5 Perempuan Kejam Dalam Sejarah Dunia
25 Mei 2011
0
comments
Sejarah kejahatan ternyata tidak didominasi seluruhnya oleh kaum adam, namun dengan berjalannya waktu dan perubahan pola kehidupan, banyak kejahatan yang juga dilakukan oleh kaum hawa. Berikut adalah daftar perempuan yang tercatat dan dikenal buruk di dalam sejarah dunia:
1. Elizabeth Bathory (1560-1514)
Countess Elizabeth Bathory diperhitungkan sebagai The Most Infamous Serial Killerdalam sejarah Hungaria/Slovakia. Kabar tentang menghilangnya buruh perempuan, yang sebelumnya ditawari gaji yang menggiurkan di istana, beredar selama bertahun-tahun. Mereka tidak pernah ditemukan lagi. Salah satu rumor sampai ke telinga King Mathias II, yang mengirim utusan ke Kastil Csejthe, yang kemudian menemukan satu perempuan telah meninggal dan satu perempuan yang sekarat. Ada juga beberapa yang ditemukan terluka dan yang lainnya terkunci di dalam ruangan. Melalui testimoninya, beberapa saksi-saksi menggambarkan banyak kekejian diantaranya : pukulan keras berkali-kali dalam waktu yang sering, penggunaan jarum, tangan yang terluka atau dimutilasi, yang kadang juga pada daerah wajah dan genital, gigitan yang menyobek kulit pada wajah, tangan dan bagian tubuh lainnya, dan banyaknya korban kelaparan. Jumlah korban yang menderita lebih dari 25 tahun ini diperkirakan mencapai ratusan. Berdasar pada status sosialnya, kasus ini tidak pernah diperiksa oleh pengadilan hanya menyisakan bukti bahwa dia dikurung di dalam kamar, di rumahnya sendiri sampai meninggalnya. Cerita rakyat menyebutkan bahwa Countess Elizabeth Bathory mandi dengan darah dari korbannya hanyalah dongeng belaka, dan merupakan salah satu dari beberapa hal yang tidak dia lakukan.
2. Queen Mary I (1516- 1558)
Mary adalah satu-satunya anak dari Henry VIII dan Catherine of Aragon yang bertahan hidup. Dinobatkan setelah kematian Edward VI dan Penurunan Lady Jane Grey yang lalu dikenal sebagai The Nine Days Queen. Mary diingat sebagai orang berkuasa yang secara berkala dan kejam mengembalikan Katolik kepada Inggris. Banyak penganut Protestan yang dieksekusi karena kepercayaannya yang dianutnya, hal ini yang membuat Mary dijuluki Bloody Mary. Ketakutan akan hukuman gantung 800 penganut protestan meninggalkan Inggris dan memutuskan tidak kembali sampai kematian Ratu.
3. Myra Hindley (1942-2002)
Myra Hindley dan Ian Brady adalah orang yang bertangung jawab atas Moors murdersyang terjadi di sekitar Manchester pada pertengahan 60-an. Kedua monster ini bertanggung jawab atas penculikan, pelecehan seksual, penyiksaan dan pembunuhan tiga orang anak yang usianya di bawah 12 tahun dan 2 remaja yang berusia 16 dan 17. Kunci yang ditemukan di tempat Myra mengarahkan bukti yang terdapat di depot bagasi di Manchester Central Station. Bukti tersebut termasuk rekaman jeritan dari salah satu korban saat Hindley dan Brady memperkosa dan menganiayanya. Di hari terakhir sebelum penahanan, Myra menunjukan kelakuan yang sombong dan arogan yang dijadikan ciri khasnya. Sandra Wilkinson, asisten polisi, tidak dapat melupakan saat Hindley dan ibunya, Nellie. Hindley dan ibunya pada saat pengadilan itu terlihat tenang-tenang saja dengan memakan permen. Sementara terlihat jelas ibunya kecewa, Hindley terlihat berbeda dan tidak peduli dengan situasinya
4. Irma Grese ((1923-1945)
Salah satu produk solusi akhir Nazi, Irma Grese yang dijuluki Bitch of Belsen yang merupakan penjaga di kamp konsentrasi Ravensbrück, Auschwitz dan Bergen-Belsen. Dipindahkan ke Auschwitz pada 1943, dia dipromosikan menjadi Senior Supervisor, posisi ke dua dalam tingkatan tertinggi untuk perempuan di kamp di akhir tahun 1943. Berkuasa pada lebih dari 30,000 tahanan perempuan Yahudi, dia memperlihatkan kesukariaannya dalam perkerjaannya. Tugasnya meliputi membiarkan anjing terlatihnya menyiksa tahanan secara biadab, mencabuli tahanan, menembak tahanan secara acak tidak terarah, memecut tawanan dengan sadis, dan menyeleksi tawanan untuk dimasukan ke ruang gas. Dia menikmati penyiksaan fisik dan emosi dan kebiasannya menggunakan boots besar dan membawa postol untuk melengkapi penyiksaan tersebut.
5. Katherine Knight (1956-?)
Perempuan Australia pertama yang dihukum di alam bebas tanpa pembebasan bersyarat. Katherine Knight mempunyai sejarah kekerasan dalam hubungannya. Dia menghancurkan gigi palsu dari salah satu mantan suaminya dan menggorok leher anak anjing berusia 8 minggu milik suami lainnya. Hubungan yang memanas dengan John Charles Thomas Price menjadi rahasia umum saat Price mengajukan pengajuan penahan karena kekerasan pada Knight dan berakhir dengan penusukan menggunakan pisau tukang daging yang menyebabkan kematian Price. Price mengalami penusukan sebanyak 37 kali, pada tubuh bagian depan dan belakang, dan luka-luka ini menembus organ-organ vitalnya. Dia lalu menguliti suaminya dan mengantungnya di pintu ruang keluarganya, memisahkan kepalanya dan menaruhnya di panic sup, memanggang pantatnyadan menyiapkan kuah dan sayuran sebagai teman hidangan tersebut. Hidangan tersebut disertai catatan balas dendam dipersiapkan untuk anaknya. Beruntung polisi ditemukan dahulu oleh polisi sebelum anak-anaknya sampai ke rumah.
Sumber: Listverse, 2009