5 Simbol yang Mewarnai Abad 20
24 Mei 2011
0
comments
Kesalahan terbesar manusia dalam memahami simbol adalah menganggap bahwa simbol adalah substansi. Sehingga mereka kerap kali terjebak pembenaran terhadap semua hal yang hanya bersifat kasat mata. Imbasnya terjadi pengkultusan terhadap gerakan yang menggunakan simbol tersebut, hingga melahirkan mental chauvinisme yang bebal. Beberapa gerakan di dunia menggunakan berbagai simbol sebagai identitas resminya. Berikut 5 simbol yang begitu mewarnai perjalanan sejarah di abad 20, bahkan hingga di abad kini:
1. Palu dan Sabit
Lambang palu dan sabit yang menjadi simbol dari komunis memiliki sejarah yang tidak ada hubungannya dengan komunisme. Simbol palu mewakili para buruh dan sabit mewakili para petani. Setelah revolusi industri di Eropa, kaum buruh dan petani semakin terpinggirkan dan tertindas. Simbol palu dan sabit yang menyilang muncul sebagai bentuk pengkomunikasian bersatunya kaum buruh dan petani. Pada saat Revolusi Bolshevik tahun 1917 di Rusia, simbol tersebut sudah digunakan, namun belum diresmikan sebagai lambang partai. Baru kemudian pada tahun 1922, ketika Tentara Merah menggunakan tanda palu arit sebagai lambangnya, simbol ini diresmikan penggunaannya sebagai lambang partai komunis di seluruh dunia. Di tahun-tahun berikutnya, lambang palu dan sabit menjadi simbol pemberontakan yang selalu menumpahkan darah hingga sekarang.
2. Swastika
Merupakan salah satu simbol yang paling disucikan dalam tradisi Hindu, contoh nyata tentang sebuah simbol religius yang memiliki latar belakang sejarah dan budaya yang kompleks sehingga hampir mustahil untuk dinyatakan sebagai kreasi atau milik sebuah bangsa atau kepercayaan tertentu. Diyakini sebagai salah satu simbol tertua di dunia, telah ada sekitar 4000 tahun lalu yang tersebar pada wilayah geografis yang amat luas.
Pada 7 Agustus 1920, simbol Swastika resmi digunakan Nazi Jerman sebagai lambang Partai NSDAP dalam kongres Salzburg. Adolf Hitler sebagai pemegang tampuk kekuasaan tertinggi Nazi menggunakan simbol tersebut karena menganggap Swastika melambangkan kedigdayaan Ras Arya sekaligus lambang anti-semit/yahudi. Penggunaan simbol Swastika juga tertuang dalam “buku pedoman” bagi warga Jerman pada masa pemerintahan Nazi yaitu Mein Kampf (Perjuanganku).
3. Fachisme
Fascismo adalah istilah yang berasal dari kata Latin fasces. Fasces, yang terdiri dari serumpun batang yang diikatkan di kapak, adalah simbol otoritas hakim sipil Romawi kuno. Kata fascismo juga terkait dengan organisasi politik di Italia dikenal sebagai fasci, kelompok mirip dengan serikat kerja atau sindikat. Simbolisme fasces menyarankan kekuatan melalui kesatuan: sebuah batang tunggal adalah mudah patah, sedangkan rumpunan akan sulit untuk mengalami perpecahan. Simbol serupa dikembangkan oleh gerakan fasis yang berbeda. Misalnya simbol Falange yang berbentuk sekelompok anak panah yang bergabung bersama oleh sebuah kuk.
Fasisme adalah gerakan radikal ideologi nasionalis otoriter politik. Fasis berusaha untuk mengatur bangsa menurut perspektif korporatis, nilai, dan sistem, termasuk sistem politik dan ekonomi. Simbol ini mencapai keterkenalannya pada masa kekuasaan otoriter pemimpin Fachis Italia, Benito Musollini.
4. Perisai Daud
Perisai Daud atau dalam bahasa Ibrani diucapkan Magen David adalah sebuah lambang yang umumnya dikenali dari Komunitas Yahudi dan Yudaisme. Nama ini diambil dari nama raja Israel kuno, dan mulai digunakan pada Abad Pertengahan, bersama-sama dengan lambang yang lebih tua lagi yaitu menorah. Dengan terbentuknya negara Israel pada 1948 Bintang Daud pada Bendera Israel juga telah menjadi lambang Israel. Menurut sejumlah sumber Yudais, Perisai Daud melambangkan angka tujuh yaitu keenam ujungnya ditambah dengan pusatnya.
Angka tujuh mempunyai makna keagamaan dalam Yudaisme, mis. enam hari Penciptaan ditambah dengan istirahat pada hari ketujuh, enam hari kerja ditambah Sabat, Ketujuh Roh Allah, serta Menorah di Bait Suci kuno, yang ketujuh lampu minyaknya diletakkan di atas ketujuh cabangnya. Mungkin Bintang Daud akhirnya digunakan sebagai lambang standar di sinagoga karena susunannya memperlihatkan 3+3+1, sesuai dengan Menorah Bait Suci, yang merupakan lambang lebih tradisional untuk Yudaisme zaman dulu. Pada masa Perang Dunia II dan hingga kini, simbol ini begitu mewarnai banyak penderitaan bangsa, termasuk penderitaan bangsa Palestina.
5. Palang Merah & Bulan Sabit Merah
Konferensi diplomatik yang diadakan di Jenewa pada tahun 1864 mengadopsi simbol palang merah di atas dasar putih, yang merupakan kebalikan dari bendera Swiss, sebagai simbol bagi gerakan Palang Merah Dunia. Namun dalam perang Rusia-Turki 1876-1878, Kekaisaran Ottoman menyatakan akan menggunakan tanda berupa bulan sabit merah, bukan palang merah, sebagai lambangnya namun tetap menghormati lambang palang merah yang digunakan musuh. Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah merupakan kumpulan dari organisasi kemanusiaan terbesar di dunia, seringkali dikenal sebagai Palang Merah. Keberadaannya didirikan untuk mengkoordinasi aksi bantuan internasional dan mempromosikan aktivitas kemanusiaan internasional. Dimasa-masa krisis kemanusiaan terjadi, seperti peperangan, bencana, gerakan ini aktif membantu korban-korban tersebut. (**)
Sumber: wikipedia, 2011