Gadget Bikin Orang Rajin Baca Berita
26 Maret 2012
0
comments
Jakarta – Seiring revolusi teknologi seluler yang terus
berjalan, cara orang mendapat berita juga mulai berubah. Hasil studi
terbaru mengungkap, orang kian rajin baca berita dari gadgetnya.
Laporan
tahunan State of News Media dari Pew Research Center Negara mengungkap,
lebih dari seperempat warga Amerika Serikat (AS) yang tersambung
internet mengikuti berita pada perangkat mobile mereka, termasuk
smartphone, tablet dan e-reader. Dalam laporan tersebut, terdapat sebuah
kejutan.
Pengguna-pengguna ini melacak berita secara jauh lebih
sering dan konsisten dibanding konsumen berita lain, termasuk konsumen
yang mencari berita melalui PC. Menuru analisa Pew Research, 53% pemilik
tablet membaca berita pada perangkat mereka tiap harinya.
Pengguna
smartphone dan tablet mengunjungi lebih banyak dan lebih sering laman
web dibanding mereka yang menggunakan komputer. PC masih menjadi cara
utama bagi orang untuk mengkonsumsi konten digital namun itu akan
berubah. Di antara pemilik smartphone, perangkat utama konsumsi berita
mereka adalah dasi virtual antara PC dan smartphone.
Menariknya,
media sosial bukanlah pendorong besar pada konsumsi berita, baik untuk
pengguna PC atau perangkat mobile. Hanya 9% warga Amerika mengaku sering
mengikuti rekomendasi Facebook atau Twitter untuk berita. Ini
dibandingkan dengan lebih dari sepertiga berita yang ‘sangat sering’
diakses langsung ke situs-situs berita, dan 32% yang mendapat berita
mereka melalui mesin pencari.
Hampir 30% sangat menggantungkan
diri pada beberapa jenis situs pengatur berita atau aplikasi. Menurut
perkiraan Pew, pembaca koran turun 4% tahun lalu sementara majalah tak
mengalami perubahan. Jaringan pemirsa TV mengalami peningkatan 4,5%,
sedangkan penonton TV lokal dan kabel tumbuh hanya 1%.
Namun,
kemanapun penonton pergi, pendapatan tak selalu mengikutinya. Penjualan
online meningkat tajam sebesar 23% dan pendapatan kabel tumbuh sebesar
9%. Namun penjualan di jaringan TV, majalah, TV lokal dan surat kabar,
semuanya menurun masing-masing 4%, 6%, 7% dan 7%.
Hasilnya, Pew
memprediksikan, tempat berita yang lebih tradisional akan mulai
menegakkan langganan digital berbayar ‘untuk menjaga kelangsungan
hidup’. Organisasi ini memperkirakan, 100 surat kabar dan majalah akan
segera membebani pelanggannya untuk membaca konten online, sehinga akan
menambah daftar 150 perusahaan yang sudah membebani biaya untuk
langganan digital saat ini.
“Ini juga mencerminkan kenyataan yang
terlihat. Banyak surat kabar telah kehilangan begitu banyak pendapatan
iklan, lebih dari setengah sejak 2006, dan tanpa dukungan dana dari
pendapatan langganan digital, beberapa surat kabar mungkin tak akan
bertahan hidup,” tutup peneliti Pew Amy Mitchell dan Tom Rosenstiel.