Ledakan Bom di Kalimalang
30 September 2010
0
comments
KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
Tim Labfor melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi ledakan di halte angkutan umum simpang Sumber Arta, Kalimalang, Bekasi, Kamis (30/9/2010). Ledakan diduga akibat bahan peledak rakitan berisi paku dan mesiu yang dibawa seorang yang mengendarai sepeda ontel. Akibat ledakan ini, pesepeda ontel tersebut terluka.JAKARTA, KOMPAS.com — Sebuah ledakan keras terjadi di halte angkutan umum simpang Sumber Arta, Kalimalang, Bekasi, Kamis (30/9/2010) pagi. Ledakan berasal dari tas yang diikatkan di sepeda yang dituntun oleh seorang lelaki.
Akibat ledakan ini, lelaki tersebut terluka di kepala dan sekujur tubuhnya. Ia dalam kondisi kritis dan tak sadarkan diri di RS Polri, Jakarta. Polisi tidak menemukan identitas di tubuh lelaki itu.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Boy Rafli Amar kepada wartawan di lokasi kejadian, Kamis, menuturkan, ciri-ciri lelaki itu adalah berusia sektiar 30 tahun, berkumis, berjenggot, kulit sawo matang, mengenakan baju berwarna krem, dan tinggi sekitar 160 cm.
Meski tidak menemukan identitas di tubuh lelaki itu, polisi berhasil mengidentifikasinya. Kadiv Humas Polri Irjen Iskandar Hasan di Mabes Polri, Kamis, menyampaikan, lelaki itu bernisial AH. Ia tidak memiliki tempat tinggal yang tetap dan selalu berpindah-pindah. Namun, Iskandar belum dapat menjelaskan di mana saja korban pernah tinggal. "Masih kami telusuri semuanya," ungkapnya.
Akibat ledakan ini, lelaki tersebut terluka di kepala dan sekujur tubuhnya. Ia dalam kondisi kritis dan tak sadarkan diri di RS Polri, Jakarta. Polisi tidak menemukan identitas di tubuh lelaki itu.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Boy Rafli Amar kepada wartawan di lokasi kejadian, Kamis, menuturkan, ciri-ciri lelaki itu adalah berusia sektiar 30 tahun, berkumis, berjenggot, kulit sawo matang, mengenakan baju berwarna krem, dan tinggi sekitar 160 cm.
Meski tidak menemukan identitas di tubuh lelaki itu, polisi berhasil mengidentifikasinya. Kadiv Humas Polri Irjen Iskandar Hasan di Mabes Polri, Kamis, menyampaikan, lelaki itu bernisial AH. Ia tidak memiliki tempat tinggal yang tetap dan selalu berpindah-pindah. Namun, Iskandar belum dapat menjelaskan di mana saja korban pernah tinggal. "Masih kami telusuri semuanya," ungkapnya.
Updatenya:
Tribunnews.com/Vanroy Pakpahan
Ledakan terjadi di sebuah halte di Jalan Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (30/9/2010).
JAKARTA, KOMPAS.com — Pria yang diduga menjadi pelaku ledakan di Sumber Arta, Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat, sempat terjatuh dan terluka saat bungkusan yang dibawanya meledak. Beberapa bagian tubuhnya berdarah. Namun, ia sempat bangun dan berusaha melarikan diri. Demikian info yang diterima dari beberapa saksi di sekitar ledakan.
Awalnya, pria yang diduga pelaku itu datang di simpang Sumber Arta dari arah Jakarta pada Kamis (30/9/2010) sekitar pukul 08.00. Ia kemudian berhenti di dekat petugas pos polisi lalu lintas yang tengah berjaga.
Ia juga sempat memarkir sepedanya dan berdiri sekitar 10 meter dari Kanit Lantas Iptu Heri yang tengah mengatur arus lalu lintas. Tak lama kemudian, tas dan kantong plastik berwarna hitam yang dibawa di sepedanya meledak. Tas itu diletakkan di belakang sepeda milik pelaku.
Akibat ledakan bom itu, pelaku terjatuh dan mengalami luka. Namun, ia sempat bangun dan berusaha lari. Iptu Heri yang berdiri tak jauh darinya langsung mengejar sambil berteriak-teriak. "Tolong tangkap itu... tolong tangkap," teriak Heri.
Pria itu pun akhirnya dapat diamankan warga dan selanjutnya dibawa petugas ke RS Polri.
Updatenya:
Tim Labfor melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi ledakan di halte angkutan umum simpang Sumber Arta, Kalimalang, Bekasi, Kamis (30/9/2010). Ledakan diduga akibat bahan peledak rakitan berisi paku dan mesiu yang dibawa seorang yang mengendarai sepeda ontel. Akibat ledakan ini, pesepeda ontel tersebut terluka.
Awalnya, pria yang diduga pelaku itu datang di simpang Sumber Arta dari arah Jakarta pada Kamis (30/9/2010) sekitar pukul 08.00. Ia kemudian berhenti di dekat petugas pos polisi lalu lintas yang tengah berjaga.
Ia juga sempat memarkir sepedanya dan berdiri sekitar 10 meter dari Kanit Lantas Iptu Heri yang tengah mengatur arus lalu lintas. Tak lama kemudian, tas dan kantong plastik berwarna hitam yang dibawa di sepedanya meledak. Tas itu diletakkan di belakang sepeda milik pelaku.
Akibat ledakan bom itu, pelaku terjatuh dan mengalami luka. Namun, ia sempat bangun dan berusaha lari. Iptu Heri yang berdiri tak jauh darinya langsung mengejar sambil berteriak-teriak. "Tolong tangkap itu... tolong tangkap," teriak Heri.
Pria itu pun akhirnya dapat diamankan warga dan selanjutnya dibawa petugas ke RS Polri.
Updatenya:
Tim Labfor melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi ledakan di halte angkutan umum simpang Sumber Arta, Kalimalang, Bekasi, Kamis (30/9/2010). Ledakan diduga akibat bahan peledak rakitan berisi paku dan mesiu yang dibawa seorang yang mengendarai sepeda ontel. Akibat ledakan ini, pesepeda ontel tersebut terluka.
JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi menemukan secarik kertas di saku celana lelaki yang diduga merupakan pelaku peledakan di Kalimalang, Bekasi, Kamis (30/9/2010). Ada pesan tertulis di situ.
"Kami membenarkan adanya kertas yang ditaruh di saku celana pelaku. Kami masih pelajari tulisan kertas itu," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Boy Rafli Amar di Jakarta, Kamis.
Pelaku yang diidentifikasi sebagai Ahmad bin Abu Ali (35) yang berdomisili di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, itu menuntun sepeda yang di sepeda itu terikat sebuah tas. Ia berjalan dari arah Cawang menuju Bekasi.
Saat melintas di belakang seorang polisi, Ajun Komisaris Heri, Kanit Gaktur Lantas Resta Bekasi Kota, bom itu meledak. Beruntung Heri tidak terluka. Ledakan malah melukai Ahmad yang saat ini dalam kondisi kritis dan dirawat di RS Polri.
Polisi mengamankan sepeda milik pelaku dan mengumpulkan sisa ledakan, di antaranya sejumlah paku dan serpihan kertas yang tercium berbau menyengat.
"Ini adalah pembalasan pada kalian sekutu-sekutu setan. Membunuh, menghukum mati, dan menahan mujahidin. Kami siap mati demi agama yg mulia ini."
"Kami membenarkan adanya kertas yang ditaruh di saku celana pelaku. Kami masih pelajari tulisan kertas itu," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Boy Rafli Amar di Jakarta, Kamis.
Ini adalah pembalasan pada kalian sekutu-sekutu setan. Membunuh, menghukum mati, dan menahan mujahidin. Kami siap mati demi agama yg mulia ini.
Saat melintas di belakang seorang polisi, Ajun Komisaris Heri, Kanit Gaktur Lantas Resta Bekasi Kota, bom itu meledak. Beruntung Heri tidak terluka. Ledakan malah melukai Ahmad yang saat ini dalam kondisi kritis dan dirawat di RS Polri.
Polisi mengamankan sepeda milik pelaku dan mengumpulkan sisa ledakan, di antaranya sejumlah paku dan serpihan kertas yang tercium berbau menyengat.
Jangan Lupa Berikan Komentarnya ya Teman-teman anak muda
Categories:
Berita,
Kabar-Kabari,
Kriminal,
Tragedi
If You Like This Post, Share it With Your Friends & Peers
0 Comments
