketiga jejaring sosial itu memrotes tindakan Google yang
menempatkan Google di garis depan hasil pencarian. Google dinilai tidak
fokus pada pengguna.
Langkah Google yang menganakemaskan Google+ di mesin pencari Google membuat Facebook, Twitter, dan MySpace, bersatu untuk menciptakan sebuah "senjata" untuk menangkalnya.
Alat itu diberi nama "Don't be evil". Nama ini diadopsi dari moto dari Google sendiri. Sejatinya, "Don't be evil" merupakan add-on (alat bantu) untuk memunculkan hasil pencarian yang lebih objektif terkait situs jejaring sosial yang ada di dunia.
Awal Januari 2012 lalu, Google telah melakukan update sistem
pencarian yang dijuluki "Search, plus Your World" (SPYW), Di dalamnya
terdapat fitur Personal Results, yang dapat memperlihatkan hasil
pencarian lebih personal bagi penggunanya.
Jika
Anda melakukan pencarian dengan Google, maka di sisi kanan halaman akan
muncul beberapa link yang relevan dari Google+. Namun, Google tidak
menampilkan link dari jejaring sosial lain.
Tindakan Google ini dinilai tidak fair oleh Facebook, Twitter dan MySpace, karena Google+ berada di barisan depan hasil pencarian.
Atas dasar itulah, para programmer dari ketiga jejaring sosial membuat add-on "Don't
be evil". Protes ini sekaligus memperingatkan Google agar lebih fokus
melayani apa yang dicari pengguna, bukan malah memromosikan produknya.
Untuk mendapatkan "Don't be evil", Anda harus mengunjungi situs focusontheuser.org yang dirancang khusus oleh programmer dari tiga jejaring sosial.
Sayangnya,
Don't be evil belum bekerja maksimal untuk hasil pencarian di
Indonesia. Karena, Google sendiri belum merilis layanan SPYW di
Indonesia.