Maho di Brasil Bebas Menikah
6 Mei 2011
0
comments
Ilustrasi/Top News
PENGADILAN Tinggi Brasil telah meloloskan peraturan pernikahan homoseksual atau yang popular disebuh maho (manusia homoseksual), untuk mendapatkan hak yang sama dalam perkawinan heteroseksual.
Keputusan tersebut akan memberikan kepastian hukum bagi pasangan gay, hak keuangan yang sama dan hak sosial yang bisa mereka nikmati sebagai pasangan homo.
Brasil yang mayoritas penduduknya memeluk agama Kristen Katholik, memiliki sekira 60 ribu pasangan gay.
"Kebebasan untuk mengejar keinginan seksualitas dirinya merupakan kebebasan berekspresi orang tersebut," ujar Hakim Carlos Ayres Britto. seperti dilansir BBC, Jumat (6/5/2011).
Mulai sekarang, perkawinan dengan jenis kelamin sama bisa mendaftarkan diri mereka ke catatan sipil setempat, sehingga mereka nantinya bisa mendapatkan warisan dan juga hak pensiun.
Sebelumnya, wacana pembebasan menikah sesama jenis ini ditolak mentah-mentah oleh pemuka agama setempat.
Gereja Katholik Roma Brasil menentang keputusan tersebut agar tidak disahkan undang-undang, karena dalam konstitusi pernikahan yang sah hanya antara pria dan wanita.
Namun negara yang baru dipimpin oleh presiden Dilma Roussef tersebut akhirnya merubah kebijakan politik sosialnya dengan mengesahkan pernikahan maho.(rhs)
Keputusan tersebut akan memberikan kepastian hukum bagi pasangan gay, hak keuangan yang sama dan hak sosial yang bisa mereka nikmati sebagai pasangan homo.
Brasil yang mayoritas penduduknya memeluk agama Kristen Katholik, memiliki sekira 60 ribu pasangan gay.
"Kebebasan untuk mengejar keinginan seksualitas dirinya merupakan kebebasan berekspresi orang tersebut," ujar Hakim Carlos Ayres Britto. seperti dilansir BBC, Jumat (6/5/2011).
Mulai sekarang, perkawinan dengan jenis kelamin sama bisa mendaftarkan diri mereka ke catatan sipil setempat, sehingga mereka nantinya bisa mendapatkan warisan dan juga hak pensiun.
Sebelumnya, wacana pembebasan menikah sesama jenis ini ditolak mentah-mentah oleh pemuka agama setempat.
Gereja Katholik Roma Brasil menentang keputusan tersebut agar tidak disahkan undang-undang, karena dalam konstitusi pernikahan yang sah hanya antara pria dan wanita.
Namun negara yang baru dipimpin oleh presiden Dilma Roussef tersebut akhirnya merubah kebijakan politik sosialnya dengan mengesahkan pernikahan maho.(rhs)