Nurdin Mengalah, Harga Tiket Turun
24 Desember 2010
0
comments
"Ini (sebenarnya) normal saja, waktu Piala Asia (2007) juga begitu. Hanya, ini dipolitisasi," katanya. Menurut Nurdin, penetapan harga tiket ini telah menjadi otoritas pihak PSSI dengan Federasi Sepak Bola Asia Tenggara.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dua hari lalu menyoroti mahalnya harga tiket ini. "PSSI perhatikan betul suara rakyat, jangan berlebihan dalam memberikan harga karcis," kata Yudhoyono.
Kritik serupa juga dilontarkan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alifian Mallarangeng. "Saya tawarkan jalan tengah. Jalan tengahnya, (kelas) yang lain boleh naik, tapi yang Rp 50 ribu tidak," kata Andi.
Ketua panitia lokal (LOC), Joko Driyono, mengaku diperintahkan oleh Nurdin untuk menurunkan harga tiket buat kategori III. "Kembali ke harga awal," kata Joko di Jakarta kemarin. Harga tiket di tribun atas tersebut diturunkan dari Rp 75 ribu menjadi Rp 50 ribu. Tiket yang jumlahnya mencapai 30 ribu lembar tersebut dijual mulai 26 Desember 2010.
Penurunan harga tiket diduga juga berkat desakan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie terhadap Nurdin, yang juga kader Golkar. Dalam wawancara dengan radio Elshinta, Nurdin mengakui itu. "Saya dihubungi Bapak Aburizal, yang menyatakan Presiden minta harga tiket diturunkan. Presiden tak pernah berbicara ke PSSI." Selama ini, menurut Nurdin, negara tak banyak membantu PSSI. Aburizal-lah yang banyak membantu PSSI. Pihak Aburizal sendiri belum memberi konfirmasi soal ini.
Juru bicara PSSI, Tubagus Adi, mengaku tak tahu soal itu. "Tetapi, kalaupun memang ada, Ical (sapaan akrab Aburizal Bakrie) juga merupakan bagian dari masyarakat yang perlu didengarkan aspirasinya," katanya.
Upaya panitia lokal membenahi sistem penjualan tiket belum memuaskan. Kemarin penjualan tiket untuk kategori I langsung ludes setelah sekitar lima jam loket dibuka. Pengantre pun marah karena penjualan itu berhenti pada nomor antrean 400-an di setiap loket yang dibuka. Padahal panitia berjanji tiket untuk kategori I seharga Rp 250 ribu itu dijatah sebanyak 24 ribu tiket.
Mereka pun membuat hitung-hitungan: bila tiap pembeli hanya boleh membeli lima tiket, maka setiap loket hanya menjual sekitar 2.000-an tiket. Kalau ada enam loket, mestinya tiket yang terjual baru sekitar 12 ribu tiket. Angka itu jauh dari jatah 24 ribu.
Ratusan pengantre pun meluapkan amarah dengan menyambangi kantor PSSI untuk mengajukan protes. "Nurdin turun!" kata mereka.
Kini yang tersisa adalah tiket kategori lainnya, tiket kategori II Rp 150 ribu sebanyak 16 ribu lembar yang dijual sejak 24 Desember. Adapun tiket VVIP dibanderol Rp 1 juta, VIP Barat Rp 500 ribu, dan VIP Timur Rp 350 ribu. Tiket jenis ini dijual secara online melalui www.ticketsas.com mulai 25 Desember.
Jangan Lupa Berikan Komentarnya dan Cek Rate Artikelnya ya Teman-teman anak muda