Klinik Gigi Taiwan Hanya Memperkerjakan Asisten Wanita Cantik
25 Januari 2012
0
comments
Jika tatapan hangat dan senyuman manis kaum hawa bisa menghilangkan ketakutanmu terhadap dokter gigi. Kamu bisa mencoba mengunjungi klinik gigi di Taiwan ini.
Lalu, adakah solusinya agar kita lebih ikhlas mengunjungi dokter gigi? Di Indonesia mungkin belum ada, tapi di Taiwan, ada sebuah klinik yang menonjol karena cara pendekatannya yang menarik, khususnya bagi kamu para pejantan. Karena hanya di tempat inilah kamu bakalan mendapat perawatan gigi dengan ditemani oleh asisten-asisten dokter gigi berwajah diatas standar rata-rata.
Klinik Gigi Tianlai di Taipei hanya memiliki asisten dokter yang memiliki tampang seperti anggota grup penyanyi wanita. Ketika halaman Facebook mereka memamerkan foto para asisten-asisten ini sebelum Natal tahun lalu, mereka sudah mendapati 7000 orang yang menekan tombol 'like' di page mereka secara total.
Semenjak itu, jumlah pasien lelaki yang mengunjungi klinik tersebut mengalami peningkatan. Para asisten ini, yang oleh fans mereka diberi sebutan "Malaikat berbaju perawat," mengaku mendapat surat cinta dari sejumlah pasiennya.
Kepopuleran asisten-asisten ini juga mendapat sorotan televisi pada bulan Januari ini. Mereka diwawancarai dan mengatakan bahwa mereka senang disebut 'wanita-wanita muda cantik' oleh para penggemarnya. Tapi di kesempatan yang sama mereka juga kelepasan menyebut bahwa setiap orang dari mereka sudah mempunyai pasangan. Dampak dari kelepasan ini belum diketahui.
Dokter Guo yang bekerja di klinik tersebut, mengklaim bahwa kehadiran asisten-asisten cantik ini tidak disengaja. Tapi klaim ini diragukan setelah media kabar mewartai istri sang dokter yang mengatakan curiga dengan cara suaminya memilih asisten. Walaupun begitu, sang istri sejauh ini masih punya pandangan positif bahwa senyuman wanita cantik dapat mengurangi beban fisik dan mental para pasien.
Ketika sang istri ditanya mengapa tidak ada asisten cowok di klinik tersebut, ia menjawab "Bukannya kami tidak ingin menerima pekerja pria, hanya saja sampai saat ini kita belum menemukan orang sesuai dengan standar kami."
Lho, jadi siapa sebetulnya yang membuat standar penerimaan karyawan di klinik tersebut?
sumber: rocketnews24
foto: Facebook