Ada Bahtera Nuh di Belanda
31 Mei 2011
0
comments
DORDRECHT, Belanda–Salah satu kisah yang paling menarik di sepanjang sejarah dunia ini adalah kisah tentang sebuah banjir besar yang melanda seluruh dunia, alias air bah. Di dalam satu-satunya buku sejarah yang paling terjaga dan menjadi rujukan para ahli arkeologi, Alkitab, kisah air bah, keluarga Nuh, dan bahtera mereka yang legendaris itu diceritakan dengan cukup mendetil.
Bermodalkan detil-detil ukuran itulah, seorang pengusaha konstruksi sukses dari Belanda yang bernama Johan Huiber (60) membuat rekonstruksi bahtera yang telah menyelamatkan sebagian kecil penduduk bumi dari kepunahan tersebut. “Kami akan selesai pertengahan Juli,” demikian katanya sambil menemani seorang pengunjung melihat-lihat ke dalam lambung bahtera.
Tak seperti Nuh, Johan harus berhadapan dengan peraturan daerah yang mengharuskannya memenuhi standar keamanan untuk kebakaran, mengingat ia membuat bahteranya itu dengan bahan yang keseluruhannya kayu, persis seperti yang diceritakan Alkitab. Ia harus mengecat bahtera itu luar-dalam dengan tiga lapis pernis tahan api, sementara Nuh justru melapisi bahteranya dengan ter, yang meski membuatnya kedap air, sangat mudah terbakar.
Belum lagi keluhan dari tetangga (sepertinya Nuh juga mendapat keluhan juga, hanya lebih bersifat olok-olok). “Kapal itu menutupi pemandangan kami,” keluh Gerrit Kruythoff (65) yang telah tinggal di sebelah bahtera itu selama 42 tahun. “Kami dulu bisa memandang hingga ke ujung sungai,” lanjut pensiunan DuPont itu, “Anda bisa melihat kapal-kapal melintas.”
Namun tak semua tetangga keberatan. “Bahtera itu indah luar-dalam, tangga-tangganya, pintu-pintunya,” kata Annie van der Luytgaarden, yang biasa mengajak anjingnya berjalan-jalan di bawah bayang-bayang bahtera, “Saya sudah meminta untuk bergabung pada pelayaran perdananya,” lanjutnya sambil tersenyum, “Saya akan mencuci piring.”
Johan Huiber ternyata pernah membuat replika bahtera yang lebih kecil pada tahun 2005. Untuk menelusuri kanal Belanda, ia mematok harga 7 dolar per orang. “Lebih dari 600 ribu orang menaikinya, dalam waktu sekitar 3 tahun,” ungkapnya. Ia menyatakan mendapat sekitar 3,5 juta dolar, dengan keuntungan bersih sebesar 1,2
juta dolar.
juta dolar.
Tetapi ini bukan tentang uang. “Bahtera ini untuk memberitahukan orang-orang bahwa ada Alkitab,” kata Johan. “Dan bahwa jika anda membukanya, ada Allah di sana.”
Setelah selesai, bahtera itu akan menjadi semacam alat peraga. Patung-patung hewan akan menggambarkan kisah Nuh; demikian juga dengan binatang-binatang hidup (saat ini baru ada burung dan ayam). Akan ada juga dua ruang konferensi berkapasitas 1500 orang.
Meski pejabat kota melihat bahtera itu sebagai potensi wisata yang akan menarik ratusan ribu orang, Johan telah mengirimkan surat ijin kepada Walikota London, Boris Johnson, agar bisa menghadirkan bahteranya itu pada Olimpiade tahun 2012 mendatang.
Dia bahkan mendiskusikan bahteranya itu dengan rekan bisnisnya di Israel. “Orang-orang Israel sangat penasaran,” katanya. “Namun mereka berkata itu bukanlah bahtera Kristen, melainkan bahtera Yahudi. Mereka bilang saya mencurinya.”
sumber asli: New York Times Online