Golongan Darah Kini Tak Cuma A, B, O dan Rhesus
1 Maret 2012
1
comments
Dengan
sistem penggolongan darah yang ada yakni A, B, O dan Rhesus saja,
seringkali masih sulit menemukan donor yang sesuai. Apalagi saat ini,
para ilmuwan telah menemukan sistem penggolongan baru yang belum banyak
diketahui orang.
Selama ini, sistem penggolongan darah berdasarkan jenis protein
protein penggumpalan darah adalah sistem yang paling populer dan banyak
dikenal di masyarakat. Dengan sistem ini, orang mengenal bahwa darah
terbagi menjadi golongan A, B, O dan AB.
Dalam perkembangannya, komponen darah rupanya tidak hanya tersusun
oleh protein-protein tersebut. Maka lahirlah sistem penggolongan darah
berdasarkan 32 jenis komponen darah, yang kemudian dikenal dengan
istilah rhesus dan akhirnya muncul golongan lain seperti A positif atau O
negatif misalnya.
Kini sistem penggolongan darah makin rumit, setelah para ilmuwan
memperkenalkan 2 jenis golongan darah yang bagi sebagian orang masih
terdengar asing yakni Langereis (LAN) dan Junior (JR). Sama seperti
rhesus, sistem ini juga mengenal istilah positif dan negatif.
Menurut para peneliti, sebagian besar manusia memiliki golongan darah
LAN positif atau JR positif. Hanya sebagian kecil yang memiliki
golongan darah JR negatif atau LAN negatif, terutama sekali sering
ditemukan di wilayah tertentu seperti Jepang.
Dampak dari penemuan sistem baru ini tentu saja akan dirasakan dalam
proses transfusi, karena akan lebih sulit mencari golongan darah yang
sesuai. Meski lebih merepotkan, namun hasilnya bisa lebih akurat karena
selama ini darah dari golongan yang sama sekalipun terkadang masih tidak
cocok.
Dampak lainnya adalah, para dokter akan semakin bisa mengantisipasi
respons pengobatan yang berbeda pada setiap individu. Menurut
penelitian, orang-orang dengan golongan LAN negatif dan JR negatif
cenderung sulit mengeluarkan sisa metabolisme obat kanker.
“Penemuan 2 jenis golongan darah ini penting dalam menentukan
pengobatan. Kami ingin semua orang tahu golongan darahnya sedetail
mungkin untuk mengantisipasi efek samping,” kata salah seorang peneliti,
Dr Lionel Arnaud dari University of Vermont seperti dikutip dari Menshealth.com, Kamis (1/3/2012).
Karena sistem penggolongan darahnya makin banyak, seseorang mungkin
bakal membutuhkan kolom yang lebih panjang pada Kartu Tanda Penduduk
untuk menyatakan golongan darah secara detail misalnya AB, rhesus
positif, LAN negatif. (Sumber: Detik.com)