Parah - Demi Sarapan, Seorang Pria Bunuh Mantan Pacarnya
13 Januari 2012
0
comments
Pernahkah anda membayangkan bahwa ada orang yang tega membunuh demi sebuah sarapan pagi?
Meskipun rasanya hal tersebut tak mungkin terjadi, namun pada kenyataan hal tersebut benar-benar ada!
Percaya atau tidak seorang remaja pria yang mendapat julukan "pyscho" memukul batok kepala mantan pacarnya hingga tewas hanya demi sebuah sarapan.
Rebecca Aylward |
Joshua Davies dinyatakan bersalah karena membunuh mantan pacarnya.
Masih terpajang status di FB Davies yang mengatakan "Membunuh demi taruhan sarapan"
Hakim
mendengarkan kesaksian Davies tentang pemukulan yang telah dilakukan
kepada Rebecca Aylward (15 tahun), berawal karena temannya membuat
lelucon jika Ia membunuh Rebecca maka akan diberi sarapan gratis
keesokan harinya.
Joshua Davies |
Setelah Davies melakukan pembunuhan kemudian Ia pun menulis status kembali "Selamat
siang temanku dan sarapan yang indah, Remaja yang kesakitan itu sudah
mati dan tadi Ia memberikanku pesan terakhir dengan wajah tersenyum".
Status-status
Davies yang ditujukan untuk teman sekolahnya dan Rebecca terlihat hanya
sebagai lelucon tetapi Davies benar-benar telah membunuh Rebecca "obsesi seorang pembunuh" Ucap salah seorang teman dekat Davies.
Davies
memukuli kepala Rebecca hingga hancur dengan menggunakan batu sebesar
bola rugby di hutan pada Oktober 2010. Teman Rebecca mengatakan, "Rebecca masih mencintai Davies walaupun Davies telah mencampakannya".
"Davies
meminta Rebecca untuk menemuinya dan Rebecca pun menuruti ajakan Davies
karena berharap mereka akan kembali bersama sampai-sampai Rebecca
membeli pakaian baru untuk kencan Sabtu siang mereka" Kesaksian dari keluarga Rebecca saat dipersidangan.
Davies menunjukan salah satu fotonya bersama sahabatnya itu dengan pose tersenyum.
sahabat yang dituduh Davies sebagai orang yang telah merencanakan pembunuhan ini sehingga Ia mau melakukannya.
Tetapi
akhirnya Davies pun telah dijatuhi hukuman setelah 5 minggu masa
percobaan. Setelah itu teman Davies (16 tahun) yang tidak boleh
disebutkan namanya karena alasan hukum, "Davies mengatakan alasan
membunuh karena perintah Saya sehingga nama saya ikut terseret dalam
persidangan tak beradab ini tetapi itu semua telah berakhir dengan
pembuktian. Saya tetap ingin mengejar masa depan...Mimpi buruk itu sudah berakhir".
Setelah vonis bersalah Davies remaja yang membuat 'taruhan demi sarapan' dengannya, Ia pun menulis status, "Pasangan yang sudah berakhir, telah melewati banyak permasalahan hingga keluar dari jalur yang ada".
Tiga
hari tanpa kabar keberadaan Rebecca, Ibu Rebecca sangat panik dan
terus mencari keberadaan Rebecca. Padahal Davies mengetahui dimana
jasad Rebecca berada.
Setelah
membunuh Rebecca, Davies sempat menuliskan pesan licik kepada temannya,
Dia menyatakan keprihatinan atas hilangnya Rebecca kemudian Ia berkata,
"Saya belum melihatnya tetapi aku sudah bicara dengan ibunya tadi". Setelah membunuh, ia sempat menonton dengan tenang serial No Country For Old Men di rumah tantenya.
Tetapi
pembunuh itu masih bisa online di FBnya sehingga kementrian peradilan
harus mengkonfirmasi ulang bahwa Davies tidak dapat mengakses FB selama
berada di lembaga Kriminal khusus remaja sampai menunggu hukuman atas
perbuatannya.
Rebecca
dan Joshua tinggal di Aberkenfig, Bridgend, Wales, Inggris dan mulai
kenalan sejak umur 11 tahun dan pacaran pada tahun 2009.