FOTO: Bermaksud Ingin Mengusir Orang Utan Malah Terbakar
31 Agustus 2012
0
comments
Warga
desa mencoba untuk mengasapi orangutan adar keluar dari pohon buah
dimana ia berlindung, dan tanpa disengaja membuatnya terbakar.
Binatang yang tertekan ini telah bersembunyi disana, di desa Wajok rendah di Kalimantan Barat, Indonesia, karena habitatnya telah terganggu, kata ahli satwa liar.
Penduduk setempat khawatir bahwa ia akan memakan buah dari pohon rambutan dan menghancurkan tanaman, mereka mencoba untuk membuatnya bergerak dengan menyalakan api di bawahnya pada hari Minggu.
Binatang yang tertekan ini telah bersembunyi disana, di desa Wajok rendah di Kalimantan Barat, Indonesia, karena habitatnya telah terganggu, kata ahli satwa liar.
Penduduk setempat khawatir bahwa ia akan memakan buah dari pohon rambutan dan menghancurkan tanaman, mereka mencoba untuk membuatnya bergerak dengan menyalakan api di bawahnya pada hari Minggu.
Para ahli awalnya mencoba untuk memberikan obat penenang tetapi usaha mereka gagal.
Api terbawa oleh angin, bagaimanapun menyebabkan itu membakar bulu makhluk malang itu.
Penduduk desa berjuang untuk memadamkan api, tapi untungnya orangutan jatuh dari pohon dan selamat.
Ia kini telah dirawat oleh dokter hewan dan diharapkan untuk pulih penuh dalam tiga sampai empat hari.
Kepala Pusat Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) di Kalimantan Barat mengatakan kepada BBC Indonesia bahwa orangutan pergi ke desa karena habitatnya telah terganggu.
Dokter hewan menunjukkan bahwa hewan liar, bukan hewan peliharaan, sehingga tidak perlu direhabilitasi, dan sekarang akan dikembalikan ke hutan.
Api terbawa oleh angin, bagaimanapun menyebabkan itu membakar bulu makhluk malang itu.
Penduduk desa berjuang untuk memadamkan api, tapi untungnya orangutan jatuh dari pohon dan selamat.
Ia kini telah dirawat oleh dokter hewan dan diharapkan untuk pulih penuh dalam tiga sampai empat hari.
Kepala Pusat Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) di Kalimantan Barat mengatakan kepada BBC Indonesia bahwa orangutan pergi ke desa karena habitatnya telah terganggu.
Dokter hewan menunjukkan bahwa hewan liar, bukan hewan peliharaan, sehingga tidak perlu direhabilitasi, dan sekarang akan dikembalikan ke hutan.
Niken wuri Handayani, Koordinator Ekosistem Hutan Operator BKSDA di Kalimantan Barat, mengatakan: "Fokus kami adalah evakuasi."
Proses rehabilitasi hanya dilakukan oleh pusat konservasi orangutan jika hidup sebagai hewan domestik. Sarang telah ditebang sehingga tidak akan kembali.
BKSDA mengatakan penduduk desa dididik untuk tidak menyakiti orangutan dan melaporkan kepada organisasi jika mereka membutuhkan bantuan memindahkan orangutan.
Di Kalimantan Barat, ada sekitar 4.500 hingga 5.000 orangutan di bawah pengawasan dari pusat, dan ini adalah pertama kalinya yang terbakar.