Tujuh Masalah Jalani Hubungan Jarak Jauh
27 Agustus 2012
0
comments
Pasangan kekasih (Foto: Corbis)
DENGAN adanya globalisasi, pria dan wanita
memilih untuk melintasi batas kota, pulau, negara, bahkan benua untuk
mengejar karier atau pendidikan. Selain jauh dari keluarga dan teman,
mereka juga harus mengubah gaya hubungan dengan pasangan mereka alias
berhubungan jarak jauh.
Meskipun teknologi semakin canggih yang memungkinkan mereka saling berhubungan (bahkan bisa bertatap muka) setiap hari, banyak yang mengeluhkan bahwa api cinta mereka semakin berkurang seiring waktu berjalan.
Jarak yang jauh membuat mempertahankan hubungan menjadi sesuatu yang tidak mudah. Beberapa masalah utama timbul akibat hilangnya komunikasi dan kepercayaan. Selain hal itu, berikut beberapa masalah yang timbul ketika melakukan hubungan jarak jauh, seperti dilansir Mag for Women.
Berbeda zona waktu
Lewatlah sudah masanya orang untuk berkomunikasi melalui surat. Dengan perkembangan teknologi, komunikasi elektronik hadir dan dapat diakses di seluruh tempat. Sangat mudah untuk chatting, telefon dan berinteraksi dengan orang yang Anda cintai dengan kecepatan cahaya. Namun ketika orang-orang tinggal berjauhan, terutama ketika zona waktu mereka berbeda, menjaga komunikasi menjadi pekerjaan yang menjemukan. Anda mungkin bersemangat untuk berbicara dengan kekasih Anda segera setelah Anda bangun, tapi dia mungkin tengah tidur nyenyak karena di negaranya masih tengah malam. Meninggalkan pesan mungkin bisa dilakukan, tapi hal itu sama dengan berbicara secara langsung.
Intervensi elektronik
Masalah bisa juga terjadi ketika Anda mungkin ingin mendengarkan suara kekasih Anda secara langsung, tetapi berbicara dengan seseorang di telefon dan berbicara langsung adalah hal yang beda.
Kendala finansial
Percakapan elektronik membutuhkan kestabilitas keuangan. Anda benar-benar harus memiliki uang yang untuk membuat panggilan jarak jauh mahal guna berbicara dengan kekasih Anda berjam-jam.
Kepercayaan
Mempercayai orang lain juga merupakan masalah yang banyak dipertimbangkan. Ketika Anda berada di ujung dunia, sulit untuk mempercayai kebenaran yang dikatakan kekasih Anda. Anda tidak pernah bisa bertaruh pada kenyataan bahwa setiap kata yang diucapkan olehnya benar. Telepon atau video call tidak dapat memberitahu Anda apa yang terjadi di dalam kehidupan sehari-harinya.
Kehilangan sentuhan
Hubungan jarak jauh membuat pasangan kekasih tidak bisa memiliki sentuhan fisik dan interaksi taktis. Terutama ketika sedih, Anda tidak bisa memeluk kekasih dan menangis di depan mereka. Hubungan jarak jauh menghindari kemungkinan ini sama sekali.
Depresi
Karena tidak dapat bisa bertemu dengannya secara langsung, Anda akan terus merindukannya dan menunggu sampai dia kembali. Seiring berjalannya waktu, berkasih-kasihan melalui telefon tidak lagi memenuhi kebutuhan Anda akan cinta. Hal ini membawa Anda ke lingkaran setan depresi yang mempengaruhi kesehatan fisik dan mental, serta kehidupan sosial Anda.
Ketidaksetiaan
Banyak pasangan yang berhasil melanjutkan kehidupan masing-masing. Kadang-kadang, mereka cenderung mencapai kesejahteraan di lingkungan sosial mereka. Pada saat seperti itu, ada kemungkinan bahwa mereka akan bertemu laki-laki dan wanita mengagumkan yang menaklukkan kebosanan mereka. Muncul kemungkinan bahwa pasangan akan semakin nyaman dengan orang lain tersebut. Dari sini, dimulai perjalanan menuju perselingkuhan yang mengarah pada bencana.
Meskipun teknologi semakin canggih yang memungkinkan mereka saling berhubungan (bahkan bisa bertatap muka) setiap hari, banyak yang mengeluhkan bahwa api cinta mereka semakin berkurang seiring waktu berjalan.
Jarak yang jauh membuat mempertahankan hubungan menjadi sesuatu yang tidak mudah. Beberapa masalah utama timbul akibat hilangnya komunikasi dan kepercayaan. Selain hal itu, berikut beberapa masalah yang timbul ketika melakukan hubungan jarak jauh, seperti dilansir Mag for Women.
Berbeda zona waktu
Lewatlah sudah masanya orang untuk berkomunikasi melalui surat. Dengan perkembangan teknologi, komunikasi elektronik hadir dan dapat diakses di seluruh tempat. Sangat mudah untuk chatting, telefon dan berinteraksi dengan orang yang Anda cintai dengan kecepatan cahaya. Namun ketika orang-orang tinggal berjauhan, terutama ketika zona waktu mereka berbeda, menjaga komunikasi menjadi pekerjaan yang menjemukan. Anda mungkin bersemangat untuk berbicara dengan kekasih Anda segera setelah Anda bangun, tapi dia mungkin tengah tidur nyenyak karena di negaranya masih tengah malam. Meninggalkan pesan mungkin bisa dilakukan, tapi hal itu sama dengan berbicara secara langsung.
Intervensi elektronik
Masalah bisa juga terjadi ketika Anda mungkin ingin mendengarkan suara kekasih Anda secara langsung, tetapi berbicara dengan seseorang di telefon dan berbicara langsung adalah hal yang beda.
Kendala finansial
Percakapan elektronik membutuhkan kestabilitas keuangan. Anda benar-benar harus memiliki uang yang untuk membuat panggilan jarak jauh mahal guna berbicara dengan kekasih Anda berjam-jam.
Kepercayaan
Mempercayai orang lain juga merupakan masalah yang banyak dipertimbangkan. Ketika Anda berada di ujung dunia, sulit untuk mempercayai kebenaran yang dikatakan kekasih Anda. Anda tidak pernah bisa bertaruh pada kenyataan bahwa setiap kata yang diucapkan olehnya benar. Telepon atau video call tidak dapat memberitahu Anda apa yang terjadi di dalam kehidupan sehari-harinya.
Kehilangan sentuhan
Hubungan jarak jauh membuat pasangan kekasih tidak bisa memiliki sentuhan fisik dan interaksi taktis. Terutama ketika sedih, Anda tidak bisa memeluk kekasih dan menangis di depan mereka. Hubungan jarak jauh menghindari kemungkinan ini sama sekali.
Depresi
Karena tidak dapat bisa bertemu dengannya secara langsung, Anda akan terus merindukannya dan menunggu sampai dia kembali. Seiring berjalannya waktu, berkasih-kasihan melalui telefon tidak lagi memenuhi kebutuhan Anda akan cinta. Hal ini membawa Anda ke lingkaran setan depresi yang mempengaruhi kesehatan fisik dan mental, serta kehidupan sosial Anda.
Ketidaksetiaan
Banyak pasangan yang berhasil melanjutkan kehidupan masing-masing. Kadang-kadang, mereka cenderung mencapai kesejahteraan di lingkungan sosial mereka. Pada saat seperti itu, ada kemungkinan bahwa mereka akan bertemu laki-laki dan wanita mengagumkan yang menaklukkan kebosanan mereka. Muncul kemungkinan bahwa pasangan akan semakin nyaman dengan orang lain tersebut. Dari sini, dimulai perjalanan menuju perselingkuhan yang mengarah pada bencana.