Badai Matahari Picu Beredarnya Hoax di BBM
25 Januari 2012
0
comments
Badai Matahari yang dikatakan mempengaruhi Bumi ternyata memicu pesan broadcast di BlackBerry Messenger. Pesan tersebut menyarankan para pengguna ponsel agar tidak menelepon karena cukup kuatnya radiasi yang terjadi di Bumi.
“Pengumuman..PENTING!!! tepat jam 11 nti mlm adalah puncak BADAI Matahari paling tinggi yg pernah trjd dr thn 2005 silam..suhu bumi meningkat ckp signifikan mulai malam ini sampai bsk mlm,” tulis pesan berantai itu, yang okezone kutip Rabu (25/1/2012).
Selain itu, dalam pesan tersebut juga mengatakan radiasi yang terjadi di Bumi tergolong kuat. Selanjutnya pesan tersebut meyarankan, “jadi yg mau keluar rumah tolong lindungin kulit..yg pake hape jgn pake tlp kalo bs krn radiasi ckp bsr.”
Badai matahari memang dikatakan berkemungkinan menimbulkan dampak gangguan radio gelombang pendek di kutub, sedangkan efeknya ke Australia hanya sedikit. Untuk efeknya ke Indonesia sendiri sampai saat ini masih dikaji oleh LAPAN.
Thomas Djalaluddin, profesor astronomi di LAPAN mengatakan, “Dampak di Indonesia masih dikaji dengan data stasiun-stasiun pengamat LAPAN.” Namun, sampai saat ini Thomas mengungkap, “Belum ada laporan.”
Sedangkan dalam blognya, Thomas mengungkap bahwa badai Matahari tersebut tergolong cukup kuat dan berupa ledakan flare berskala M8-9. Badai Matahari itu Terjadi pada 23 Januari 2012 pukul 03.59 UT (10:59 WIB). Kategori M sebenarnya tergolong kelas menengah, tetapi karena mendekati kelas ekstrem (kelas X), maka dampak badai Matahari akan cukup kuat kalau mengarah ke bumi. Pancaran sinar-X yang terekam pada satelit GOES menunjukkan peningkatan tajam sampai kelas M8-9.
Diperkirakan partikel energetik itu mencapai bumi sekitar 24 Januari malam waktu Indonesia. Badai matahari yang cukup kuat seperti ini berpotensi menggangu operasional satelit, seperti satelit komunikasi. Kalau itu terjadi dan tidak dapat diatasi oleh operator satelitnya, kemungkinan terjadi gangguan pada penggunaan telepon selular, siaran TV, komunikasi data perbankan, dan pengguna lainnya.Tetapi biasanya para operator satelit sudah mengantisipasinya. (Sumber: Okezone.com)